Setiap
Blogger pasti suka menulis. Tidak mungkin seorang blogger (sungguhan) membiarkan
blognya kosong tanpa tulisan apa pun. Cuma, masing-masing bogger pasti mempunyai
kecenderungan sendiri-sendiri. Ada yang suka menulis fiksi, nonfiksi, anak-anak,
remaja, parenting, agama, travelling, kuliner, dan kecenderungan-kecenderungan
lainnya.
Nah,
buat Sahabat Blogger yang suka tema anak-anak, saya kasih bocoran, ya. Penerbit
DIVA Press (Jogjakarta) membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menjadi
penulis buku anak. Jika naskah kita berhasil mencuri perhatian penerbit, insyaAllah
akan disetujui untuk diterbitkan.
Jika
Sahabat Blogger ke toko buku, menyisir rak khusus buku anak, lalu menjumpai buku-buku
berlabel Penerbit Laksana Kidz, Penerbit Saufa Kid’s, atau Penerbit
DIVA Kids, nah... itu adalah lini penerbitan (imprint) khusus buku anak milik
Penerbit DIVA Press.
Jika
ingin tahu lebih lengkap tentang (imprint) penerbit tersebut, silakan mengunjungi
akun facebook-nya:
- Laksana Kidz (FB)
- Yuk, Jadi Penulis Buku Anak (FP)
Baiklah,
sekarang saya akan memberi bocoran bagaimana agar naskah kita bisa
diterbitkan oleh Penerbit DIVA Press (Divisi Anak). Bocoran ini saya dapat dari
seseorang di redaksi DIVA Press. Tapi ingat, ini sangat rahasia, lho! J
Bocoran Ke-1: Cara Mengirim Naskah
- Kirimkan
naskah utuh/lengkap melalui surel ke divapress_anak@yahoo.com
- Atau
melalui pos ke kantor redaksi Penerbit DIVA Press (Divisi Anak) dengan alamat: Sampangan
Gg. Perkutut No. 325-B, Jl. Wonosari, Baturetno, Banguntapan Jogjakarta, Telp : (0274) 4353776.
Bocoran Ke-2: Ketentuan Naskah
Naskah
yang belum lengkap sebaiknya jangan Anda kirimkan. Kemungkinan besar akan
diabaikan. Lengkapi dulu semua yang dibutuhkan dalam naskah, baru kemudian dikirimkan.
Apa
saja kelengkapan naskah?
- Judul
- Nama
penulis
- Prakata
atau kata pengantar
- Isi
- Gambar/foto
(jika ada)
- Biografi
singkat penulis
- Daftar
pustaka (jika ada)
- Sumber
foto/gambar (jika ada)
Bocoran Ke-3: Tema Naskah
Menentukan
tema tidak cukup hanya berbekal “menurutku”, tetapi harus mempertimbangkan juga “menurut
pembaca” dan “menurut penerbit”. Suatu tema yang menurut kita bagus, belum tentu
bagus di mata pembaca maupun penerbit.
Dari
sudut pandang penerbit, mereka pasti akan tertarik kepada tema naskah yang
memenuhi kriteria sebagai berikut.
- Mendidik.
- Dibutuhkan
banyak orang.
- Berpotensi
laku.
Sebagaimana
setiap penulis mempunyai kecenderungan sendiri-sendiri, begitu pula penerbit
mempunyai keberuntungannya sendiri-sendiri. Bisa jadi penerbit A sangat
beruntung dalam penjualan buku novel, tetapi tidak demikian bagi penerbit B.
Nah,
menurut informan saya di Penerbit DIVA Press, tema-tema berikut selalu
dihindari oleh redaksi.
- Cerita
detektif.
- Semua
jenis novel anak.
- Cerpen
anak (nonfabel dan nonfantasi).
- (Lainnya
saya lupa) J
Mengapa
tema-tema itu dihindari? Karena tidak banyak diserap oleh pasar. Bisa kita
bayangkan apa yang terjadi kalau semua buku tidak dibeli oleh pasar; penerbitnya
pasti gulung tikar. Penerbit tentu tidak menginginkan itu, ‘kan?
 |
Ruang Redaksi |
 |
Sedang serius menganalisis tema buku
|
|
Bocoran Ke-4: Format Tulisan
- Boleh
menggunakan font apa pun, asal elok dan mudah dibaca. Jangan sekali-kali
menggunakan font Vladimir Script, Bickham Script Pro Regular, atau sejenisnya,
pasti diabaikan oleh redaksi. Apalagi font wingdings. J
- Gunakan
ukuran font yang sewajarnya. Jangan gunakan ukuran 20, apalagi 72. J
- Begitu
juga spasinya, gunakan spasi yang sewajarnya: 1,5 atau 2 spasi.
- Tentang
margin juga sewajarnya: 3-3-3-3 atau 3-4-3-4
- Yang
paling penting lagi adalah kerapian. Jika tulisannya rapi, syukur-syukur juga
cantik, pasti redaksi akan me-review-nya dengan senang hati.
Bocoran Ke-5: Keputusan Redaksi
Biasanya
redaksi akan memberi keputusan (disetujui atau tidak) setelah satu bulan pascapengiriman
naskah.
Bocoran Ke-6: Lain-Lain
- Jangan
memburu redaksi agar cepat-cepat memberi keputusan. Ingat, naskah yang mengantre
tidak cuma satu atau dua. Ada belasan naskah, bahkan puluhan. Jadi, gunakan cara yang
sebaik dan sehalus mungkin agar redaksi tidak terusik konsentrasinya oleh sikap kita.
- Jika
memang harus melakukan komunikasi segera, lakukanlah melalui jalur yang semestinya dan
pada waktu kerja. Apalagi meneleponnya pada jam 2 dini hari, bisa berbahaya tujuh turunan. J
- Setelah
menjadi penulis, jangan besar kepala. Jangan pernah menganggap rendah siapa
pun, termasuk pembaca dan redaksi. Posisikan mereka sebagai partner kita. Dengan
menghargai orang lain, termasuk redaksi, insyaAllah kita pun akan dihormati.
Semoga
6 bocoran yang saya dapat dari redaksi ini bermanfaat.
Terus berkarya! Semoga sukses.
Wassalam