ads
Wednesday, April 11, 2012

April 11, 2012
19
Entah mengapa, tiba-tiba saya teringat sosok bernama Pak Gondo, seorang OB alias office boy di lembaga pendidikan tempat saya mengajar beberapa tahun lalu. Suatu hari Pak Gondo menerima sebungkus makanan dari seseorang. Sebut saja namanya Pak A. Begitu girang Pak Gondo menerima bungkusan itu. Namun, ekspresi wajahnya mendadak berubah saat membuka bungkusan itu. Ada kekecewaan, kekesalan, juga amarah yang bercampur menjadi satu.

“Kalau makanan masih segar tidak pernah dibagikan, eee…giliran sudah agak basi atau bahkan kadaluwarsa seperti ini dikasihkan ke aku,” umpat Pak Gondo saat itu.

Sebungkus makanan yang dihadiahkan oleh Pak A kepada Pak Gondo memang halal, namun untuk mendapatkan pahala sedekah yang berlimpah dari Allah swt kehalalan makanan itu tidaklah cukup. Selain halal juga harus benar-benar thayyib. Apa maksudnya? Berikut penjelasannya secara sederhana. 

Harta yang halal, termasuk makanan yang halal, adalah harta yang didapatkan dari cara yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam, dan secara materi pun harta itu dibolehkan oleh syari’at untuk dikonsumsi. Inilah yang disebut dengan halal dzatnya (materinya) dan halal pula cara memperolehnya.

Rasul saw bersabda, “Allah tidak akan menerima shalat tanpa kesucian (dari hadats dan najis), dan juga tidak menerima sedekah dari harta yang haram.” (H.R. Muslim, Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Ahmad)

Berdasarkan hadits tersebut, Allah tidak menerima sedekah dari sesuatu yang haram atau yang diperoleh dari cara haram. Misalnya, bersedekah dengan harta yang dihasilkan dari beternak babi atau dari berjualan minuman keras. Contoh lainnya sedekah dengan uang hasil mencuri atau melakukan korupsi. Allah tidak akan menerima sedekah tersebut. Dia tidak akan memberi balasan pahala dan kenikmatan surga. Sebaliknya, Allah akan mengadzabnya karena tindakan haram yang telah dilakukan.

Adapun thayyib bisa diartikan bahwa harta (termasuk juga makanan) tersebut harus mengandung nilai kebaikan dan kemanfaatan di dalamnya. Sebungkus makanan berupa roti, nasi, dan daging ayam yang diberikan oleh Pak A kepada Pak Gondo secara materi dan cara pemerolehannya adalah halal. Tetapi, karena sudah basi, kehalalan makanan tersebut tidak didukung oleh kethayyibannya. Sebab, tidak ada lagi kebaikan dan kemanfaatan di dalam makanan basi tersebut untuk dikonsumsi. Bahkan, bisa jadi makanan itu justru membahayakan Pak Gondo apabila mengonsumsinya. Nah, jika memang sudah mencapai taraf membahayakan karena ketidakthayyiban barang tersebut, berdosalah kita apabila tetap menyedekahkannya.

Rasulullah saw telah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik (thayyib), tidak menerima sesuatu kecuali yang baik (thayyib). (H.R. Muslim) 

Karena itu, agar sedekah kita diterima oleh Allah swt dan dibalas dengan keridhaan dari-Nya, bersedekahlah dengan harta yang halal juga thayyib. Halal sekaligus juga bermanfaat dan tidak membahayakan.

19 comments:

Mas Huda said...

semoga kita semua bisa memberikan yang terbaik ya seperti ketika kita memberrikan pada diri kita sendiri

Irham Sya'roni said...

Mas Huda @ Amiin..., semoga dikabulkan oleh Allah sehingga kita pun mendapatkan nalasan yang terbaik pula dari-Nya ya, Mas.

Sinna Saidah Az-Zahra said...

pak A itu niat memberikan sedekah atau cuma main2 saja ya . . . .???

