ads
Thursday, July 5, 2012

July 05, 2012
44
“Wah, celengan Mas Babel sudah penuh nih. Dibongkar yuk!” ajakku kepada buah hati pertamaku, Muhammad Ar-Rusyda Babel Haqq.

“Asyiiikkk….!! Ayo, Baa…, Spidermannya dibuka!” sahut sang jagoan kecil, girang.

Spiderman, ya begitulah kami menyebut celengan plastik berwarna biru berbentuk sang hero “Spiderman”. Celengan itu dipilih sendiri oleh si kecil Babel saat kami berbelanja kebutuhan rumah tangga di suatu mini market di Bantul. Sebetulnya, di sana ada banyak model celengan yang tersedia; ada yang bermodel kubus, ada yang berbentuk tabung, ada yang berujud binatang, dan ada pula yang berujud bunga dan para princes dari negeri kartun. (Tapi, untuk dua ujud yang terakhir ini sama sekali tidak saya rekomendasikan buat Babel. Hehe…)

Setalah pilah-pilih, Babel akhirnya memantapkan pilihannya pada Spiderman. Jika dibandingkan dengan yang lain, celengan Spiderman ini jauh lebih murah karena terbuat dari bahan yang sederhana dan tanpa aksesoris apa pun.

Sejak mempunyai sang Spiderman itu, Babel memang gemar sekali memunguti uang-uang receh di rumah untuk dimasukkan di celengan itu. Di meja komputer, di rak buku, di saku celanaku, dan di tempat lain, jadi bersih dari uang receh yang tercecer. Awalnya dia tidak tahu bahwa yang ia lakukan itu namanya adalah menabung. Baginya, saat itu, memasukkan koin ke lubang Spiderman adalah kegiatan yang mengasyikkan sama asyiknya dengan dia memasukkan koin untuk main odong-odong. Lambat laun dia mengerti bahwa yang ia lakukan itu adalah menabung. Dan ia makin suka saja dengan menabung karena menabung itu memang asyik.


“Tolong Baba diambilkan pisau, Sayang,” pintaku kepada sang jagoan kecil yang pada 7 Juni kemarin genap berusia 3 tahun.

“Dipecah saja, Ba,” usulnya. Maksudnya, si Spiderman dibanting saja biar pecah.

“Ya nggak bisa, Sayang. Ini kan terbuat dari plastik. Untuk mengambil uangnya harus pakai pisau.”

Bergegaslah ia ke dapur mengambil pisau. Dengan pisau itulah saya melakukan “penyiksaan” terhadap sang hero, Spiderman. Nih lihat, sampai kepala sang hero jadi terbelah seperti ini. Hehe…


Si Spiderman Korban "Penyiksaan"

Babel bersorak girang. Menurutku sorak girangnya itu bukan karena KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang aku lakukan terhadap sang Spiderman. Juga bukan karena jumlah rupiah yang meruah dari celengannya karena dia belum benar-benar memahami nominal dan nilai rupiah. Yang ia tahu hanyalah ada sekian banyak uang receh yang ternyata selama ini ngumpet di dalam superhero-nya. Senang saja dia melihat uang-uang receh menyeruak lalu terserak di lantai.



Kami lalu menghitung uang receh itu satu per satu. Ternyata yang terbanyak adalah uang receh cepek alias seratusan rupiah. Setelah lumayan lama kami menghitungnya, akhirnya selesai juga. Wuihh… cukup melelahkan ! Alhamdulillah, terkumpul 200ribu lebih!


“Ini uang hasil celengan Mas Babel lho. Bukan uang Ibuk, juga bukan uang Baba,” tutur sang Bunda

Mendengar penuturan Bundanya, Babel terlihat senang dan bangga.

“Uangnya mau dipakai buat apa, Sayang?” tanya Bundanya.

Setelah agak lama babel mengernyitkan dahi untuk berpikir mencari jawaban, akhirnya satu kalimat ia lontarkan untuk menjawab pertanyaan Bundanya.

“Buat beli bego,” jawabnya tegas.

Hahaha… seketika kami tertawa karena ternyata ingatan Babel tentang bego masih melekat kuat di memorinya. Beberapa minggu yang lalu Babel memang pernah merengek sampai menangis keras di minimarket Bantul karena minta dibelikan mainan bego besar. Tapi karena di rumah sudah ada banyak mainan maka Bunda tidak meluluskan permintaan itu.

“Di rumah kan sudah ada banyak mainan, Sayang. Lagian uang Ibuk sudah habis nih. Besok kalau sudah punya uang, baru boleh beli,” kilah istriku menenangkan jagoan kecilnya.

Ini menjadi pelajaran bagi saya dan istri agar lebih berhati-hati dalam berjanji, walaupun kepada si kecil, dan walaupun awalnya hanya bertujuan untuk menenangkan tangisan si kecil. Pasalnya, ketika kita mengingkari janji itu (lebih tepatnya pura-pura janji) maka sama artinya kita mengajarkan kepada anak berbohong dan mengingkari janji. (Wah, jadi orangtua itu memang harus hati-hati dalam berucap kepada anak ya.)

