Seorang
tamu datang/sowan kepada Kiai Ilyas. Sang tamu berkata kepada beliau,
Kiai Ilyas,
“Pak Kiai, semalam saya bermimpi ketemu Nabi Muhammad. Dalam mimpi
saya itu, beliau Kanjeng Nabi menyuruh panjenengan memberangkatkan saya
ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji.”
Wah,
andai Kiai Ilyas bukan seorang yang alim, tentu beliau akan ho’oh-ho’oh saja
menerima laporan yang “supersakral” dari tamu itu. Tetapi, Kiai Ilyas adalah
seorang yang alim. Tentu beliau mempunyai landasan ilmu yang kuat untuk
merespon laporan itu, sekaligus menyangkalnya. Dengan bijak dan lembut, namun cerdik,
Kiai Ilyas balik bertanya, “Jam berapa Anda bermimpi bertemu Rasulullah?”
“Jam
2 malam, Kiai,” jawab sang tamu.
Kiai
Ilyas lalu menanggapi, “Iya, semalam saya juga bermimpi bertemu Kanjeng Nabi
jam 4.”
“Apa
kata Nabi dalam mimpi panjenengan, Kiai?” sang tamu tampak sangat
penasaran.
“Kata
Kanjeng Nabi, saya disuruh membatalkan untuk memberangkatkan sampeyan ke
Baitullah.”
Hahaha….
Harapan sang tamu agar diberangkatkan haji secara gratis akhirnya batal deh!
^_^
*) Buah obrolan ringan dengan Ust. Andi Rahman tadi sore membahas hadits Nabi, yang oleh sebagian orang mengklaim mendapatkannya dari mimpi.
(Maaf, gambarnya sengaja dipilih yang tidak nyambung dengan judul.Hehe...)
0 comments:
Post a Comment