Zainab adalah putri tertua Rasulullah. Dia lahir dari rahim Khadijah, sepuluh tahun sebelum sang
Ayah diangkat sebagai nabi. Dia dinikahkan dengan sepupunya sendiri yang bernama Abul ‘Ash bin Rabi’.
Abul ‘Ash bin Rabi’ adalah keponakan Khadijah. Ibunda Abul ‘Ash bernama Halah binti Khuwailid. Abul ‘Ash dan Zainab hidup bahagia. Mereka saling mencintai.
Ketika Rasulullah diangkat sebagai nabi, Zainab menerima ajakan beliau untuk memeluk Islam. Sayangnya, Abul ‘Ash menolak. Dia bersikukuh menyembah berhala, dan menolak beriman kepada Allah Swt. Saat itu Allah belum melarang pernikahan beda agama, sehingga mereka berdua tetap menjalani kehidupan bersama walaupun berbeda agama.
Ketika terjadi Perang Badar, Abul ‘Ash ikut bergabung di barisan kaum kafir Quraisy. Dia tertawan. Oleh Zainab, dia ditebus dengan kalung pemberian sang Ibunda, Khadijah. Rasulullah terkesiap dan terharu melihat kalung itu. Beliau kembali teringat kepada Khadijah, istri tercinta yang telah lama wafat.
Abul ‘Ash akhirnya dibebaskan dengan syarat dia harus mengembalikan Zainab kepada Rasulullah di Madinah. Zainab terpaksa berpisah dengan suaminya. Beberapa lama mereka berpisah sampai akhirnya Abul ‘Ash pergi ke Madinah, menghadap Rasulullah untuk masuk Islam. Sejak itulah Zainab dan Abul ‘Ash kembali menjalani hidup bahagia sebagai suami-istri.
Sayangnya, kebersamaan itu tidak berlangsung lama. Pada tahun ke-8 hijrah Zainab wafat. Kemudian Abul ‘Ash menyusul wafat pada tahun ke-12 Hijriah. Salah satu putri mereka yang bernama Umamah kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib, setelah Fathimah wafat.
Fathimah adalah istri Ali bin Abi Thalib. Dia juga merupakan adik kandung Zainab, putri Rasulullah.111
8 comments:
Ternyata masih banyak hal yang belum kita ketahui ya pak tentang nama-nama keluarga Rosulullah, seperti Zainab ini, saya baru tahu kalau putri pertama Rosulullah ini bernama Zainab.
masya ALLAH ,terima kasih ilmunya ustadz
Agar semakin cinta, kita harus semakin mengenalnya, ya, Mas Maman. Semoga catatan supersingkat ini menambah kecintaan kita kepada keluarga Rasulullah.
Sama-sama, Mas Mahbub. Terima kasih kembali, ya. Semoga sehat selalu... ;)
Iya pak, betul.. supaya makin cinta kita seharusnya makin mengenal lebih banyak silsilah keluarga Rosulullah, dengan demikian diharapkan kecintaan kita nantinya semoga akan makin bertambah dan makin memepertebal keimanan kita kepada Allah SWT dan Rosulnya.
Masya Allah, terimakasih pa Ustad postingannya, nambah wawasan keislaman
Aamiin ya Allah...
Alhamdulillah, walaupun sangat amat singkat, semoga bermanfaat.
Post a Comment