“Sebentar lagi Mas Babel kan sekolah, bagaimana kalau uangnya ini dibelikan sepatu dan tas saja ya, Sayang?” bujuk istriku.

Setiap kali mendengar kata “sekolah”, Babel pasti girang tidak kepalang. Baginya, sekolah adalah pengalaman pertama terindahnya bermain, belajar, dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya di lembaga pendidikan. Karena kegirangannya itulah dia langsung menyetujui sarang Bundanya: membeli sepatu dan tas sekolah. (insya Allah mulai pertengahan bulan ini Babel akan belajar dan bermain di PAUD Islam Ratnaningsih Bantul. Mohon doanya semoga di sana ia meraih hal-hal terbaik bagi masa depannya.)


~*~

Sobat blogger, saat saya dan istri melatih anak menabung ini, tidak ada teori pendidikan atau teori parenting yang muluk-muluk di pikiran kami. Yang kami tahu hanyalah –insya Allah—apa yang kami lakukan ini baik untuk anak. Dengan kegiatan menabung ini, Insya Allah akan tertanam kebiasaan yang baik dalam diri anak. Dia akan terbiasa untuk bersikap hemat, tidak boros, biasa hidup teratur, dan terlatih mandiri.

Menabung memang  suatu kegiatan sederhana untuk menjadikan anak lebih mengerti tentang mana yang prioritas. Dengan menabung pula sejatinya anak sedang dilatih mengelola uang jajan dari orang­­tua, dilatih meng­har­gai uang, juga meng­har­gai jerih payah orangtua da­lam mengasuh dan mendidik mereka. Ini pula yang dulu diajarkan kedua orangtua saya kepada saya.

Dalam hal kemandirian, saya jadi teringat dengan sabda Nabi saw: "Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar antas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak. (Mutafaq'alaih)


Akhirul kisah, sang "Spiderman" kini benar-benar telah tiada. Malang sekali nasibnya. Kepalanya terbelah dan semua isinya dikuras habis oleh sang jagoan kecil Babel Haqq. Hehehe... (siap-siap beli celengan baru lagi nih!)


44 comments:

Kang Muroi said...

wah kecil kecil udah bisa nabung, semoga terbiasa sampai besar yah!

Dini Haiti Zulfany said...

Subhanallaah, sumringahnya wajah anaknya pas buka celengan :D

what a great financial education :)

yadibarus said...

manfaat besar dari menabung, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit

Surga Kenari said...

horee koin nya banyak.. sini aku bantu itung :P

hehe

bangga juga punya anak yang sudah berlatih menabung sejak dini.

bagus untuk perkembangan dan masa depan si anak :)

penyuluh perikanan said...

tabungan yg bagus.........
biar pelan tapi lancar

Mami Zidane said...

wuah, mas babel ternyata rajin menabung ya.....hebat deh....

BlogS of Hariyanto said...

pengorbanan "spiderman" demi melatih sang babel untuk menabung semoga tidak sia-sia...selamat ya babel..siap-sipa jadi murid sekolahan :)

Darmawan Saputra said...

wah,, kecil kecil udah rajin menabung ya, apalagi udah besar :D
wah pasti adeknya dengan ayahnya pasti capek tuh hitung uangnya :D

saya doakan agar si babel dapat meraih hal yg terbaik.

dan kalau boleh tau butuh waktu berapa lama menabung sampai segitu ?

Masnady said...

wah banyak bgt recehan nya sob..??? wah hebat sob si babel....?? hehehehehe

Nhinis said...

Mainan bego itu yang gimana pak ??

mahbub ikhsan said...

ati-ati lho ustdz bisa ketahuan orang Ham ,atas tuduhan penganiayaan super hero spiderman....hiiii...mikummm

Irham Sya'roni said...

Amiin, Mas, semoga bisa jadi kebiasaan baik buat si kecil.

Irham Sya'roni said...

Hehehe.,... keliatan sumringahnya ya, Mbak. hehe

Irham Sya'roni said...

Betul, Mas, uang kita ga bakalan jadi 100ribu kalo kurang 100rupiah saja ya mas. siPPP, sdkit demi sdikit lama2 jd bukt. :-)

Irham Sya'roni said...

yach... sdh slsai dihitung, mas. tahun depan aja ya bantuinnya. hehe...

Irham Sya'roni said...

hehe... yach, intinya biar bs jd kgiatan yg positif buat si kecil, Pak. :-)

Irham Sya'roni said...

Buat beli sepatu sama tas sekolah, Mami. hehe

Irham Sya'roni said...

Hehehe.... Spiderman memang berjasa melatih si kecil ya, Mas. makasih spiderman...! :-)

Irham Sya'roni said...

