Di antara ciri-ciri surat/ayat Madaniyah adalah dimulainya suatu ayat dengan kata-kata "Ya ayyuhalladzina aamanuu...".
Dari situlah kita tahu
bahwa ayat tentang kewajiban berpuasa juga termasuk Madaniyah. Buktinya ayat
tersebut dimulai dengan "Ya ayyuhalladzina aamanuu..." (Al-Baqarah:
183)
Memang, kewajiban
berpuasa disyari'atkan saat Nabi sudah hijrah di Madinah, yaitu bulan Sya'ban
tahun ke-2 hijriyah.
Begitulah teorinya. Tetapi, teori ini ternyata tidak berlaku untuk
surat an-Nisa'. Walaupun tertulis sebagai surat Madaniyah, tetapi tidak dimulai
dengan "Ya ayyuhalladzina aamanuu...". Justru dimulai dengan "Ya
ayyuhannasu..."
Unik. Khas. Lain
daripada yang lain. Tidak tersentuh oleh rumus. Juga tidak sesuai dengan teori.
Itulah surat an-Nisa', yang artinya "perempuan atau para
wanita".
Hmmm... Entah kebetulan
atau tidak, pantesan perempuan itu selalu unik, khas, tidak bisa didekati
dengan rumus, juga tidak bisa disentuh dengan beragam teori. Karena, an-Nisa'
(perempuan) memang telah keluar dari teori bakunya. :-)
Coba perhatikan perbincangan antara suami dan istrinya berikut ini.
Istri
|
:
|
Kalau pakai baju ini,
aku terlihat cantik apa tidak, ya, Sayang?
|
Suami
|
:
|
Wah, cantik banget!
Syahrini saja kalah kok, Sayang.
|
Istri
|
:
|
Tuh...kan...ngeledek! Yang
jujur, dong, Sayang.
|
Suami garuk-garuk
kepala. Maksud hati hendak membahagiakan istri dengan memujinya, tetapi istri
justru merasa diledek.
|
||
Suami
|
:
|
Hmmm...kalau dipaksa
jujur, ya aku jawab jujur deh. Syahrini pastilah jauh lebih cantik darimu. Lihat
saja biaya perawatan kecantikannya itu, bisa sampai ratusan juta. Sementara
kamu kan cuma puluhan ribu rupiah.
|
Istri
|
:
|
Kalau sama SPG atau
mbak yang di kasir itu, cantikan siapa?
|
Suami
|
:
|
Jelas lebih cantik
istriku dong.
|
Istri
|
:
|
Tuh, kan... bohong
lagi. Ayo, jawab yang jujur!
|
Suami
|
:
|
Iya deh, aku jawab
jujur. Sebetulnya lebih cantikan mbak-mbak SPG dan yang di kasir itu.
|
Seketika si Istri
mewek. Dia nangiis lalu berlari meninggalkan suaminya. Dari kejauhan
terdengar umpatan sang Istri: "Dasar suami mata keranjang! Gak sayang
istri!!!"
|
Nah looo... Begitulah
an-Nisa', selalu unik, khas, dan susah disentuh dengan beragam teori yang sudah
pakem. :D :D
6 comments:
jangan dibandingkan istri kita sama yu syahrini mas...yang istri kita taat dan patuh dengan ALLAH setelah itu patuh kepada suaminya...kita
Iya, Mas. Semoga semua istri dikaruniai kepatuhan yg diridhai Allah...
Wanita itu nggak rumit kok, satu aja...Karena wanita ingin di mengerti... * nyuplik lagu ADA band
Leres, Mbak. Tidak rumit, tapi unik... Seunik surat an-Nisa'. :)
beruntunglah punya istri yang mau nerima apa adanya ya pak.. jadi gak usah di-banding2kan dengan orang lain :)
Iya, Kang. Tapi, fokus tulisan di atas sebetulnya cuma tentang teori Madaniyah dan Makkiyah kok. Adapun obrolan dg istri itu hanya intermeso saja yg dikaitkan dg teori itu. :)
Post a Comment