ads
Monday, January 7, 2019

January 07, 2019

Menghafal Alquran merupakan amalan yang sangat mulia. Mayoritas ulama menghukuminya fadhu kifayah, yakni wajib bagi sebagian muslimin untuk menghafalnya. Jika tidak ada satu pun yang menghafalkannya maka semua muslimin berdosa.
Patut disyukuri jika kita mampu menghafal seluruh ayat Alquran dari juz 1 sampai juz 30. Jika tidak mampu menghafal keseluruhannya maka bolehlah kita hafalkan sebagiannya, baik sebagian besar maupun sebagian kecil. Sesuai kemampuan masing-masing. Sungguh rugi dan celaka apabila tidak ada satu pun ayat Alquran yang kita hafalkan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ الخَرِبِ» رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح[1]

Dari Ibnu Abbas raiyallahu 'anhu, ia berkata, “Rasulullah ṣhallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikit pun ayat Alquran, ia laksana rumah yang hancur/roboh.” (HR. at-Tirmidzi. Ia berkata: ini hadits hasan shahih)

Dalam kamus daring www.almaany.com , kata jawf (جوف) bisa berarti “bagian dalam, interior;  rongga, lobang, perut; atau lambung.”[2] Para ahli hadits memberi syarah (penjelasan) atas hadits tersebut, bahwa fii jawfih maksudnya adalah في قلبه (di dalam hatinya). Dengan demikian, makna dari hadis di atas adalah bahwa orang yang di hatinya tidak ada sedikit pun ayat Alquran, ia laksana rumah yang kosong dan rusak. Hal ini secara umum mengindikasikan bahwa Alquran, jika ada di dalam hati berupa hafalan seluruhnya atau sebagiannya, maka hati itu akan ramai/makmur dan berhias sesuai dengan sedikit atau banyaknya ayat Alquran yang dihafal. Jika hati kosong dari Alquran karena tidak ada satu ayat pun yang dihafalnya, maka ia laksana rumah yang kosong dari berbagai perabotan yang menjadi perhiasannya dan keelokannya, atau bahkan laksana rumah yang rusak/runtuh. Sesungguhnya Alquran itu dapat memakmurkan hati dan menjadikannya terang-benderang dengan cahaya Kitab yang Mulia.[3]

0 comments: