Ketika disebut at-Tibyan
(artinya: penjelasan), spontan para santri menangkapnya sebagai
kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an karya Imam Abu Zakariyya
Muhyiddin Yahya bin Syarafuddin an-Nawawi (Imam Nawawi). Wajar, karena kitab
karya Imam Nawawi inilah yang paling masyhur dan banyak dikaji di
pesantren-pesantren. Padahal, selain at-Tibyan karya an-Nawawi,
ada kitab-kitab lain yang juga menggunakan kata at-Tibyan sebagai judul utamanya. Di
antaranya:
- At-Tibyan fi Syarhi Akhlaqi Hamalatil Qur’an karya Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
(Salafi).
- At Tibyan Fii Mutasyabihatil Quran (Mushaf al-Qur’an) disusun oleh Yasir Muhammad Mursi Bayyumi.
- At-Tibyan fi I’rabil Qur’an karya seorang ulama tunanetra, Syekh Abul Baqa’ Abdillah
al-‘Ukbari al-Hanafi.
- At-Tibyan fi Aqsamil Qur’an/ At-Tibyan fi Aimanil Qur’an (berisi kajian tentang sumpah-sumpah yang ada dalam
al-Qur’an) karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
- At-Tibyan di Tafsiril Qur’an (kategori tafsir sastra bermadzhab Syi’ah sebanyak 10
Jilid) karya Abu Ja’far Muhammad ibn al-Hasan ibn ‘Ali ath-Thusi asy-Syi’i.
- At-Tibyan fi ‘Ulumil Qur’an karya Syekh Muhammad Ali ash-Shabuni.
- At-Tibyan li Badi’atil Bayan (berisi kumpulan biografi ulama hadits) karya Syekh Ibnu
Nashiruddin ad-Dimasyqi.
- At-Tibyan fin-Nahyi ‘an Muqatha’atil Arham wal Aqarib wal
Ikhwan (risalah ringkas berisi
kajian tentang larangan memutus persaudaraan, kekerabatan, dan pertemanan) karya
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari.
Penamaan at-Tibyan kemungkinan
diinspirasi oleh kata yang terdapat dalam QS. an-Nahl: 89, تبيانا لكلّ شيئ,
yang berarti bahwa al-Qur’an merupakan penjelasan atas segala sesuatu.
Kembali kepada at-Tibyan karya
Imam Nawawi, secara garis besar kitab ini menjelaskan bagaimana semestinya adab
kita dalam memuliakan al-Qur’an. Kitab ini terdiri dari sepuluh bab.
Bab I menjelaskan keutamaan membaca dan menghafal
al-Qur’an.
Bab II menjelaskan keutamaan pembaca al-Qur’an.
Bab III menjelaskan cara memuliakan ahli
al-Qur’an dan larangan menyakitinya.
Bab IV menjelaskan adab-adab pengajar
dan orang yang belajar al-Qur’an.
Bab V menjelaskan adab dan panduan menghafal
al-Qur’an.
Bab VI menjelaskan adab membaca al-Qur’an.
Bab VII menjelaskan adab manusia dalam
berinteraksi dengan al-Qur’an.
Bab VIII menjelaskan ayat dan surat yang
dianjurkan membacanya pada waktu atau keadaan tertentu.
Bab IX menjelaskan penulisan al-Qur’an dan
pemuliaan terhadap mushaf.
Bab X menjelaskan makna lafal atau istilah
asing/sulit yang ada dalam kitab at-Tibyan. Dari bab I sampai bab IX terdapat kata-kata yang diberi semacam footnote, nah di bab inilah kata-kata tersebut dijelaskan maknanya. []
Baca juga: Biografi Imam Nawawi Penulis Kitab at-Tibyan*) Demi memenuhi permintaan beberapa santri Ar-Risalah agar saya mengkaji kitab ini untuk mereka, maka setiap malam Sabtu, pukul 20.00 - 21.00 WIB, bertempat di rumah saya yang "mewah" (mewah = mepet sawah), saya kaji kitab tersebut.
0 comments:
Post a Comment