Waktu Imsak

Imsak berasal dari bahasa Arab amsaka-yumsiku-imsak, yang berarti berpuasa atau menahan diri dari segala yang membatalkan puasa. Ketika saya menyebut diri sedang imsak, berarti saya sedang tidak makan, tidak minum, dan lain-lain yang membatalkan puasa.

Tetapi, di negara nan unik ini (Indonesia), kata imsak sudah berubah makna, bahkan salah kaprah. Kata "imsak" lebih populer untuk menyebut sebuah seruan atau waktu sekira 10 menit sebelum Subuh. Di masjid-masjid atau mushalla-mushalla juga stasiun-stasiun radio akan menyerukan itu pada Ramadhan sekira 10 menit sebelum Subuh. "Imsaaaaaakkkkk..... Imsaaaaaakkkk...." Terdengar sangat lantang dan nyaring.

Apakah berarti start kita memulai puasa adalah sejak seruan imsak tersebut?

Tidak! Sekali lagi, ini hanyalah salah kaprah yang terjadi dan memasyarakat di negeri kita. Imsak yang diserukan sekira 10 menit sebelum Subuh itu senyatanya sekadar warning bagi kita agar bersiap-siap menyambut start puasa. Jadi, seruan imsak bukanlah start itu sendiri. Ibarat traffic light, imsak adalah lampu kuning, yang berarti berhati-hatilah atau bersiap-siaplah bahwa sebentar lagi akan menyala lampu merah; sebentar lagi akan dimulai waktu berpuasa. Inilah salah satu keunikan yang tidak dimiliki oleh negeri lain.

So, ketika mendengar seruan "Imsaaakkk.... Imsaaakkk....", tidak apa-apa jika kita terus melanjutkan makan, minum, dan sebagainya. Ketika adzan Subuh berkumandang, barulah saat itu bendera start berpuasa dikibarkan. Mulai Subuh sampai Maghrib inilah waktu yang terbentang bagi kita untuk berpuasa.