ads
Wednesday, November 7, 2012

November 07, 2012
14
Jujur, sempat ragu juga saat ingin kembali mengisi kolom resensi di media massa. Maklum, karena sudah lumayan lama (hampir 2 tahun) tidak menulis di koran jadi sempat deg-degan juga. Hehehe... Bismillah, dengan modal niat, tekad dan semangat maka kutulis review saya tentang buku keren berjudul Rahasia Sepuluh Malam (Update). Buku ini sebetulnya merupakan produk lama yang diterbitkan oleh Serambi Ilmu Semesta, tetapi karena masih sangat dibutuhkan oleh khalayak pembaca maka kembali dicetul (cetak ulang) dengan sedikit pembenahan serta penyempurnaan. Jadilah judul terbaru buku tersebut ada tambahan atau embel-embel UPDATE.

Seperti apakah resensi singkat saya tentang buku tersebut? Mari kita baca bersama.

Edisi lama
Edisi update


















=====================================================================

Judul buku     : Rahasia Sepuluh Malam
Penulis            : Achmad Chodjim
Penerbit         : Serambi Ilmu Semesta, Jakarta
Cetakan          : 2012
Tebal              : 427 halaman

The life is the journey, hidup ini adalah perjalanan. Ya, perjalanan panjang dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam sakaratul maut, alam kubur (barzah), alam kiamat, alam kebangkitan, juga alam mahsyar, alam hisab, alam penentuan, alam surge atau alam neraka. Sementara kita adalah para salik (para pejalan) yang meniti jalan tersebut.
Sebagai seorang salik, perjalanan kita tentu tidak tak terarah dan tak bertujuan. Dalam tiap langkah dan tarikan napas seorang salik pastilah ada arah dan tujuan yang hendak dituju. Masalahnya, ke manakah arah dan tujuan perjalanan kita? Pertanyaan inilah yang pernah dilontarkan Tuhan kepada Nabi Ibrahim a.s.: “Fa ayna tadzhabuun? (Lalu ke manakah kalian akan pergi?).” (Q.S. At-Takwir: 26)
Fa ayna tadzhabuun, sejatinya memuat pertanyaan hakiki tentang apa sebenarnya tujuan akhir dari perjalanan hidup kita; apakah karier, kedudukan, kekayaan, atau kemasyhuran. Dari semua pilihan itu ternyata tak ada satu pun yang menjadi jawaban Ibrahim. Sebagaimana dimaktub dalam Q.S. Ash-Shaffat: 99, Ibrahim menegaskan bahwa perjalanannya semata-mata adalah untuk menghadap Tuhan. Hanya kepada Tuhanlah hidup manusia bermuara.
Tetapi bagaimana akan berjalan menuju Tuhan apabila jiwa kita justru diliputi kegelapan? Pertanyaan inilah yang mengusik Achmad Chodjim sehingga tergeraklah ia untuk menjawabnya melalui buku ini. Melalui buku ini Achmad Chodjim memandu kita memupus kegelapan hati dan menyongsong pencerahan batin secara lebih efektif. Bab demi bab dalam buku ini mengantar kita melewati ‘malam’ demi ‘malam’ hingga sang ‘fajar’ tiba. Setahap demi setahap buku ini memandu kita menyingkap selubung-selubung kegelapan batin, lalu menuntun kita mendaki tahapan-tahapan spiritual menuju Allah Sang Yang Mahaindah dan Mahacinta.
Walaupun bab demi bab dalam buku ini dijadikan sebagai jalan pendakian menuju maqam spritiual para sufi, tidak berarti buku ini hanya dikhususkan bagi mereka. Ini bias dilihat dari pembabaran Achmad Chodjim tentang perjalanan menyingkap ‘malam’ dengan bahasanya yang sederhana, lugas, dan kriuk (renyah) sehingga kalangan awam pun tidak akan berkerut dahi saat membacanya.
- Dipublikasikan di surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta (Minggu, 28 Oktober 2012)
- Diposting ulang di www.timkomte.com

14 comments:

Kang Muroi said...

dari resensinya, sepertinya buku yang bagus, makasih sharingnya

Dini Haiti Zulfany said...

nice books! menambah khazanah untuk bacaan n koleksi perpustakaan :)

mahbub ikhsan said...

masya ALLAH ustadz buku yang indah....walaupun belum pernah membacanya...bisa meabik...

Akhmad Muhaimin Azzet said...

wah..., mantaps neh Mas, selamat ya....
jadi kepengen neh nulis resensi buku,
bismillah... belajar... belajar....

Irham Sya'roni said...

Iya, Mas, saya suka banget bacanya. Menurutku memang cukup bagus dan bermanfaat.

Irham Sya'roni said...

siPPP, benar sekali. Bisa menambah khazanah dan kekayaan keilmuan kita.

Irham Sya'roni said...

Walaupun belum membacanya, semoga secara tanpa disadari Mas Mahbub sudah mengamalkan isinya ya, Mas. :)

Irham Sya'roni said...

Hehehe... setelah lama absen nulis di koran, alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh redakturnya buat nulis lagi, Mas. hehe... gantian saya jg pengen belajar nulis puisi indah sprti mas Azzet ah...:))

Idah Ceris said...

Rahasia 10 malam?
Wah wah wah. . .

Baba pinter, jangan ragu2 lagi, Ba.
Yang pede, resensinya keren, bagus. . .

Sukses untuk Baba. .
Salam untuk ibu ulfa ya, Ba. :D

Irham Sya'roni said...

Makasih, Idah, apalagi pujiannya kaya waktu saya muji Babel, "Aduuhh... aduuhh... Babel... pinternya." hehe..
Sukses juga buat Idah, moga munaqasahnya lancar.

Ridwan said...

wah buku yang cukup tebal.
penuh dengan khazanah yang indah luar biasa untuk di amalkan.
resensi nya juga sangat bagus.
jadi ingin beli :))

Ave Ry said...

Dari resensinya jadi berniat menunggu kiriman bukunya., heu... Buku yang layak dibaca :-)

Irham Sya'roni said...

Iya, Mas, lumayan tebal. Setelah saya baca isinya, alhamdulillah cukup bagus dan mencerahkan.

Irham Sya'roni said...

Semoga bisa mendapatkan bukunya ya, Mbak. Aamiin... sangat menyejukkan kok isinya.