ads
Saturday, June 20, 2015

June 20, 2015
2
Orang yang membaca al-Qur’an akan mendapatkan pahala yang istimewa dari Allah Swt, sebagaimana sabda Nabi Saw,


مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ: آلم حَرْفٌ. أَلْفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka dia akan mendapatkan pahala berupa satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Yang dimaksud dengan “membaca” adalah mengucapkan atau melafalkan dengan mengeluarkan suara, tidak hanya dibatin. Jadi, membaca al-Qur’an berarti mengucapkan atau melafalkan kalimat-kalimat dalam kitab suci al-Qur’an, baik dengan hafalan maupun melihat tulisan, baik tulisan tersebut terdapat dalam mushaf, HP, komputer, maupun lainnya. Akan tetapi, dalam hal hafalan dan melihat tulisan, Imam Ghazali menyebutkan bahwa membaca al-Qur’an dengan cara melihat tulisan itu lebih utama daripada hafalan, karena para sahabat sangat suka membaca al-Qur’an dengan melihat mushaf secara langsung.

Sabda Rasulullah Saw,

قِرَاءَةُ الرَّجُلِ الْقُرْآنَ فِي غَيْرِ الْمُصْحَفِ أَلْفُ دَرَجَةٍ وَقِرَاءَتُهُ فِي الْمُصْحَفِ تُضْعَفُ عَلَى ذَلِكَ إِلَى أَلْفَيْ دَرَجَةٍ

“Seseorang yang membaca al-Qur’an dengan tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat, sedangkan seseorang yang membaca al-Qur’an dengan cara melihat mushaf akan dilipatgandakan sampai dua ribu derajat.” (HR. Baihaqi).


Wallahu a’lam.

2 comments:

beyourselfwoman said...

Kalau saya kok belum berani baca Al-Qur'an dr hp. Bukan soal pahalanya sih tp lebih ke hal yg lebih mendasar lagi yaitu belum tau caranya melihat apakah aplikasi tsb sdh diverifikasi oleh ahlinya atau pihak yg tepat. Takutnya ada tajwid yg kurang atau letak ayat yg salah. Ada nggak ya cara melihat bahwa aplikasi di hp tsb sdh di cek ketepatannya? Tau sendiri kan aneh2nya dunia digital?

Irham Sya'roni said...

Bagi yang sudah hafal al-Qur'an, kekhawatiran itu tentu tiada, Mbak. Karena mereka tahu betul benar-salahnya ayat per ayat, bahkan huruf per huruf. Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada laporan dari mereka atas kesalahan fatal dari aplikasi al-Qur'an digital itu. Sebaliknya, al-Qur'an berupa kertas ternyata tidak serta-merta bebas dari salah. Buktinya, saya menemukan dalam al-Qur'an depag terbaru (sampul merah hati) di juz 5, ada harakat yang hilang. Adapun ttg tajwid, itu adalah murni kemampuan lisan kita. Karena tajwid menyangkut orang per orang, lisan per lisan.
Kalau saya tidak pernah pakai al-Qur'an HP karena mata saya suka pedih saat baca terlalu lama. Akhirnya, ya tetap setia pada al-Qur'an jilid kertas. :))

Salam ukhuwah, Mbak Lusi.