ads
Saturday, August 18, 2012

August 18, 2012
16



4.      Amalan-amalan Sunnah pada Hari Raya
    Ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam dalam kaitannya dengan shalat Hari Raya, yaitu:
a.    Menggemakan takbir di masjid, mushalla, jalan raya, dan tempat-tempat keramaian lainnya pada malam Hari Raya.
b.   Mandi sebelum berangkat shalat Hari Raya (Idul Fitri atau Idul Adha).
c.    Sebelum berangkat shalat Idul Fitri hendaklah makan atau minum lebih dulu. Sebaliknya, sebelum berangkat shalat Idul Adha, hendaklah tidak makan juga tidak minum lebih dahulu.
d.   Mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian yang paling harum (yang dimiliki).
e.    Menempuh jalan yang berlainan ketika berangkat dan pulang dari shalat Hari Raya.
f.     Mengikutsertakan kaum wanita dan anak-anak.
g.    Makmum dianjurkan datang lebih pagi ke tempat penyelenggaraan shalat ‘Id. Sebaliknya, imam sebaiknya datang belakangan supaya tidak ada jamaah yang tertinggal.
h.    Khutbah Hari Raya sebanyak dua kali setelah shalat ‘Id.
   Dalam hal rukun, syarat, dan sunnah-sunnah kedua khutbah ini sama dengan khutbah Jum’at. Hanya, ada perbedaan dalam beberapa hal berikut.
(1) khutbah Jum’at dilakukan sebelum shalat, sedang khutbah Hari Raya dikerjakan sesudah shalat.
(2) khutbah Jum’at dimulai dengan pujian kepada Allah semisal 'alhamdulillah', sedangkan shalat ‘Id dimulai dengan takbir 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.

5.      Takbir pada Hari Raya
   Untuk mensyiarkan hari raya umat Islam, disunnahkan menggemakan takbir di mana pun berada, terlebih di masjid dan tempat-tempat keramaian. Ada dua jenis takbir yang disunnahkan.
a.                Takbir mursal, yaitu takbir yang dimulai sejak terbenam matahari pada malam Idul Fitri dan malam Idul Adha sampai imam memulai shalat Hari Raya.
b.               Takbir muqayyad, yaitu takbir yang dibaca setiap selesai shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah, bahkan juga setelah shalat jenazah. Yakni mulai waktu Shubuh pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) sampai dengan tenggelam matahari pada akhir hari Tasyriq (tanggal 13 Dzulhijah).

Adapun lafal takbir yang dimaksud adalah sebagai berikut.


اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ، وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ


Allâhu akbar 3x, lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd.
“Allah Mahabesar 3x, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan hanya bagi Allah segala puji.”

(Dalam riwayat lain yang juga dari Ibnu Mas’ud, lafal Allahu Akbar boleh pula dibaca sebanyak dua kali)

Boleh juga ditambah dengan lafal berikut.

اللهُ اَكْبَرُ كَبيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا, لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَلَانَعْبُدُ اِلَّاإِيَّاهُ, مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّ يْنَ, وَلَوْ كَرِهَ الْكَا فِرُونَ, لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ, صَدَقَ وَعْدَهُ, وَنَصَرَ عَبْدَهُ, وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ, لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ, اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Allâhu akbar kabîrâ, walhamdu lillâhi katsîrâ, wasubhânallâhi bukrataw wa`ashîlâ, lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâh, mukhlishîna lahud-dîna walau karihal kâfirûn, lâ ilâha illallâhu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa`a’azza jundahu wahazamal-ahzâba wahdah, lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar walillâhilhamd.

