Berawal dari
momentum 17-an kemarin, beberapa hari ini saya jadi doyan banget mengutak-atik
foto dan video melalui Movie Maker. Ceritanya begini...
Beberapa hari
menjelang 17 Agutus, saya dan teman-teman mendadak terpikir membuat konsep baru
untuk acara malam tirakatan. Acara yang biasanya diisi dengan doa dan tahlil
untuk para pahlawan, sambutan-sambutan, pembagian hadiah lomba, pentas seni,
dan pengajian, malam tirakatan kemarin kita ubah. Pengajiannya kita ganti dengan
pemutaran film perjuangan; Pangeran dari Gua Selarong atau Janur Kuning.
Dua-duanya berlatar kota yang sama, yaitu Jogjakarta.
Malam-malam
tirakatn sebelumnya, biasanya ada sesi sambutan dari veteran yang pernah
mengalami masa penjajahan dan perjuangan. Akan tetapi, karena beliau sudah
meninggal, sesi ini kita ganti dengan sambutan sesepuh kampung.
Beberapa nama
dimunculkan untuk mengisi acara ini. Akan tetapi, karena sesepuhnya tidak hanya
satu, akhirnya muncullah ide meminta semua sesepuh dan tokoh kampung untuk
memberikan sambutan.
Tapi, kalau semua
naik ke panggung, bisa ribet acaranya. Aha.., akhirnya, muncul ide untuk
membuat video wawancara atau sambutan mereka. Video masing-masing lalu
dikompilasi menjadi satu dengan durasi yang sesingkat mungkin.
Aksi pun
dengan cepat kami lakukan. Apalagi waktu malam tirakatan, malam 17 Agustus,
tinggal tiga hari lagi. Satu hari untuk menemui masing-masing sesepuh dan tokoh
kampung. Satu hari lagi untuk menyunting video dan mengompilasikannya dalam
satu file.
Aksi segera
kami lakukan. Beberapa teman GEMMA (Gerakan Muda-Mudi Ngeblak RT 05) segera
kami kumpulkan. Kami lakukan pembagian tugas untuk melakukan reportase dan wawancara
dengan para sesepuh kampung.
“Wah, benar-benar
pekerjaan baru bagi kami, Mas,” ucap mereka. “Kami tidak ahli jadi wartawan.”
“Tidak
apa-apa,” jawabku. “Justru ini bisa jadi media buat kalian untuk memetik banyak
pelajaran. Belajar dewasa, belajar berhargai orang tua, belajar berani
bertanya, belajar mengolah kata dalam wawancara, dan masih banyak lagi
pelajaran lainnya.”
“Tapi, kita tidak
punya kamera yang berkualitas bagus, Mas,” sahut mereka ragu.
“Waktu sangat
mendesak. Kualitas gambar tidak perlu kita risaukan. Kalian berani berkreasi,
itu sudah cukup menjadi kebahagiaan dan kebanggaan,” kataku membesarkan hati
mereka. “Yang penting berkarya dan berkreasi. Ke depan kalian bisa membenahi
dan terus menyempurnakan.”
Sepakat,
akhirnya masing-masing bebas menggunakan kamera HP seadanya. Seburam apa pun hasil
pengambilan gambar mereka, tetap kita hargai. Hasil rekaman bukanlah tujuan
utama. Tetapi, keberanian mereka berkreasi dan kebersamaan semua orang di
kampung, itu jauh lebih berharga.
Sehari tugas
mereka mewawancarai sesepuh telah selesai. Giliran hari kedua, saya bertugas
menyunting rekaman audio-visual mereka, yang rata-rata berdurasi cukup lama (sekira 10-30 menit), harus
saya pangkas sedemikian rupa sehingga hanya terpakai 1 sampai 2 menit saja per
wawancara. Selebihnya harus saya potong dan buang.
Pekerjaan yang
sebetulnya gampang bagi mereka yang terbiasa menyunting video. Tetapi, bagi
saya yang sama sekali tidak paham tentang dunia pervideoan, terpaksa harus
berguru kepada Simbah Google. Program paling sederhana yang saya pilih adalah Movie
Maker.
