Sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 50 Tahun 2015, yang ditetapkan
pada 26 November 2015, dinyatakan bahwa Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya dimunculkanlah istilah baru, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). EBI
dalam hal ini bukan jawaban “udang kering” yang sering ada di TTS, lho.
:-)
Sebetulnya tidak banyak
perbedaan dan perubahan dalam dua istilah itu. Bahkan, jika dicermati, hanya satu
atau dua bagian kecil yang berbeda. Jadi, bisa dibilang 99,9% Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tidaklah berbeda dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD). Isi tetap sama, hanya sampulnya
yang berbeda. Kalau diibaratkan handphone, casing-nya saja yang diganti.
Jika demikian, mengapa
harus ada istilah baru; EBI?
Sebagai rakyat jelata dan
masyarakat awam, saya tentu tidak mengetahui dan memahami pertimbangan dan
tujuan perubahan istilah itu. Yang saya tahu hanyalah tradisi yang mengiringi setiap pergantian
pemerintahan di negeri ini. Setiap ada pemerintahan baru, biasanya muncul istilah-istilah
baru menggantikan istilah-istilah lama, walaupun secara substansial tidak jauh
berbeda. Termasuk perubahan EYD menjadi EBI.
Apa pun istilahnya, sebagai
bangsa Indonesia yang baik kita harus menghargai dan menerapkan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai pedoman yang ditetapkan. Kalau bukan kita,
siapa lagi yang harus menghargai?!
Memang tidak selamanya
kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan formal sesuai EYD atau EBI.
Pada saat-saat tertentu, semisal dalam suasana santai, bolehlah kita
menggunakan bahasa Indonesia yang gaul dan santai pula (tidak resmi).
Wisuda ke-IX atau
ke-9?
Dalam suatu wisuda di
lembaga pendidikan, saya jumpai tulisan yang memantik rasa penasaran. Di sana
tertulis “Wisuda SD ABC Angkatan ke-IX”. Dalam hati saya bertanya, apakah
aturan terbaru tentang penulisan bilangan tingkat dalam EBI memang seperti itu.
Setelah saya cek, ternyata
tidak ada yang berbeda dengan aturan lama dalam EYD.
Di halaman 22
Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015 tertulis sebagai berikut.
Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
Dengan demikian,
penulisan “Wisuda SD ABC Angkatan ke-IX” adalah salah. Penulisan yang benar
adalah sebagai berikut.
- Wisuda SD ABC Angkatan IX
- Wisuda SD ABC Angkatan Ke-9
- Wisuda SD ABC Angkatan Kesembilan
Saya saat memberikan sambutan mewakili wali siswa. |
14 comments:
Saya mengetik surat terkadang jg bingung nih om memperhatikan penggunaan EYD. wah skrg udh ganti sebutannya ya EBI. tapi cuma istilah baru aja. baru tau istilah tsb dgnti nih om..
Sejak ditetapkan pada November 2015 lalu, sosialosasinya memang kurang, Hayy. Begitulah, hanya perubahan istilah. :)
wah saya baru tahu kang kalau ada perubahan dari EYD ke EIB.
dan yang menarik dari tulisan ini, adalah analisa terakhir dalam acara wisuda itu.
oya kayaknya sih bukan hanya faktor pergantian pemerintahan kang, mungkin perkembangan budaya juga berpengaruh perubahan itu
Bukan EIB, Kang, melainkan EBI. Ini pun bukan EBI udang kering itu. :)
Bisa jadi juga faktor budaya memang memengaruhi, Kang. Tapi, jika isi tetap sama, hanya cover yang berubah, rasanya terlalu jauh jika faktor budaya diajukan sebagai alasan. :)
berarti hanya ganti istilah nih, sedang isi sama ya,.. ?
Isinya tidak banyak yang berubah, Mas. 99,9% masih sama.
aduh saya baru tahu loh EBI ya mas.
Jangan berkecil hati.... masih buanyaakkk lagi orang-orang senasib dengan Anda! Hehe... :D :))
saya baru tahu, makasih infonya ya...
Sama-sama, Mbak Santi. Teima kasih kembali...
Ujian bahasa indonesia kemarin saya banyak ngerjain ssoal tentang EYD. mungkin untuk tahun depan di ganti menjadi EBI ya kng
Mungkin banget, Mas. Soalnya mulai akhir 2015 kemarin sudah diganti EBI. Cuma belum menyeluruh sosialisasinya, sehingga banyak yang belum tahu.
Hatur nuhun infonya om.
Sama-sama, terima kasih kembali, Mas Izzuddin.
Post a Comment