ads
Tuesday, June 21, 2016

June 21, 2016
30

Bagi saya, bekerja tanpa musik ibarat makan tanpa garam. Tidak ada asinnya sedikit pun. Memang, sudah sekian tahun saya menjadi orang Jogja ––yang kebanyakan masakannya didominasi rasa manis––, tetapi lidah saya masih dikuasai selera rasa ala Purwodadi, yang didominasi rasa asin. J

Kembali ke masalah musik, apakah Sobat Blogger juga punya kebiasaan yang sama dengan saya, bekerja sambil mendengarkan musik? Kalau sama, berarti kita sehobi.

Bagaimana dengan bulan Ramadhan ini, apakah kegemaran itu masih berjalan? Kalau saya, masih. Salah satu yang sering saya putar dan dengar adalah musik syahdu dengan lirik penghambaan yang (konon) diciptakan oleh Abu Nawas atau Abu Nuwas. Wallahu a'lam...

Sobat Blogger pasti sudah hafal bait-bait indahnya. Tetapi, tidak ada salahnya saya tulis ulang di sini.


***

وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
Wahai Tuhanku, aku bukanlah ahli surga, tapi aku juga tidak kuat di neraka Jahim.


فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
Maka berilah aku ampunan. Ampunilah dosa-dosaku, karena sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar.


فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ
Dosa-dosaku laksana bilangan pasir, maka berilah aku ampunan, wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.


وَذَنْبيِ زَائِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ   
Usiaku setiap hari berkurang, sedangkan dosaku selalu bertambah. Bagaimana aku menanggungnya.


مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ     
Wahai Tuhanku, hamba-Mu yang penuh dosa ini telah datang kepada-Mu dengan pengakuan atas segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu.


فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ   
Jika Kauampuni, Engkau memanglah ahli pengampun.
Jika Kautolak, kepada siapa lagi aku harus mengharap selain kepada Engkau?




30 comments:

Admin said...

om, ini lagu tempat saya namanya puji-pujian klo hbs adzan maghrib.. enak lagunya om, adeemm ayyem buat ngantuk :D bgus nih lagunya di puterin untuk anak kcil kayaknya om, biar jd anak sholeh/sholeha :)

Kang Nurul Iman said...

Kalau disaya mah kang, ada teman saya dia itu jebolan pesantren dia itu jago banget kang kalo untuk masalah sholawatan, karena dia tau semua jadi saya banyak belajar deh sama dia.

Irham Sya'roni said...

Benar-benar bikin adem, ayem, dan tentrem, ya, Hayy... :)
Sejuk lahir-batin.

Irham Sya'roni said...

Iya, Kang Nurul. Tapi, sekarang tidak hanya ada di pesantren, Kang. Di aktivitas remaja masjid, di kampung, kampus, dan bahkan di militer juga ada. :)

Kang Nurul Iman said...

Kalau begitu mah alhamdulillah atuh kang bisa lebih luas lagi dan makin banyak orang yang mengetahuinya.

Irham Sya'roni said...

Iya, Kang. Alhamdulillah...

Unknown said...

Wah kalau sudah denger lagu itu suka adem hati mas :) Ini lagu sangat di rekomendasikan untuk semua umat muslim ya mas :) saya berkomentar sambil mendengarkan nih mas :) hihi

Irham Sya'roni said...

Saya juga senang mendengarkannya saat kerja, Mas. :)

Mas Marnes said...

Dengerin lagu ini mengingatkan saya waktu masih SD kang, dimana sebelum tiba waktu adzan maghrib biasanya melantunkan lagu-lagu ini di musholla

Mas Marnes said...

kalo di bulan Ramadhan ini sembari nunggu buka puasa sekalian blogging saya lagi seneng dengerin sholawatan dari Ceng Zam Zam kang, oya ijin follow blognya yah :)

Mang Lembu said...

adem banget ya abis magrib tadarusan sampe menjelang sahur, selain makjleb pastinya dapet pahalanya juga insyaallah bakalan banyak juga...laksanain ah

Unknown said...

Shinta ijin copy lirik lagunya ya Mas, biar bisa ikutan

Maman Achman said...

Beneran adem lho Pak, bekerja sambil mendengar lantunan lagu bertema religi seperti yang ada di blog bapak, bikin suasana hati jadi tentrem :)

dunia kecil indi said...

Liriknya bagus dan humble sekali. Suka :)

Nathalia DP said...

Sambil kerja, sambil terus mengingat Allah ya

Anjar Sundari said...

Bentuk kepasrahan seorang hamba kepada Rabbnya. Seorang hamba yang merasa sangat takut masuk neraka namun juga merasa nggak pantas masuk surga. Semua orang beriman pasti akan merasakan hal ini. Sangat ngejleb dihati dan langsung ingat dosa-dosa.

Irham Sya'roni said...

Kalau sekarang sudah tidak terdengar lagi di mushalla2, ya, Mas Marnes? Kalau di kampungku, masih. :)

Irham Sya'roni said...

Aku juga suka shalawatannya Ceng Zam Zam, Kang Marnes. Apalagi saat Ceng Zam Zam masih kecil dulu, suaranya khas banget. :)

Irham Sya'roni said...

Iya, Mang Lembu. Seberapa pun waktu senggang yang kita miliki, harus berdaya guna dan bernilai ibadah, ya, Mang. :)

Irham Sya'roni said...

Silakan, Mbak Shinta. Moga ikut adem mendengarkannya. :)

Irham Sya'roni said...

Alhamdulillah, adem-tenterem-ayem ya, Kang Maman. :)

Irham Sya'roni said...

Iya, Mbak Dunia Kecil Indi (DKI). Alhamdulillah kalau Mbak DKI juga suka. :)

Irham Sya'roni said...

Bener banget, Mbak Nathalia.

Irham Sya'roni said...

Bener banget, Mbak Anjar. Begitulah kebanyakan dari kita merasakannya.

Ummi Nadliroh said...

Saya kalau pas berjanjen baca syair itu, tapi cuma 2 bait yang atas. Ternyata masih ada lanjutannya ya...

Irham Sya'roni said...

Sebetulnya masih ada lagi lanjutannya, Mbak. Tapi, karena lagunya aku sering aku puter cuma sampai bait itu, makanya yang aku tulis juga cuma sampai situ. :)

Sulis said...

Hmm..selera musik diriku masih standard. Klo lagu2 agamis gitu ngertinya lagu opick, hadad alwi & sulis ama maherzain. Itu aja milih yang liricnya b.indo aja... :-)

mahbub ikhsan said...

mengiris qalbu mas ustadz .....qasdah yang sangat santun ketukan musiknya munghujam banget dengan syair yang menggetarkan langit....heeee....

Irham Sya'roni said...

Kalau aku, hampir semua jenis musik, Mbak. Cuma keroncong sama seriosa yang kurang terpikat. :)

Irham Sya'roni said...

Bikin maknyesss di hati,ya, Mas. :)