ads
Sunday, June 10, 2018

June 10, 2018
Aku sudah lama mencari jawaban tentang permasalahan Nabi Musa yang bekerja pada mertuanya selama sepuluh tahun sebagai mahar seorang gadis Madyan yang dipersuntingnya sebagai Istri.

Seperti termaktub dalam Ayat 27 Surat Al-Qhashas:

إني أريد أن أنكحك إحدى ابنتي هاتين على أن تأجرني ثماني حجج فإن أتممت عشرا فمن عندك
Ternyata jawaban atas pertanyaan itu ada pada Ayat 25 Surat Al-Qhashas.

فجاءته إحداهما تمشي على استحياء

"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu".

Al-Qur'an tidak menyebutkan cantik, kepandaian, atau bentuk tubuhnya.

Tetapi....

Karena: Rasa malu yang dimilikinya.

Bila rasa malu sudah hilang dari perempuan, maka kehormatan dirinya akan menjadi murah meriah.

*) Ditulis oleh Kanthongumur

0 comments: