ads
Thursday, May 12, 2016

May 12, 2016
22
Sumber Gambar
Segala karunia dari Allah haruslah kita syukuri. Setiap tarikan dan embusan napas wajib kita syukuri. Ketajaman akal adalah karunia besar yang tak pantas kita kufuri. Dua kaki yang bisa melangkah --bahkan berlari ke sana kemari-- adalah nikmat yang wajib kita syukuri. Saat kedua tangan bisa menulis sederet kata di kolom komentar, itu pun karunia besar yang tak patut dikufuri.

Ah, andai semua nikmat dari Allah harus saya tuliskan, pastilah tak cukup air laut menjadi tintanya. Tak sanggup semua media menampung semua tulisannya. Karena itulah Allah berfirman,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. an-Nahl: 18)

Dalam ayat lain Allah berfirman,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Q.S. Ibrahim: 34)

Di antara nikmat yang kerap kita abaikan kesyukurannya adalah mata dan telinga.

Suatu hari al-Imam Abu Hazim (Salamah bin Dinar) ditanya, “Bagaimana cara mensyukuri kedua mata?"

Beliau menjawab, “Apabila melihat kebaikan maka kamu menyebarkannya. Dan bila melihat kejelekan maka kamu menutupinya.”

Beliau ditanya lagi, “Lalu bagaimana cara mensyukuri kedua telinga?”

Beliau menjawab, “Apabila mendengar kebaikan maka kamu mengingatnya. Dan bila mendengar keburukan maka kamu melupakannya.”[1]

Jawaban al-Imam Abu Hazim pastilah membuat kita meraba diri (muhasabah), jangan-jangan selama ini kedua mata dan telinga telah kita kufuri. Termasuk saya, entah berapa puluh juta kali kedua mata dan telinga ini saya karibkan dengan kejelekan. L

Begitulah, memang tidak banyak manusia yang mau bersyukur. Allah Swt telah berfirman,

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (Q.S. Saba’: 13)


Semoga kita termasuk golongan yang sedikit itu.

اَللّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الْقَلِيْلِ

“Ya Allah, jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sedikit.”[2]

Referensi:
http://islamstory.com
https://ar.wikipedia.org
http://www.nabulsi.com
http://library.islamweb.net
https://www.alsofwah.or.id 
http://www.al-eman.com




[1] سئل أبو حازم: ما شكر العينين؟ قال: إذا رأيت بهما خيراً أذعته. وإذا رأيت بهما شراً سترته وسئل: ما شكر الأذنين؟ قال: إذا سمعت بهما خيراً حفظته. وإذا سمعت بهما شراً نسيته http://www.khutabaa.com

22 comments:

Admin said...

Saya bersyukur dengan mata masih bisa membaca dan memahami tulisan om irham, Terimakasih sudah mengingatkan akan nikmat besarnya Allah kepada kita semua om. semakin banyak bersyukur bahkan nikmat semakin ditambah, Amiiin.

Irham Sya'roni said...

Saya juga bersyukur masih dikaruniai mata untuk membaca dan mencerap hal-hal baru dari tulisan-tulisan Rahayu. Terima kasih juga sudah berbagi informasi dan ilmu.

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Apabila ada kebaikan maka perlu diingat dan disebarkan; apabila keburukan perlu ditutup dan dilupakan nggih, Kangmas :)

Matur nuwun sanget...

Sonny Ogawa said...

Saya bahagia dan bersyukur bisa membaca artikel ini...memang benar, jika kita menuliskan nikmat yg telah Allah berikan kepada kita..seluruh air di samudera tak kan cukup sebagai tintanya. dan alam pun tak kan mampu menampungnya sebagai media. Tapi mengapa masih banyak manusia yg tidak pandai bersyukur atas nikmat Allah ya?

Irham Sya'roni said...

Leres sanget. Semoga bisa kita amalkan bersama nggih, Kangmas.

Irham Sya'roni said...

Semoga kita dituntun dan dibimbing Allah agar senantiasa bersyukur, ya, Mas. Aamiin...

Kang Oim said...

saya bersyukur punya mata dengan kelengkapannya, punya telinga dengan kelengkapannya, bersyukur pula ada tulisan ini..

Ratnawati Utami said...

Semoga kita masuk ke hamba Allah yang bersyukur selalu

Irham Sya'roni said...

Alhamdulillah, matur nuwun, Kang Oim.

Irham Sya'roni said...

Aamiin ya Rabbal'aalamiin...

Sulis said...

Terimaksih, sudah diingatkan. Semoga saya termasuk manusia yang tak lupa untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Nya. Btw, header baru dlm rangka menyambut ramadhan? Keren. Desain bagus

Irham Sya'roni said...

Template-nya memang baru, Mbak. Masalahnya template yang lama ukuran hurufnya terbilang kecil, setidaknya bagi saya yang sudah minus. Daripada pedih di mata dan minus saya makin bertambah, akhirnya saya ganti dengan ukuran font yang lebih besar. :)

Anisa AE said...

Ahhh aku kurang bersyukur nih punya mata dan telinga.

Irham Sya'roni said...

Jadi bahan introspeksi kita bersama, ya, Mbak.

Unknown said...

Cara mensyukuri mata dan telinga itu menurut saya tidak melihat dan mendengar apa yang agama ajarkan. hhe

Irham Sya'roni said...

Kalau TIDAK mau melihat dan mendengar apa yang diajarkan oleh agama, berarti malah kufur, Mas. Hehe... Harusnya kata "tidak"nya dibuang. :)

Admin Galeri Islam said...

terimakasih kang atas pencerahan ini, kita ngeblog juga karena ada nikmat yang Allah berikah berupa mata. mata dan telinga memang sering kita lupa untuk mensyukurinya...

Irham Sya'roni said...

Terima kasih kembali, Kang. Semoga dengan menulis dan berkomentar hal-hal yang baik termasuk dari cara kita mensyukuri nikmat, ya, Kang.

Kang Nurul Iman said...

Iya mas sepertinya saya hingga sampai sekarang belum bersyukur meski sudah berikan mata, telinga, hidung, dan sebagainya oleh allah secara gratis, dan sepertinya saya harus banyak bersyukur nih kepada allah atas nikmat yang diberikannya kepada saya.

Irham Sya'roni said...

Mari saling menasihati dan menyemangati untuk senantiasa bersyukur, Mas.

Rohman Suparno said...

Jaga pandangan dari hal2 buruk...

Unknown said...

bagaimana cara mensyukuri kasih sayang dia yang selalu memberikan kasih sayang kepada ku mas