Irham Sya'roni said...

Sinna Saidah Az-Zahra @ Karena kecenderungan manusia, termasuk kita, memang suka menomorsatukan diri sendiri dan menomorsekiankan org lain. Trmasuk dlm bersedekah kpd org lain, yg baik2 buat diri sndiri, eee...giliran yg sdh jelek dikasihkan org lain. mungkin prinsip ini yg diterapkan Pak A. tntu ini prinsip yg tdk baik ya, Mbak.

Kang Muroi said...

sedekah walaupun baik tidak akan diterima kalau sekiranya apa yang disedekahkan tidak halal, begitupun kita harus hati hati mengkonsumsi makanan, jangan sampai tidak halal dan thayyib..

trimakasih mas Irham sudah berbagi:}

Irham Sya'roni said...

Muro'i El-Barezy @ Benar sekali, Mas. sepakat banget. Halal dan thayyib, keduanya bisa kita ibaratkan dua sisi mata uang. Keduanya harus ada. tdk boleh timpang, apalagi tiada kedua2nya. Makasih, Mas

outbound malang said...

kunjungan gan .,.
bagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,

Wury said...

Ya Allah, masih ada ya orang yang seperti itu. Apa yang ada di pikirannya ketika memberi sesuatu yang sekiranya tidak layak? Berharap pujian atau malah pahala?
Mudah-mudahan, kita tidak jauh dari perbuatan yang tidak baik itu, ya :)

Irham Sya'roni said...

outbound malang @ Terima kasih sudah berkenan hadir untuk kesekian kalinya di sini. Salam!

Irham Sya'roni said...

Wury @ Saya turut mengamini doanya, Mbak. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan yg tdk baik itu. Oya, jadi dikirim ke media ga' cerpennya? :-)

Mami Zidane said...

bersedekah juga nggak boleh asal-asalan ya mas irham, jangan sampe orang yang menerimanya malah jadi celaka karena makan sesuatu yang sudah tak layak di makan kan..?

jadi sebelum bersedekah, pastikan barang yang akan di sedekahkan adalah halal dan thayyib ya mas.

Irham Sya'roni said...

Mami Zidane @ Simpulan yg sangat tepat, Mami. Apalagi yang disedekahkan adalah cake & cookies hypermart, dmn Mami Zidane sebagai foto modelnya. Sekali lagi, selamat lho Mami dah jd model. keren abiiiss deh pokoknya

cerita anak kost said...

saya pernah gini bang, ada yang beramal dari mencuri. trus bertemu imam siapa gitu, dia bilang. kalau kamu beamal dari mencuri, sama seperti kamu mecuci dengan air seni. bersih ga, kotor iya.

Peduli AlamKu said...

saya selalu ingat yang alloh itu hanya menerima hal hal yang baik, semoga saya juga termasuk yang melakukan hal baik.

cerita anak kost said...

saya pernah gini bang, ada yang beramal dari mencuri. trus bertemu imam siapa gitu, dia bilang. kalau kamu beamal dari mencuri, sama seperti

NF said...

setujuu.. coba kalau kita yang dikasih makanan yang udah ngga bagus, pasti kita bete kan? ya sama dengan mereka, walaupun mereka cuma OB atau pemulung atau pengemis, mereka pun punya hati. Kalau ingin dihargai orang please hargai dulu orang lain :)

Irham Sya'roni said...

Peduli AlamKu @ Amin, Mas. semoga kita selalu dalam kebaikan.

Irham Sya'roni said...

cerita anak kost @ Bingung mau balas komennya gmn ni Bang, coz kayaknya kalimatnya terputus ya.

Irham Sya'roni said...

NF @ Sepakat 100%! Kalau ingin dihargai org lain, kita memang harus menghargai org lain. Jgn cuma ingin dihargai tp ga' pernah mau menghrgai. Sepakat jg, walopun OB, pengemis, atau apa saja profesinya, dia adalah manusia yg sama2 punya HATI.