“Allah Mahabesar dengan segala kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Mahasuci Allah pagi dan petang. Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, Mahabenar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, Dia tinggikan tentara-Nya, dan dengan sendirian telah Ia musnahkan persekongkolan musuh. Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan hanya bagi Allah segala puji.”
6.      Tata Cara Shalat Hari Raya
a.    Shalat ‘Id boleh dilakukan secara berjamaah, dan boleh pula dikerjakan sendiri. Namun, berjamaah lebih utama daripada sendiri. Jika dikerjakan sendiri maka tidak perlu ada khutbah.
b.   Boleh dikerjakan di masjid, tanah lapang, atau tempat-tempat suci lainnya.
c.    Tidak didahului adzan dan iqamah.
d.   Shalat ‘Id didirikan sebelum khutbah Hari Raya disampaikan.
e.    Dilaksanakan sebanyak dua rakaat.
  Pada rakaat pertama mengucapkan takbir 7 kali (tidak termasuk takbiratul ihram) sehingga formasi takbir adalah 1 takbiratul ihram + 7 takbir.
  Kemudian pada rakaat kedua mengucapkan takbir 5 kali (tidak termasuk takbir intiqâl atau takbir perpindahan dari sujud menuju berdiri) sehingga formasinya adalah 1 takbir intiqâl + 5 takbir.
f.     Membaca doa Iftitah setelah takbiratul ihram pada rakaat pertama.
g.    Fatihah dibaca setelah selesai membaca takbir 7 kali (pada rakaat pertama) atau takbir 5 kali (pada rakaat kedua).
h.    Di sela-sela beberapa takbir tersebut disunnahkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

i.    Tata cara lainnya sama seperti shalat biasa, yakni setelah Fatihah membaca surat Al-Qur’an, rukuk, dan seterusnya.
j.   Surat yang sebaiknya dibaca adalah surat Al-A’la (pada rakaat pertama) dan Al-Ghasyiyah (pada rakaat kedua).
k.    Setelah shalat ‘Id dilanjutkan dengan khutbah dua kali.

7.      Niat Shalat Hari Raya
a.    Niat ada di dalam hati. Hati itulah pusat dari segala niat kita.

b.   Adapun niat shalat Idul Fitri adalah sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى


Ushallî sunnatal li’îdil fithri rak’ataini (imâman/ma´mûman) lillâhi ta’âlâ.
“Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri (sebagai imam/makmum) dua rakaat karena Allah Ta’ala.”


Sementara niat shalat Idul Adha adalah:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى


Ushallî sunnatal li’îdil adhhâ rak’ataini (imâman/ma´mûman) lillâhi ta’âlâ.

“Aku berniat shalat sunnah Idul Adha (sebagai imam/makmum) dua rakaat karena Allah Ta’ala.”



16 comments:

Unknown said...

wah lengkap ne panduannya..mantab sob

ceritatugu said...

Selamat hari raya Idul Fitri

mahbub ikhsan said...

selamat hari raya idul fitri uatad maaff lahir batin yaaa ustadz kalo kmen-komen ane selma ini bikin gedegggggggggg...........

NF said...

Happy Eid Mubarak :)

Hanan M said...

Selamat hari raya idul fitri pak ustad.. maaf ngucapinnya telat..
oya, enggak bagi2 THR nih? hehe :D

Irham Sya'roni said...

alhamdulillah, semoga bermanfaat ya, mas.

Irham Sya'roni said...

sama-sama, Pak. selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Irham Sya'roni said...

selamat idul fitri juga, Mas, maaf lahir batin. semoga amal ibadah kita makin meningkat ya, mas.

Irham Sya'roni said...

taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim... kullu 'amin wa antum bi khairin.

Irham Sya'roni said...

ied mubarak, Mas. sama-sama, mohon maaf lahir batin nggih. THR-nya dah lewat hehe

rizki_ris said...

alhamdulilah aku masih bisa mengunjungi blog ini kembali
maaf lama menghilang dr peradaban mas
Alhamdulilah saya kemarin masih bisa merasakan sholat ied :)

Irham Sya'roni said...

Aku batin, kmn nih sobatku yg satu ini kok ga prnah muncul sama sekali. Pikirku, mungkin lg supersibuk dg kuliahnya jd ga smpat blogging.hehe... Mhn maaf lhr btn ya, Mbak ririz.

Unknown said...

kak minta izin copy ia buat apalan di rumah :) kalo di izin kan makaish sebelum nya :)
tantangan kreatif blogger Simak Tantangan Kreatif Blogger Berhadiah Mingguan & Grandprize Android

Irham Sya'roni said...

Silakan di-copy. Semoga bermanfaat

Unknown said...

Panduan yang sangat berguna nih mas :) izin bookmark aja ya buat di hapalin bareng :)

Irham Sya'roni said...

Monggo, Mas Effendi. Silakan...