Amiin, makasih doanya, Mas. itu celengan hampir setahun, Mas. intinya buat nglatih si kecil aja kok mas.

Irham Sya'roni said...

Makasih, Mas Masnady.

Irham Sya'roni said...

Hahaha... bisa saja, Mas Mahbub, nih. Jd tertuduh penganiayaan ya, Mas. :-)

Irham Sya'roni said...

Aduh, bhsa indonesianya yg tepat apa ya? hehe.. Kalo ga salah nama kerennya Excavator, backhoe, atau shovel. kalo di kampung saya disebutnya bego, yaitu alat berat yg dipakai buat mengeruk tanah itu lho, Mbak. :-)

Gambarnya kaya yg di web ini mbak. http://blokbojonegoro.com/upload/Photo/photo_43_24-bego-kanor-1.jpg

Mas Huda said...

200ribu lebih dari Spiderman? mantaap banget pak...

bego apaan sih pak? penasaran saya

Irham Sya'roni said...

Hadeuh, apa ya? Aku juga ga begitu paham bhsa Indonesianya. Kalo di kampungku nyebutnya sih Bego, Mas. wktu aku browsing namanya sih Excavator, backhoe, atau shovel. Mesin/Alat berat yg dipakai buat ngeruk tanah itu lho, mas.

Rayen said...

Saya kira film "Spiderman" yang saya tonton di Trans TV hehe .. :D

Wah, .. sudah pintar menabung sama seperti saya :)

Surga Kenari said...

nah ini yang di namakan JALAN2 :D


hehe support terus buat blog babarusyda!

Irham Sya'roni said...

Hehehe... yg ini Spiderman-nya Babel. Ga bisa loncat ke sana kemari. Juga ga bisa mengeluarkan jaring laba-laba, bisanya cuma mengeluarkan recehan. :-)

Irham Sya'roni said...

Hahaha... serasa ga percaya aku, Mas. Persaan baru saja ngejawab kuis blogwalking, ee.. tak taunya lgsg disambut dgn JALAN2 beneran. hehe... makasih atas blogwalkingnya, Mas. :-)

Darmawan Saputra said...

wah hebat dong, tapi kok bisa dapat banyak ya ???
ntar kalau saya udah nikah dan punya anak pasti saya belajar dengan anda mas :D

karyakuumy said...

wah luar biasa nih mas,, sama dong pengumpul uang receh... :D

Samaranji said...

Hehe... kirain mau ripiu film Spiderman yang Amaziiingh ituh :D

lakaranminda said...

waaaah jadi ingat celengan semasa kecil. pasti asyik banget itu ngitung uangnya. mau di bantuin om dek? hoho

Irham Sya'roni said...

Sprti pepatah, sdikit demi sdkit lama-2 jadi bukit, Mas. Kaya'nya krn istiqamah/ajeg/rutin n rajin saja, Mas.

Irham Sya'roni said...

Hobby yg bermanfaat ya, Mas. Biar receh tp bernilai dan berguna. :-)

Irham Sya'roni said...

Hehehe... yg ini Spiderman-nya anak saya, mas. Celengan. :-)

Irham Sya'roni said...

Waktu kecil dulu juga suka nabung di celengan ya, Mas? Bnr2 mengasyikkan kan, Mas? Siap dbantuin ngitung deh, tp taon dpn. :-)

Keke Naima said...

asiiikkk ada yg mau sklh. nanti makin rajin ya nabung kl udah sklh.. :)

NF said...

babel di suruh ambil pisau sendiri? wuiihh ga bahaya tuh pak, tapi untungnya ga ya.. wajahnya seneng banget, sama seperti saya kalau abis lihat saldo bank di awal bulan #eh

Hariyanto Wijoyo said...

sip..hadir lagi menyapa sahabat :)

mimi RaDiAl said...

wadooh...mimi perlu tu bang babel duit recehnya hehe
mg jd anak pintar dan sllu membanggakan baba dan umi yaaa... sun sayang buat Babel

Irham Sya'roni said...

Hadir dengan foto yg superkeren ya, Mas. hehe.. makasih berkenan datang kembali.

Irham Sya'roni said...

Alhamdulillah, insya Allah minggu depan sdh mulai masuk kelas, Bunda. mohon doanya, ya.

Irham Sya'roni said...

Alhamdulillah, Babel sdh tau bgmna cara memegang perkakas secara bnar kok, Mbak, trmasuk pisau dll.
Wajahnya keliatan sumringah alias seneng bgt ya, Mbak? wah, trnyata kita semua sama ya, trmasuk saya,apalgi pas tggl muda. hehe

Irham Sya'roni said...

kemarin setelah dihitung, lgsg ada org yg nuker duitnya ke Babel. Katanya mo buat kembalian di jasa potokopiannya.
Makasih doanya ya, Mimi. Salam bangga jg buat Kk Diya