Sumber Gambar |
Ah,
andai semua nikmat dari Allah harus saya tuliskan, pastilah tak cukup air laut
menjadi tintanya. Tak sanggup semua media menampung semua tulisannya. Karena itulah
Allah berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ
اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan
jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.
an-Nahl: 18)
Dalam
ayat lain Allah berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ
اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
(Q.S. Ibrahim: 34)
Di
antara nikmat yang kerap kita abaikan kesyukurannya adalah mata dan telinga.
Suatu
hari al-Imam Abu Hazim (Salamah bin Dinar) ditanya, “Bagaimana cara mensyukuri kedua mata?"
Beliau
menjawab, “Apabila melihat kebaikan maka kamu menyebarkannya. Dan bila melihat
kejelekan maka kamu menutupinya.”
Beliau
ditanya lagi, “Lalu bagaimana cara mensyukuri kedua telinga?”
Beliau
menjawab, “Apabila mendengar kebaikan maka kamu mengingatnya. Dan bila
mendengar keburukan maka kamu melupakannya.”[1]
Jawaban
al-Imam Abu Hazim pastilah membuat kita meraba diri (muhasabah), jangan-jangan
selama ini kedua mata dan telinga telah kita kufuri. Termasuk saya, entah
berapa puluh juta kali kedua mata dan telinga ini saya karibkan dengan
kejelekan. L
Begitulah,
memang tidak banyak manusia yang mau bersyukur. Allah Swt telah berfirman,
وَقَلِيلٌ
مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Sangat
sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.”
(Q.S. Saba’: 13)
Semoga
kita termasuk golongan yang sedikit itu.
اَللّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الْقَلِيْلِ
“Ya
Allah, jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sedikit.”[2]
Referensi:
http://islamstory.com
https://ar.wikipedia.org
http://www.nabulsi.com
http://library.islamweb.net
https://www.alsofwah.or.id
http://www.al-eman.com
http://islamstory.com
https://ar.wikipedia.org
http://www.nabulsi.com
http://library.islamweb.net
https://www.alsofwah.or.id
http://www.al-eman.com
[1] سئل أبو حازم: ما شكر
العينين؟ قال: إذا رأيت بهما خيراً أذعته. وإذا رأيت بهما شراً سترته وسئل:
ما شكر الأذنين؟ قال: إذا سمعت بهما خيراً حفظته. وإذا سمعت بهما شراً نسيته http://www.khutabaa.com
22 comments:
Saya bersyukur dengan mata masih bisa membaca dan memahami tulisan om irham, Terimakasih sudah mengingatkan akan nikmat besarnya Allah kepada kita semua om. semakin banyak bersyukur bahkan nikmat semakin ditambah, Amiiin.
Saya juga bersyukur masih dikaruniai mata untuk membaca dan mencerap hal-hal baru dari tulisan-tulisan Rahayu. Terima kasih juga sudah berbagi informasi dan ilmu.
Apabila ada kebaikan maka perlu diingat dan disebarkan; apabila keburukan perlu ditutup dan dilupakan nggih, Kangmas :)
Matur nuwun sanget...
Saya bahagia dan bersyukur bisa membaca artikel ini...memang benar, jika kita menuliskan nikmat yg telah Allah berikan kepada kita..seluruh air di samudera tak kan cukup sebagai tintanya. dan alam pun tak kan mampu menampungnya sebagai media. Tapi mengapa masih banyak manusia yg tidak pandai bersyukur atas nikmat Allah ya?
Leres sanget. Semoga bisa kita amalkan bersama nggih, Kangmas.
Semoga kita dituntun dan dibimbing Allah agar senantiasa bersyukur, ya, Mas. Aamiin...
saya bersyukur punya mata dengan kelengkapannya, punya telinga dengan kelengkapannya, bersyukur pula ada tulisan ini..
Semoga kita masuk ke hamba Allah yang bersyukur selalu
Alhamdulillah, matur nuwun, Kang Oim.
Aamiin ya Rabbal'aalamiin...
Terimaksih, sudah diingatkan. Semoga saya termasuk manusia yang tak lupa untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Nya. Btw, header baru dlm rangka menyambut ramadhan? Keren. Desain bagus
Template-nya memang baru, Mbak. Masalahnya template yang lama ukuran hurufnya terbilang kecil, setidaknya bagi saya yang sudah minus. Daripada pedih di mata dan minus saya makin bertambah, akhirnya saya ganti dengan ukuran font yang lebih besar. :)
Ahhh aku kurang bersyukur nih punya mata dan telinga.
Jadi bahan introspeksi kita bersama, ya, Mbak.
Cara mensyukuri mata dan telinga itu menurut saya tidak melihat dan mendengar apa yang agama ajarkan. hhe
Kalau TIDAK mau melihat dan mendengar apa yang diajarkan oleh agama, berarti malah kufur, Mas. Hehe... Harusnya kata "tidak"nya dibuang. :)
terimakasih kang atas pencerahan ini, kita ngeblog juga karena ada nikmat yang Allah berikah berupa mata. mata dan telinga memang sering kita lupa untuk mensyukurinya...
Terima kasih kembali, Kang. Semoga dengan menulis dan berkomentar hal-hal yang baik termasuk dari cara kita mensyukuri nikmat, ya, Kang.
Iya mas sepertinya saya hingga sampai sekarang belum bersyukur meski sudah berikan mata, telinga, hidung, dan sebagainya oleh allah secara gratis, dan sepertinya saya harus banyak bersyukur nih kepada allah atas nikmat yang diberikannya kepada saya.
Mari saling menasihati dan menyemangati untuk senantiasa bersyukur, Mas.
Jaga pandangan dari hal2 buruk...
bagaimana cara mensyukuri kasih sayang dia yang selalu memberikan kasih sayang kepada ku mas
Post a Comment