Sekilas Tentang Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat
setelah Utsman bin Affan. Ia merupakan sepupu Nabi Muhammad saw. Usia Ali 32
tahun lebih muda dari Nabi. Dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan
remaja. Dalam catatan sejarah, dialah satu-satunya manusia yang dilahirkan di dalam Ka'bah. Saat lahir, ibundanya (Fathimah binti Asad) memberinya nama Asad atau Haidar. Namun, ayahnya memberi nama
lain, yaitu Ali, nama khas yang sebelumnya belum pernah ada di kalangan Arab. Dari kedua nama itu, nama Ali-lah yang kemudian terkenal.
Sejak kecil Ali diasuh oleh Rasulullah sehingga
ia tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berwawasan luas. Pantaslah bila
kemudian Ali disebut sebagai Babul Ilmi, yang berarti pintu ilmu
pengetahuan. Mungkin karena itulah jumlah maqalah (ucapan atau nasihat)
Ali dalam kitab-kitab klasik melebihi tiga khalifah sebelumnya, selain tentunya
karena faktor adanya kelompok syi’ah yang menisbatkan kesetiaan mereka kepada
Ali.
Salah satu kitab yang secara khusus membukukan maqalah-maqalah
Ali bin Abi Thalib adalah Nahjul Balaghah, disusun oleh Sayid
Syarif Radhi. Terlepas dari pandangan para ulama dan
khalayak tentang kitab ini, nasihat-nasihat Ali bin Abi Thalib yang
menyuntikkan semangat beramal shalih patut kita tadaburkan lalu amalkan.
Suami dari Fatimah, putri Rasulullah, ini
meninggal dunia pada usia 63 tahun. Ia meninggal di bawah tikaman seorang
pemberontak bernama Abdullah bin Muljam.
Testimoni Rasulullah Terhadap Ali
Rasulullah saw bersabda, “Ali adalah bagian
dariku, dan aku bagian darinya.”
(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan
Ibnu Majah dari Habsyi bin Janadah)
Beliau saw juga bersabda, “Aku adalah kota
ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya.”
(Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani, At-Tirmidzi,
dan Al-Hakim)
Dalam hadits lain disebutkan, “Barangsiapa
mencintai Ali, berarti dia mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku, berarti dia
mencintai Allah. Barangsiapa membenci Ali, berarti dia membenciku. Barangsiapa
membenciku, berarti dia membenci Allah.”
(Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dari Ummu Salamah)
Nasihat-Nasihat Ali bin Abi Thalib
Ada banyak sekali nasihat yang diwariskan oleh
Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Dari sekian banyak nikmat
dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan,
cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran,
cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu. (Dalam Nasha’ih al-‘Ibad, An-Nawawi Al-Bantani)
2.
Jadilah manusia paling baik
di sisi Allah. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu. Jadilah
manusia biasa di hadapan orang lain. (Dalam Nasha’ih al-‘Ibad, An-Nawawi Al-Bantani)
3.
Dari lidah dapat diketahui
kebodohan dan kecerdasan seseorang. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam
Al-Mawardi)
4.
Kesabaran adalah pemusnah
bencana, sedangkan kegelisahan adalah pembantu penderitaan. (Dalam Adab
Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
5.
Ilmu itu lebih baik daripada harta.
Ilmu dapat menjagamu, sedangkan terhadap harta engkaulah yang harus menjaganya.
(Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
6.
Tidak ada yang mengetahui
keutamaan orang berilmu selain orang yang memiliki keutamaan. (Dalam Adab
Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
7.
Janganlah engkau melakukan
suatu kebaikan karena riya’, dan jangan pula meninggalkannya karena malu. (Dalam
Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
8.
Sebenarnya semua manusia itu
sedang tidur. Mereka akan bangun apabila mereka telah mati. (Dalam Laysa
min Qaul An-Nabiy, Muhammad Fuad Syakir)
9.
Hari ini adalah saat untuk
beramal dan tidak ada hisab, sedangkan besok (di akhirat) adalah saat untuk
dihisab dan tidak ada lagi (kesempatan untuk) beramal. (Dalam Laysa min
Qaul An-Nabiy, Muhammad Fuad Syakir)
10. Kebahagiaan
seorang lelaki itu terdapat dalam lima hal:
a.
Memiliki istri yang
menyenangkan hati.
b.
Memiliki anak-anak yang baik.
c.
Memiliki saudara-saudara yang
bertakwa.
d.
Memiliki tetangga yang
shalih.
e.
Memiliki rezeki yang berasal
dari negerinya (tidak jauh dari keluarga).
(Dalam Nida’ Ar-Rahman li Ahli Al-Iman, Syaikh
Muhammad Abdul Athi Buhairi)
11.
Bila sesuatu yang kau
inginkan tidak tercapai maka senangilah apa yang ada. (Dalam Hikamu
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)
12. Memuji
berlebihan berarti menjilat, kikir memuji berarti bodoh atau dengki. (Dalam Hikamu
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)
13. Lidah
orang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang tolol berada di
belakang lidahnya. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr.
Muhammad Ramdhan Yusuf)
14. Bersikaplah
lembut kepada orang yang bersikap kasar kepadamu, pasti ia akan bersikap lembut
kepadamu. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad
Ramdhan Yusuf)
15.
Siapa banyak bicara, banyak
salahnya. Siapa banyak berpikir, terbukalah tabir. (Dalam Hikamu
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)
16. Barangsiapa yang hidupnya hanya disibukkan
dengan urusan perut, harga dirinya seperti apa yang keluar dari perut. (Dalam
Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)
17.
Tarikan napas seseorang itu
sejatinya adalah langkah orang tersebut menuju ajal. (Dalam Hikamu
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)
18. Sahabatmu
yang sesungguhnya adalah orang yang mau melarangmu (dari berbuat dosa),
sedangkan musuhmu yang sesungguhnya adalah orang yang membujukmu (untuk berbuat
dosa). (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad
Ramdhan Yusuf)
19. Sikap
diam yang akibatnya baik itu lebih baik daripada berbicara yang akibatnya
tercela. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad
Ramdhan Yusuf)
20. Sikap diammu
sehingga kamu diminta berbicara itu lebih baik daripada kamu banyak bicara
sehingga kamu diminta diam. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr.
Muhammad Ramdhan Yusuf)
*) Dalam riwayat lain, satu-satunya manusia yang lahir di dalam Ka'bah adalah Hakim bin Hizam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uza bin Qushay.
6 comments:
subkhanallah ......sejuk terasa di hati ustad.....sakam sukaturrahmi...
Betul, Mas, nasihat-nasihat beliau memang sangat dalam, sejuk, dan menyentuh hati. Semoga melecut semangat kita untuk meneladaninya ya. Salam silaturahim jg, Mas.
dalem nasehat2nya..
Iya, Mbak. Semoga kita diberi kemudahan untuk meneladaninya ya. Aamiin
blog ini tentang relegi ya mas
Iya, Mas.
Post a Comment