Suatu hari, seorang lelaki mendatangi
Khalifah Umar bin Khattab untuk mengadukan kedurhakaan anaknya. Sang Khalifah
lalu memanggil anak tersebut, kemudian memarahinya karena kedurhakaannya.
Kepada sang Khalifah, sang anak bertanya,
“Wahai Amirul Mukminin, bukankah anak memiliki hak atas orang tuanya?”
“Iya, benar,” jawab Umar.
“Apa saja hak anak tersebut?”
Sang Khalifah lalu berkata, “Memilih
calon ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang baik, dan mengajarkannya al-Qur’an.”
“Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ayahku
tidak melakukan satu pun dari apa yang engkau sebutkan. Adapun ibuku, dia seorang
wanita negro hamba sahaya orang majusi. Dia memberiku nama Ju’lan (kumbang).
Dia juga tidak mengajariku satu huruf pun dari al-Qur’an,” terang anak itu.
Mendengar penuturan tersebut, sang Khalifah
segera mengalihkan pandangan kepada bapak dari anak tersebut seraya berkata, “Engkau
datang kepadaku untuk mengadukan kedurhakaan anakmu, padahal engkau sendiri telah
durhaka kepada anakmu sebelum dia mendurhakaimu. Engkau telah berbuat buruk
kepadanya sebelum dia berbuat buruk kepadamu.”
***
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ
يَشْكُو إِلَيْهِ عُقُوقَ ابْنِهِ فَأَحْضَرَ عُمَرُ الْوَلَدَ وَ أَنَّبَهُ عَلَى
عُقُوقِهِ لِأَبِيْهِ وَ نِسْيَانِهِ لِحُقُوقِهِ عَلَيْهِ
فَقَالَ الْوَلَدُ : يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ
أَلَيْسَ لِلْوَلَدِ حُقُوقٌ عَلَى أَبِيْهِ ؟
قَالَ : بَلَى
قَالَ : فَمَا هِيَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ؟
قَالَ عُمَرُ : أَنْ يَنْتَقِيَ أُمَّهُ وَ يُحَسِّنَ
اِسْمَهُ وَ يُعَلِّمَهُ الْكِتَابَ أَي "الْقُرْآنَ "
قَالَ الْوَلَدُ : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنَّ
أَبِي لَمْ يَفْعَلْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ، أَمَّا أُمِّيْ فَإِنَّهَا زَنْجِيَّةٌ كَانَتْ
لِمَجُوسٍ. وَ قَدْ سَمَّانِي جُعْلاً أَي " خُنْفُسَاءَ " وَ لَمْ يُعَلِّمْنِي
مِنَ الْكَتَابِ حَرْفاً وَاحِداً
فَالْتَفَتَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ إِلَى الرَّجُلِ
وَقَالَ لَهُ : جِئْتَ إِلَيَّ تَشْكُوْ عُقُوقَ ابْنِكَ وَقَدْ عَقَقْتَهُ قَبْلَ
أَنْ يَعُقَّكَ، وَ أَسَأْتَ إِلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُسِيْءَ إِلَيْكَ
14 comments:
Astagfirullohaladzim, ternyata ada juga ya orang tua yang durhaka pada anaknya, terima kasih kang telah memberikan artikel yang sangat2 bermanfaat sekali :)
Sama-sama, Mas, terima kasih kembali, ya.
naudzubillah.. semoga kita dihindarkan dari hal seperti itu
saya pikir hanya anak yang durhaka Mas, ternyata orang tua pun bisa durhaka yah..
Hmm sepertinya harus dihindari ya dan terima kasih mas sangat bermanfaat sekali infonya.
Aamiin... Semoga kita dihindarkan dari kedurhakaan, ya, Mbak.
Iya, Mbak. Termasuk juga jika orang tua tidak adil terhadap anak-anaknya.
Bukan "sepertinya" lagi, Mas. Tapi, memang harus kita hindari.
Terima kasih kembali, Mas.
Klo dengan orang tua yang durhaka (tidak mau ngopeni anaknya)... Salahkah anak klo kmdian "membenci" atau cuek lebih tepatnya kpd ortunya? #kisah seorang tmn
Sebesar apa pun kesalahan seorang ayah, dia tetaplah orangtua yang sah bagi si anak. Semata karena statusnya itulah kita tetap wajib menghormatinya. Cukuplah benci kepada perbuatannya, bukan orangnya.
Dari sebelum lahir, ternyata anak punya hak untuk mendapatkan ibu yang baik. Hmmm
Iya, Mbak. Begitulah...
ternyata hak dan kewajiban anak dan orang tua sudah jelas.
Iya, Mbak, leres sanget.
Post a Comment