Utsman bin Thalhah Masuk Islam
Namanya
adalah Utsman bin Thalhah. Dia masuk Islam bersama Khalid bin Walid dan Amr bin
Ash pada tahun 8 H, pada periode genjatan senjata setelah Perjanjian Hudaibiyah
dan sebelum penaklukan Mekah. Setelah Utsman bin Thalhah masuk Islam, dia
menetap di Madinah bersama kaum muslimin yang lain.
Jauh sebelum
memeluk Islam, Utsman bin Thalhah telah memperlihatkan perilaku-perilaku yang
baik. Di antaranya, saat Ummu Salamah menempuh perjalanan hijrah seorang diri
dengan menggendong anaknya, Salamah, Utsman bin Thalhah rela mengantarnya
sampai Madinah.
Saat itu,
bisa saja Utsman berbuat jahat atau tidak senonoh terhadap Ummu Salamah, namun
dia tidak melakukannya. Selama berhari-hari mengantarkan Ummu Salamah ke
Madinah, dia sangat menjaga jarak dari perempuan itu.
Anda tahu
siapa Ummu Salamah, yang diantar oleh Utsman bin Thalhah sampai Madinah? Dia
adalah istri dari Abu Salamah, yang bernama asli Abdullah bin Abdul Asad
al-Makhzumi. Kelak, sepeninggal Abu Salamah, Ummu Salamah diperistri oleh
Rasulullah.
Sang Pemegang Kunci Ka’bah
Ketika
terjadi penaklukan kota Mekah atau Fathu Makkah, Utsman bin Thalhah ikut
serta dalam barisan Islam. Saat itu Ka’bah masih terkunci rapat. Rasulullah
meminta Utsman bin Thalhah mengambil kunci agar beliau bisa memasuki Ka’bah.
Utsman bin Thalhah bergegas menemui ibunya, Salafah binti sa’d, untuk meminta
kunci. Sejak masa jahiliyah, kunci Ka’bah memang dipegang oleh keluarga Utsman
bin Thalhah.
Setelah
membuka pintu Ka’bah, Rasulullah melaksanakan shalat dua rakaat. Semua berhala yang ada di Ka’bah,
beliau robohkan. Setelah itu,
beliau kembali menyerahkan kunci Ka’bah kepada Utsman bin Thalhah.
“Ambillah
kuncimu, wahai Utsman. Hari ini adalah hari kebaikan dan balasan yang baik. Ambillah,
wahai Bani Thalhah, untuk selama-lamanya. Tidak ada yang mengambilnya darimu,
kecuali orang yang zalim. Wahai Utsman, sesungguhnya Allah telah memercayakan
rumah-Nya (Ka’bah) kepada kalian. Makanlah secara patut dari apa yang sampai
kepada kalian dari rumah ini,” sabda beliau kepada Utsman.
Sepeninggal
Utsman bin Abu Thalhah, kunci Ka’bah dipegang oleh sepupunya, Syaibah bin
Utsman bin Abu Thalhah. Kemudian, secara-temurun dipegang oleh anak-cucu keturunan
Syaibah sampai sekarang.
Utsman bin Thalhah & Utsmah bin Abu Thalhah
Perlu juga
kita ketahui juga bahwa Utsman bin Thalhah berbeda dengan Utsman bin Abu
Thalhah. Nama yang disebut pertama adalah tokoh utama dalam tulisan saya ini.
Dialah yang memeluk Islam di Madinah bersama Khalid bin Walid dan Amr bin Ash. Thalhah,
ayahanda Utsman, tewas dalam Perang Uhud dalam keadaan kafir. Dia kalah tanding
melawan Ali bin Abi Thalib.
Adapun nama
yang kedua, yaitu Utsman bin Abu Thalhah, adalah paman Utsman bin Thalhah,
tokoh utama tulisan saya ini. Dia juga tewas dalam Perang Uhud dalam keadaan
kafir. Dia kalah tanding melawan Hamzah bin Abdul Muththallib, paman Nabi.
Saya belum mengetahui keturunan yang lain. Karena itu, hanya tokoh-tokoh utama yang saya tulis dalam garis silsilah ini. |
Penelitian dan Diskusi Sejarah
Hari ini saya memang sedang tertarik mempelajari sosok
Utsman bin Thalhah, yang kurang begitu dikenal oleh umat Islam dan tidak banyak
diungkap oleh sejarah. Iseng-iseng saya googling, saya menemukan artikel dalam
link ini:
dan masih banyak artikel serupa di situs-situs lain.
