Dikisahkan ketika Rasulullah menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau
berucap “aamiin”. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga berucap “aamiin”.
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan aamiin
tiga kali.”
Rasulullah lalu menjelaskan, bahwa saat menaiki tangga pertama, Malaikat
Jibril datang dan berkata:
شَقِيَ
عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah
orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tetapi dosa-dosanya tidak
diampuni.”
Karena itulah Rasulullah lalu mengucapkan ‘aamiin’.
Pada tangga kedua Malaikat Jibril berkata:
شَقِيَ
عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
“Celakalah
orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tetapi
hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.”
Rasulullah kembali mengucapkan ‘aamin’.
Pada tangga
ketiga Malaikat Jibril berkata:
شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ
“Celakalah
orang yang ketika namamu disebut di dekatnya tetapi dia tidak bershalawat kepadamu.”
Rasulullah kembali mengucapkan ‘aamiin’.
(Hadits ini diriwayatkan
dari Jabir bin Abdullah dan didokumentasikan oleh al-Imam al-Bukhari dalam
kitab al-Adabul Mufrad, bab Man Dzukira ‘Indahu an-Nabiyyu fa lam
Yushalli ‘Alaihi, hadits nomor 644.)