Assalamu'alaikum, Pak Menteri.
Bermula dari mimpi saya tadi
malam, maka pagi ini saya tuliskan surat ini spesial untuk Bapak Menteri. Dalam
mimpi, saya saksikan panjenengan terlihat kewalahan memimpin sidang
itsbat yang dihadiri para ahli falak, hisab, dan rukyah, serta para anggota
perwakilan ormas Islam di Indonesia. Walaupun ada juga yang bersikukuh tidak
mau menghadiri karena panjenengan dianggap bukan ulil amri,
bahkan ada juga yang memvonis panjenengan thoghut.
Tak apa, karena memang demikianlah dinamika dalam berbangsa dan bernegara.
Kembali ke masalah mimpi saya
tadi, Pak Menteri. Melihat betapa repotnya panjenengan dan para peserta
sidang dalam menetapkan datangnya awal bulan, maka terbersitlah ide sekaligus
usul dari saya sebagai berikut.
1.
Sebaiknya panjenengan legowo menyerahkan
kepemimpinan sidang kepada orang lain dari kaum perempuan.
2.
Begitu pula peserta sidang, sebaiknya diganti semua
dengan perempuan.
Saya mohon panjenengan tidak
menganggap bahwa ide dan usul saya ini tidak berdasar, Pak Menteri. Semua sudah
saya pikir dan timbang secara masak. Bahkan, melalui riyadhah dan istikharah
yang tidak ringan.
Sebetulnya, saya tidak ingin
mengungkap apa alasan saya mengajukan usulan tersebut. Tetapi, daripada menjadi
fitnah dan sumber perpecahan di antara umat, terpaksa dalam surat ini saya
sampaikan pula alasan saya.
Sejatinya hanya ada satu alasan
kuat yang mendasari pemikiran saya tersebut, Pak Menteri. Yaitu, hanya
perempuanlah yang lebih tahu kapan datangnya bulan. Pak Menteri dan para
anggota sidang yang berjenis kelamin laki-laki, tentu tidak begitu tahu kapan
datangnya bulan, kan...? Paling-paling setelah istri panjenengan memberi
tahu bahwa dia sedang kedatangan bulan, pada saat itulah panjenengan
baru tahu. Pada saat itu pula panjenengan lalu gigit jari. Benar begitu,
kan, Pak?
Jadi, tolong saran dan usul saya
ini dipertimbangkan. Syukur-syukur diterima.
Matur nuwun.
Wassalamu'alaikum warahmatullah.
16 comments:
Bhahaha, surat macam apa ini??? hishhhh kirain seriusan! Bisa aja Kang Sya'roni ini!!! Hidup Perempuan!!!
Hehehe.... intermeso, Mas. :)
Walaaa tiwas dari awal saya bertanya-tanya, ini Ramadhan masih lama kok udah ngomongin sidang Itsbat secara sidang Itsbat itukan identik dengan 1 Ramadhan, 1 syawal dan 1 Dzulhijah. Bener ngga sih mas? :))
Iya, Mbak. Buat intermeso saja kok. :)
Hihihi, saya kira serius. Ternyata... Usulnya memang pas...
Hehehe.... Siap-siap jadi ketua sidang, ya, Mbak. :)
Yang tau datangnya bulan org perempuan tp kalau yg tahu datangnya malam siapa yoooo
Halah, dikira surat serius, ternyata ndagel :D
Tanyakan kepada kunang-kunang, pasti mereka tahu jawabannya? :))
Hehehe... sesekali ndagel biar awet muda. :)
wkwkwk edaaannnn... jadi pasar kalo semua cewek
Jadi pasar + arisan ibuk2. :))
Ahi hi hi saya kira serius mas eh ternyata malah guyonan toh.
Hehe... sesekali perlu guyon juga, Mas. :))
kang Irham tumben artikel nya bercanda :D kemaren-kemaren aja serius banget :D hahaha
Hahaha... sebetulnya tulisan-tulisan saya di sini memang saya kontribusikan untuk kajian "serius", Mas. Tapi, sesekali saya selipkan juga tulisan ringan tentang kedua anak saya dan humor. Tapi, porsinya sedikit. :))
Post a Comment