Namanya sangat harum dan selalu dikenang
oleh kaum muslimin seluruh dunia. Tidak hanya pada zamannya, tetapi sepanjang
masa. Dialah Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Rasulullah. Bagaimana dia
berjuang dan berkorban untuk Islam, tak perlu lagi diragukan. Semua harta benda dan jiwa raga dia korbankan untuk Allah dan Rasul-Nya.
Tepat pada hari ini, 10 Ramadhan 1438 H, menjadi
momentum yang istimewa bagi kita untuk mengenang kembali sosok suci dan mulia tersebut. Pada tanggal 10 Ramadhan, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah, Khadijah wafat. Dia wafat dalam usia 65 tahun. Saat itu bertepatan dengan tahun 619 M atau tahun ke-10 kenabian. Saat Khadijah wafat, Rasulullah berusia 50 tahun.
Nasab
Khadijah
lahir lima belas tahun sebelum kelahiran Rasulullah atau tahun 68 Sebelum Hijrah (SH). Dia adalah seorang wanita
mulia yang lahir dari ayah dan ibu yang juga mulia.
- Ayahnya
bernama Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadhr bin Kinanah.
- Ibunya bernama
Fathimah binti Za’idah bin Asham bin Rawahah bin Hajar bin Abdu bin Ma’ish bin
Amir bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadhr bin Kinanah.
Julukan
Ada banyak julukan mulia yang diberikan
oleh masyarakat Mekah kepada Sayyidah Khadijah. Di antaranya adalah ash-shiddiqah
(yang selalu membenarkan), al-mubarakah (yang diberkahi), ummul
mukminin (ibunda orang-orang mukmin), al-mardhiyah (yang diridhai), ummuz
zahra’ (ibunda [Fathimah] az-zahra), dan masih banyak lagi lainnya.
Adapun julukan bagi Khadijah yang tidak
pernah lupa disebut oleh para ahli sejarah adalah ath-thahirah (perempuan
suci). Dijuluki demikian karena dia tidak pernah terpengaruh oleh kesesatan orang-orang
jahiliyah, walaupun dia mengalami hidup pada zaman jahiliyah..
Suami
Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah
binti Khuwailid telah menikah dengan dua orang laki-laki. Ketika menjanda untuk
yang kedua kali, barulah Khadijah menikah dengan Rasulullah.
Kedua suami Khadijah sebelum Rasulullah
adalah:
1. Atiq bin A’idz al-Makhzumi.
Dari pernikahan
ini lahirlah seorang anak perempuan bernama Jariyah alias Hindun binti Atiq. Hindun
binti Atiq lalu menikah dengan Shaifi bin Umayah bin A’idz, yang kemudian
lahirlah putra bernama Muhammad bin Shaifi.
2. Abu Halah at-Tamimi Malik bin
an-Nabbasy.
Setelah Atiq
bin A’idz wafat, Khadijah menikah dengan Abu Halah. Dari
pernikahannya dengan Abu Halah lahirlah
tiga orang anak, yaitu Hindun (laki-laki),
Halah, dan Thahir.
Namun, ada pula ahli sejarah yang menyebut bahwa suami pertama Khadijah
adalah Abu Halal, sementara Atiq bin A’idz adalah suami kedua.
Setelah Rasulullah diangkat sebagai
nabi, keempat anak tersebut memeluk Islam. Bahkan, para ulama mencatatkan nama
mereka dalam daftar para sahabat Rasulullah shallallahu álaihi wasallam.
Bersambung...
4 comments:
Ass wbr.lulo tenggo sambungane yai
nyuwun sewu nderek nyecep ilmune yai
InsyaAllah jika ada waktu luang, saya lanjutkan, Mas.
Doakan semoga sehat terus nggih :)
maaf menurut abuya sayyid Muhammad al maliki dalam kitab al busyro, wafatnya sayyidah khadijah adalah 11 ramadan th. 10 kenabian.
@Hamba Allah: catatan sejarah selalu menyisakan perbedaan pendapat, salah satunya tentang waktu terjadinya peristiwa.
Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab itu menyebut Sayyidah Khadijah wafat 11 Ramadhan tiga tahun sebelum hijrah Nabi (menurut pendapat yg paling shahih). Ada pula yang berpendapat empat atau tujuh tahun (prahijrah).
توفيت رضى الله عنها في اليوم الحادى عشر من رمضان * قبل هجرة سيد ولد عدنان * بثلاث سنين على الآصح من الاقاويل * و قيل بأربع و قيل بسبع على ما قيل
Sementara Dr. Majdi dan Samirah dalam Mausu'ah Ali Baitin Nabi hlm 446 menyebut bahwa Sayyidah Khadijah wafat pada 10 Ramadhan tahun 10 Kenabian.
Wallahu a'lam
Post a Comment