Berkunjung ke Perpustakaan Umum Bantul
pada Rabu, 23 Agustus 2017, menjadi pengalaman tersendiri bagi anak kedua saya,
Anneswa Mahdeatul Haqq (Ewa). Sejak itu, sepulang sekolah, dia kerap minta diantar ke sana.
Setelah mengisi buku pengunjung, dia langsung memburu bahan bacaan favoritnya,
yaitu Majalah Bobo, dan cerita pertama yang dia baca adalah Bona (Gajah Kecil
Berbelalai Panjang). Melihat dia mulai menikmati membaca, termotivasilah saya
untuk menstimulasinya dengan keterampilan lanjutan, yaitu menulis.
“Adik, pengen dapat hadiah tas
Bobo, gak?” tanyaku.
“Ya, jelas pengen dong, Ba.”
“Kalau pengen dapat tas Bobo,
Adik harus nulis cerita dulu seperti ini,” kataku sambil menunjukkan rubrik
AKTD (Arena Kecil dan Tak Disangka) di Majalah Bobo.
Di luar dugaan, hasrat menulisnya ternyata
sangat besar. Walaupun tulisannya masih semrawut dan amburadul --maklum masih TK-- dia sangat percaya diri
menuliskan ceritanya. Saat itu ada beberapa gagasan/ide yang dia munculkan untuk ditulis,
salah satunya adalah tentang perkenalannya dengan perpustakaan. Cerita tentang
perpustakaan inilah yang saya setujui untuk dia tulis.
Nah, ini dia hasil tulisan Ewa. |
“Judulnya
apa, Dik?” ucapku, memintanya memberi judul pada tulisan itu.
“Judulnya
‘Terlambat Dijemput’ aja, Ba,” jawabnya cepat.
Sebetulnya
judul itu kurang tepat karena gagasan utama dari cerita itu adalah mengenal
perpustakaan. Tetapi, saya biarkan judul yang dia cetuskan itu sebagai judul
cerita, agar semua yang dia tulis benar-benar murni dari pikirannya.
Selesai
dia tulis di atas kertas, selanjutnya saya minta dia mengetiknya di komputer. Walaupun
dengan satu jari, hehehe...., akhirnya selesai juga dia mengetik. Saya tersenyum geli sekaligus
bangga dengan semangatnya menulis.
Setelah
rampung diketik, tulisan itu kemudian saya kirim ke redaksi Majalah Bobo melalui
surel (surat elektronik) ke bobo@gramedia-majalah.com
dengan tagar “aktd”.
Semoga tulisan tersebut dimuat di Majalah Bobo sehingga akan membuat Ewa semakin percaya diri dan termotivasi untuk terus
menulis.
Legaaaa, Alhamdulillah, selesai juga nulisnya. Hehehe... |
16 comments:
Wah Ewa hebat ya, semoga tulisannya dimuat di majalah favorite saya hehe (dulu waktu kecil bapak alm sering belikan saya majalah bobo, kok bacaan kita sama ya gajah bona si belalai panjang, satu lagi Deni si manusia laut *kalau nggak salah*
ok salam manis buat Ewa yg cantik hehe
aamiiinn... semoga lolos ya tulisannya dan terbit di Majalah Bobo biar semakin semangat nulisnyaaa
Ternyata Bobolover juga toh, Mbak Maya ini. :)
Bona memang selalu jadi favorit anak-anak, apalagi sekarang ada video animasinya. Seruu!
*Salam tersampaikan. ;-)
Aamiin, makasih banyak atas doanya, Mas Andie.
Sukses juga buat Mas Andie.
Berarti tu perpustakaan berhasil menarik minat baca anak, padahal anak sekarang susah banget kalau disuruh baca loh!
Hehe ...
Alhamdulillah terima kasih pak
Semoga dimuat pak..
Anakku malah blm pernah e..cah lanang..klo suruh ngarang minimalis banget.
Eh..tapi BoBO tu seruan jaman dulu..waktu masih ada paman gembul, husin dan asta☺
Anak pertama saya (cowok) juga beda dengan yang kedua (cewek) kok, Mas. Yang kedua lebih suka membaca daripada yg pertama. :)
Sama-sama, Mbak. Terima kasih kembali...
Aamiin... matur nuwun doanya, Mbak.
Anakku lanang jg sama. Dia jg aku motivasi, tp tdk semudah memberi motivasi kpd adiknya. :)
Betul banget, dulu seru ada Paman Gembul, Husin dan Asta. Kalau skrg adanya paman apa, ya? Hehe...
niat dan semangatnya itu yang harus tak apresiasi sangat nih, nggak semua anak seusianya memiliki keinginan keren buat nulis...tutwurihandayani-kan terus mang...
tak doain supaya tulisannya tayang di Majalah Bobo, biar tambah semangat ade-nya nulis
Terima kasih atas doa dan motivasinya, Mang.
Semoga si kecil semakin semangat membaca dan menulis.
Hebat anaknya pak Irham. Kecil-kecil udah bisa nulis cerita. Saya waktu seumur TK kayaknya masih belum bisa apa-apa hahaha. Hebat juga pak Irham bisa mengarahkannya dengan baik hehe :D
Semoga bisa lolos dan dimuatkan tulisannya di Majalah Bobo. Aamiin o:)
Sepertinya anak-anak sekarang lebih cepat menguasai baca-tulis daripada zaman kita dulu, Mas. Eh, kok 'kita'. Maksudku, zaman aku dulu. Hehe... Aku bisa baca-tulis ketika kelas 1 SD, Mas. Saat itu baru diajari "ini budi, ini ibu budi". :))
Terima kasih doanya, Mas Bayu. Aamiin...
Saya juga bisa baca ketika kelas 1 SD, Pak Irham. Persis dengan metode yang sama. Terima kasih untuk "Budi" dan keluarganya *eh -_-
Terima kasih kembali, Pak Irham :)
Keluarga Budi layak dapat penghargaan istimewa dari orang-orang jadul di Indonesia, ya, Mas Bay. Hehe...
Post a Comment