ads
Friday, October 6, 2017

October 06, 2017
10

Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasihati seseorang dengan lima pesan penting berikut.

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: (1) waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan (5) hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. al-Hakim)

Jika kita manfaatkan lima waktu tersebut secara sungguh-sungguh, insyaAllah kesuksesan akan menyambut kita. Sebaliknya, jika kita tidak mengacuhkannya, tunggulah saat diri kita tidak lagi bernilai di mata siapa saja. Rugi dan menyesal.
Waktu adalah kekayaan paling mewah yang sering kita lupakan. Saat datang waktu tua, ketika sakit mendera, kala kemiskinan mengimpit diri, bilamana kesibukan menyita seluruh detik kita, atau saat ajal tiba, ketika itulah akan kita menyesali waktu-waktu yang telah kita buang percuma. Wajar jika kemudian Jessica Huwae, dalam Javier, mengatakan, “Waktu adalah kemewahan yang tidak bisa kauulur ataupun putar ke belakang.”
Abul ‘Atahiyah (748–828), seorang penyair Irak (lahir di Kufah dan meninggal di Baghdad), juga pernah mengungkapkan hal senada melalui untaian syair indah nan mengharukan. Syair ini berkisah tentang penyesalan seseorang yang telah menyia-nyiakan masa mudanya.

بَكَيْتُ عَلَى الشَّبَابِ بِدَمْعِ عَيْنِي  #   فَلَمْ يُغْنِ البُكَاءُ وَلاَ النَّحِيْبُ
Kutangisi masa mudaku dengan aliran air mataku
Akan tetapi tangisan dan ratapanku tiada guna

فَيا أسَفاً أسِفْتُ عَلىَ شَبَابٍ #  نَعَاهُ الشَّيْبُ والرّأسُ الخَضِيْبُ
Sungguh aku bersedih dan menyesal atas masa mudaku
Masa tua dan rambutku yang disemir (karena beruban) telah berduka atas masa mudaku

عَرَيْتُ منَ الشّبابِ وَكُنْتُ غَضًّا #  كمَا يَعْرَى مِنَ الوَرَقِ القَضِيْبُ
Masa mudaku telah hilang, padahal dahulu aku segar bugar
Sebagaimana batang pohon yang kering dengan gugurnya dedaunan

فيَا لَيتَ الشّبابَ يَعُودُ يَوْماً #  فأُخبرَهُ بمَا فَعَلَ المَشيبُ
Aduhai seandainya suatu hari masa mudaku bisa kembali
Akan kukabarkan kepadanya tentang apa yang menimpa masa tuanya

Aji Mumpung
“Mumpung masih sangat muda, gunakan waktumu untuk mengukir karya sebanyak-banyaknya.” Kita pasti sering mendengar tausiyah semisal ini dari orang tua atau guru-guru kita. Bahkan, bisa jadi kita sendiri yang mengucapkan pesan itu kepada anak-anak kita.
Pesan itu pula yang kami (saya dan Istri) tanamkan kepada kedua buah hati kami: Babel dan Ewa. Bermain memang tabiat dan fitrah mereka dan anak-anak seusia mereka. Akan tetapi, kami selalu menyampaikan bahwa kelak kita akan menyesal jika tidak mau mengatur waktu sebaik-baiknya. Ada saatnya kita bermain; ada waktunya kita bercanda; ada kalanya kita beristirahat; dan ada saatnya kita harus serius belajar, mengaji, dan berkarya.
Salah satu kesibukan Babel dan Ewa selain sekolah, mengaji, dan bermain adalah les renang dan karate. Alhamdulillah, berkat ketekunan mereka dan bimbingan dari gurunya, Babel dan Ewa berkesempatan mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Karate Pelajar Full Contact Bupati Cup I-2016 dan meraih juara 2 Kelas Kids C Putra (Babel) dan Kelas Kids A Putri (Ewa).

Babel (lingkaran merah) berfoto bersama Bupati Bantul (11/12/2016).

Mumpung masih muda, mumpung belum banyak kesibukan, dan mumpung belum mondok di kota nan jauh dari orang tua. Aji mumpung!

“Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?” 

― Helvy Tiana Rosa, Risalah Cinta

10 comments:

Maya said...

Waktu tidak akan menunggu
Selamat untuk Babel ya hebat
Semoga semakin banyak prestasi yang bisa diraih dan jd anak yg shaleh

mahbub ikhsan said...

masya Allah , terima kasih ilmunya ustadz..

Bayu Fajar Pratama said...

Keren nih anak-anaknya mas Irham, masih kecil udah banyak prestasi. Semoga prestasi-prestasi lainnya bisa diraih di masa yang akan datang. Aamiin ya Allah o:)

Andie said...

keren banget mas anaknya hobbinya nyunnah sekali dan berprestasi.. salam buat Babel dan Ewa ya, Mas

Irham Sya'roni said...

Aamiin. Terima kasih doanya, Budhe Maya.

Irham Sya'roni said...

Sama-sama, Mas Ust. Terima kasih kembali. :)

Irham Sya'roni said...

Terima kasih doanya, Mas Bay.
Kata orang Jawa "Aji mumpung", Mas. Mumpung masih muda, masih sehat, dan orang tuanya juga masih kuat mengantarnya ke sana kemari. :)

Irham Sya'roni said...

Terima kasih.
Salam tersampaikan, Mas Andie. ;)

Vanisa Desfriani said...

wah, selamat yaa. dan terima kasih sudah diingatkan :)

Irham Sya'roni said...

Terima kasih kembali, Mbak Vanisa.
:)