Seorang pemuda pedalaman Mandailing bermaksud mengadu nasib ke Jogja. Begitu mendarat di Jogja, dia berteriak supergirang.
“Jogjaaaa....! Jogjaaa....! Ayém koming”
Teriakan itu ternyata mengusik Kang Dul yang sedang
khusyuk membaca koran. Kang Dul marah lalu menampar pemuda Mandailing itu.
Plaakkkk....!
“Ulang, Bang!” teriak pemuda Mandailing.
Merasa diledek, Kang Dul semakin emosi. Dia tampar lagi
pemuda Mandailing itu. Plaakkk...!!
Untuk kedua kalinya pemuda Mandailing kembali berteriak,
“Ulang, Bang, ulang....!”
Bukannya mereda, emosi Kang Dul justru kian menggila. Dia
tempeleng pemuda Mandailing itu berkali-kali. Tendangan dan pukulan pun ia
layangkan. Anehnya, setiap kali ditendang, dipukul, dan ditempeleng, pemuda
Mandailing itu tetap saja berteriak “Ulang, Bang, ulang....!”
Untung Mbah Sabdo datang menenangkan keadaan. Kepada Kang
Dul, Mbah Sabdo menjelaskan bahwa --dalam bahasa Batak Mandailing—kata ‘Ulang’
artinya adalah ‘Jangan’.
Nah, coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika ada seorang
perempuan berteriak ‘Ulang, Bang, ulang...!’ saat ia mendapat perlakuan tak
senonoh dari lelaki nakal??? ^_^ :D
Begitulah Indonesia, kaya akan keragaman budaya dan bahasa.
#BhinnekaTunggalIka
2 comments:
hahaha bisa aja kang :D
Indonesia memang kaya akan bahasa (daerah), ya, Mbak... :)
Post a Comment