Membaca tulisan di
atas, bisa jadi kita mendadak berpikiran kotor, porno, lalu tersenyum nakal atau bahkan terpingkal-pingkal.
Tetapi, bisa jadi pula kita akan tertunduk khusyuk lalu tak henti-henti menzikirkan
nama Ilahi.
Bagaimana bisa begitu?
Kuncinya
ada pada kata فرج dan ذكر.
Jika kita baca فَرْجٌ maka
artinya adalah farji (kemaluan perempuan), dan ذَكَرٌ bisa berarti zakar (kemaluan laki-laki). Sementara itu, jika
kita baca فَرَجٌ
maka berarti kenyamanan, kesenangan, kelapangan, dan kebahagiaan; dan ذِكْرٌ berarti berzikir.
Dengan demikian, kalimat di atas bisa dibaca dengan dua versi
yang berbeda.
1.
لِكُلِّ
ضَيْقٍ فَرْجٌ، وَلِكُلِّ فَرْجٍ مِفْتَاحٌ، وَ مِفْتَاحُ الْفَرْجِ ذَكَرٌ
“Setiap yang sempit ada farjinya, dan setiap farji ada
kuncinya, dan kunci farji adalah zakar.”
2.
لِكُلِّ
ضَيْقٍ فَرَجٌ، وَلِكُلِّ فَرَجٍ مِفْتَاحٌ، وَ مِفْتَاحُ الْفَرَجِ ذِكْرٌ
“Setiap penderitaan ada kebahagiaan, dan setiap
kebahagiaan ada kuncinya, dan kunci kebahagiaan adalah berzikir.”
Kata ضَيْقٌ /
ضِيْقٌ berarti: kesusahan, kesukaran, penderitaan,
kemelaratan, kesempitan, dan kemiskinan.[]
0 comments:
Post a Comment