ads
Sunday, December 22, 2013

December 22, 2013
1
Suatu malam Umar bin Khattab mendapati suara sendu dari dalam sebuah rumah kecil. Suara seorang wanita yang tampaknya sedang diimpit rindu kepada sang Suami. Rindu kasih sayang dan belaian mesra sang belahan jiwa. Bait-bait puisi pun ia untai untuk menumpahkan rindu yang menyesaki hatinya itu.

**
Malam kian larut berselimut gulita
Telah sekian lama kekasih tiada kucumbu
Demi Allah, sekiranya bukan karena mengingat-Mu
Niscaya ranjang ini berguncang keras
Namun, duhai Rabbi…
Rasa malu telah menghalangiku
Dan suamiku itu…
Terhormat lagi mulia
Pantang kendaraannya dijamah orang

**


Ternyata, sang Suami adalah seorang prajurit yang sedang bertugas ke suatu daerah yang cukup jauh.

Umar bin Khattab sangat iba. Ia lalu bertanya kepada Hafshah, putrinya, "Berapa lama seorang wanita kuat berpisah dari suaminya?"

"Kalau 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan insya Allah masih kuat, Ayah," jawab Hafshah. "Tapi kalau lebih dari 4 bulan, hmmm.... sepertinya sudah berat menahannya."
(Dalam riwayat lain disebutkan 5 bulan atau 6 bulan)

Sejak itu dan berdasarkan jawaban itu pula, Umar bin Khattab menetapkan masa maksimal penugasan prajurit ke suatu daerah adalah 4 bulan (dalam riwayat lain 5-6 bulan). 

Umar pun segera menginstruksikan kepada suami dari wanita itu agar secepatnya kembali dari tempat tugasnya demi mengobati kerinduan sang Istri.


*) Bagaimana dengan Anda?

1 comments:

Irham Sya'roni said...

Terima kasih kembali, Mas.