Namun, saya merasa janggal dengan isi artikel tersebut, terutama tentang kisah
masuk islamnya Utsman bin Thalhah. Karena itulah, demi mendapatkan ilmu yang
benar dan bermanfaat, saya berkomentar dalam artikel website tersebut. Berikut komentar
saya…
***
Dalam artikel-artikel
di atas disebutkan bahwa Utsman bin Thalhah masuk Islam pada saat Rasulullah
menaklukkan/membebaskan kota Mekah (Fathu Makkah). Bahkan, disebutkan
juga, saat penaklukan Mekah itu Utsman bin Thalhah mulanya bersikukuh tidak
beriman dan tidak mau menyerahkan kunci Ka'bah.
Akan tetapi,
dalam sumber sejarah yang lain disebutkan bahwa Utsman bin Thalhah masuk Islam
sebelum penaklukan Mekah. Tepatnya pada masa genjatan senjata antara Perjanjian
Hudaibiyah dan Penaklukan Mekah. Di antara sumber yang menyebut demikian adalah
Tafsir Ibnu Katsir dalam surah an-Nisa' ayat 58:
أسلم عثمان هذا في الهدنة بين صلح الحديبية
وفتح مكة
Disebutkan juga dalam Nafahat Áthirah fi Sirah
Shahabat Rasulillah karya Muhammad Raji Hasan Kinas, Utsman bin Thalhah
masuk Islam bersama Khalid bin Walid dan Amr bin Ash. Mereka bersyahadat di
hadapan Rasulullah di Madinah, bukan di Mekah.
Pernyataan serupa termaktub juga dalam al-Bidayah wa
an-Nihayah juz 8:
عثمان بن طلحة ابن أبي طلحة بن عبد العزى بن
عبد الدار العبدري الحجبي، أسلم هو وخالد بن الوليد، وعمرو بن العاص في أول سنة
ثمان قبل الفتح.
Jika benar Utsman bin Thalhah masuk Islam bersama dua
sahabat tersebut, berarti saat terjadi pembebasan kota Mekah Utsman bin Thalhah
sudah memeluk Islam. Bahkan, dalam kitab "Nafahat 'Athirah..." dinyatakan
pula bahwa Utsman bin Thalhah ikut serta bersama Rasulullah dan kaum muslimin
Madinah menuju Mekah untuk membebaskan kota Mekah dari kesyirikan.
Ditegaskan pula dalam kitab tersebut, Utsman bin Thalhah
menyerahkan kunci Ka'bah kepada Rasulullah secara suka rela. Logis, karena saat
itu dia sudah memeluk Islam. Tidak dengan cara direbut oleh Ali bin Abi Thalib
sebagaimana dalam artikel di atas.
Dalam sumber-sumber lain juga disebutkan demikian, bahwa
Utsman bin Thalhah masuk Islam sebelum penaklukan Mekah. Dia kemudian menetap
di Madinah. Pada saat terjadi penaklukan Mekah, dia ikut serta dalam barisan
umat Islam.
Pertanyaan
saya:
- Apakah para ahli sejarah memang berbeda pendapat tentang masa masuknya Utsman bin Thalhah ke dalam agama Islam?
- Jika memang berbeda pendapat, bolehlah kiranya admin hidayatullah.com menginformasikan kepada saya sumber primer (berbahasa Arab) yang menjadi rujukan dalam menulis artikel di atas?
- Bagaimana pula titik temu antara dua perbedaan pengungkapan sejarah ini? Manakah yang benar atau setidaknya mendekati kebenaran?
- Atau, jangan-jangan yang dimaksud admin hidayatullah.com bukan Utsman bin Thalhah, melainkan Syaibah bin Utsman bin Abu Thalhah, sepupu Utsman bin Thalhah? Sang Sepupu ini memang masuk Islam di Mekah dalam peristiwa Fathu Makkah (penaklukan kota Mekah).
Terima kasih
atas tanggapannya.
Semoga semakin
menambah khazanah keilmuan dan kecintaan kita kepada Islam.
0 comments:
Post a Comment