Ini hasil wawancara
teman-teman GEMMA dengan para sesepuh kampung yang kami tayangkan di hadapan
seluruh warga RT 05 saat malam tirakatan.
Sekali lagi, bagaimana
pun hasil rekaman mereka harus kita hargai. Bahkan, yang tak jelas suara dan
gambarnya pun harus kita apresiasi dan terus semangati. Semoga lain waktu punya
inventaris berupa kamera yang berkualitas tinggi.
Rasa
penasaran saya terhadap Movie Maker ternyata belum usai. Selepas mengutak-atik
video untuk malam tirakatan, saya terus mencoba mengutak-atik tools dalam
Movie Maker. Sebagai bahan percobaan, saya kumpulkan video dan foto kedua
anak saya: Babel dan Ewa.
Begini hasilnya...
InsyaAllah,
besok diutak-atik lagi agar rasa penasaran saya terlunasi. Hehe...
Atau mungkin
teman-teman blogger merekomendasikan program selain Movie Maker...? Senang
sekali jika saya bisa mengutak-atiknya. J
***
Video lainnya:
https://www.youtube.com/watch?v=_zMHkmp6oU8
https://www.youtube.com/watch?v=mz_tOrQ7rPg
https://www.youtube.com/watch?v=syZ5Uq6UQdI
https://www.youtube.com/watch?v=i0D5zyQGDQM
14 comments:
wah saya belum bisa nih untuk membuat video kang harus belajar lagi :-) Kang irham sudah buat 3 video ? itu video yang kedua bagus kang saya suka :-)
Ommm...kereennn bgttt hasil editannyaaa..
video menari si ewa bkin terhibur, lucu bgt unyu" gerakannya. byk bgt gerakannya, msh kecil udh lincah dan terlatih menari ya om. kak babel jg latihan beladirinya manteb.. ih gemesinn..
Semua orang pasti bisa kok, Mas. Ini kan cuma dasar banget. Asal ada kamera saja...
Ngaco deh kamu, Hayy... Itu kan materi dasar banget. Semua orang pasti bisa, asal ada kamera.
Ewa memang suka bikin kreasi gerakan sendiri. Padahal bpk ibunya gak bisa. :))
Doakan, besok November Babel ikut pertandingan. :)
Weeee, ceritanya ini sama, Kangmas. Malam tirakatan kemarin di RT tempat tinggalku juga menampilkan wawancara kepada beberapa warga. Ada yg berpendapat tentang kemerdekaan, ada yang nyanyi, ada yang baca puisi. Ada yang serius; ada yang lucu :)
Coba pake corel video, Pak biar lebih jreng ...
Meriah dan penuh warna, ya, Kangmas. :)
Eh, kemarin ke ruangan saya ngirim jahe ya, Kangmas. Aduh, maaf, kebetulan saya ada urusan dan masuk siang. Jadi, gak bisa menyambut kehadiran panjenengan. :)
Nah, ini... saya senang dan berterima kasih sekali kalau ada teman yang merekomendasikan program lain.
Jujur, Mas, corel biasa aku belum bisa ngoperasikan, apalagi corel video. Tapi, saya benar2 tertantang dan penasaran untuk mengutak-atiknya.
Program corel video itu bisa didapat di mana, ya, Mas Eksak?
Pake software Adobe Premiere juga bisa Mas. Video sikecilnya bagus Mas
Kreatif, Pak... Di Tayu malah tidak ada apa2. Tahlilan saja di kecamatan.
Assalamualaikum, apa kabar pak? maaf baru berkunjung lagi.
Saya juga suka membuat video dengan movie maker karena cukup mudah pengoperasiannya, kalau aplikasi yang lain blm nyoba.
Adobe Premiere bisa diunduh gratis dr internet, Mbak?
Di setiap RT saat malam 17-nya gak ada acara, ya, Mbak?
Wa'alaikumussalam wr wb. Alhamdulillah, kabar baik, Mas. Cuma kemarin agak sibuk saja dengan pekerjaan, sehingga baru sekarang bisa buka blog lagi.
Post a Comment