Judul Buku : Handbook Manajemen Keuangan Organisasi Masyarakat Sipil
Penulis : Terry Lewis
Penerjemah : Hasan Bachtiar
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2007
Tebal : lxxi + 247 halaman
Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Teten Masduki, dalam sebuah lokakarya beberapa tahun silam pernah melontarkan tuntutan, “LSM harus transparan dalam masalah program maupun dana yang diperolehnya!”
Tuntutan ICW ini berangkat dari fakta ironi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau dikenal juga dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) saat ini. Di satu sisi mereka amat keras dan kritis terhadap program-program pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan tidak transparan, tapi di sisi lain justru mereka sendiri tidak pernah transparan terhadap program-program yang dicanangkan, terlebih dalam masalah transparansi dana.
Masalah pengaturan keuangan di dalam tubuh LSM merupakan persoalan tersendiri, terutama jika LSM tersebut didirikan oleh orang-orang yang sama sekali nol dalam masalah bagaimana mendesain suatu program anggaran keuangan yang bagus dan accountable. Akibatnya, tidak sedikit penyelewangan dana dilakukan oleh oknum LSM.
LSM yang awalnya berdimensi dan berorientasi moral-sosial bisa saja berubah menjadi lahan penghidupan segelintir orang yang duduk di dalamnya. Pergeseran orientasi ini salah satunya disebabkan oleh kelemahan akuntabilitas manajemen keuangan di tubuh LSM itu sendiri.
Kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi obat kegelisahan atas kelemahan sistem manajemen keuangan LSM/OMS. Ninil R. Miftahul Jannah, Sekretaris Jenderal Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) dengan girang menyambut kehadiran buku ini. Ia mengatakan, “Buku ini adalah sebuah panduan yang sungguh inspiratif dan reflektif! Dari buku ini, kita dapat berkaca sambil menilai diri sendiri: sampai di mana pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan lembaga kita lancar atau macet, baik atau buruk.”
Buku ini merupakan terjemahan dari Practical Financial Management for NGOs: a Course Handbook Getting Basics Right, Taking the Fear Out of Finance, karya Terry Lewis yang diterbitkan oleh MANGO, sebuah lembaga nirlaba internasional yang berbasis di Oxford, Inggris.
Menurut Terry, untuk mempertahankan eksistensi dan kepercayaan masyarakat terhadap LSM, para manajer LSM perlu mengembangkan pemahaman yang tepat, plus kepercayaan diri yang penuh, untuk memanfaatkan peranti-peranti manajemen keuangan secara optimal dan baik (good practice financial management).
Terry mengibaratkan peran penting manajemen keuangan bagi LSM seibarat perawatan bagi sepeda motor. Bila tidak kita beri bensin dan oli yang baik mutunya serta menservisnya secara teratur, kinerja sepeda motor akan terganggu dan tidak akan mampu berjalan secaa efisien. Jika masalah ini diabaikan, suatu saat sepeda motor itu akan macet sehingga kita gagal mencapai tujuan yang dikehendaki. (halaman 3)
Disadari atau tidak, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap LSM mulai menurun, terlebih setelah mengetahui bahwa, dalam banyak kasus, LSM hanya kedok untuk mencari uang dan memperkaya diri para elitnya. Akibat ulah para oknum LSM ini, yang dirugikan adalah LSM-LSM yang sudah eksis sejak lama mendampingi masyarakat. Citra mereka jelas ikut tercoreng.
Di sinilah buku ini menemukan urgensinya untuk memandu LSM agar lebih terbuka, demokratis, dan jujur baik dalam mengelola organisasi maupun menjalankan program-programnya. Harapan ini tak berlebihan, karena manakala LSM menuntut sistem pemerintahan yang demokratis, terbuka, jujur dan memihak rakyat, maka moralitas kalangan LSM pun dituntut menunjukkan perubahan yang sama.
------------------------------------------------------
Tulisan ini dipublikasikan di harian Suara Merdeka pada Ahad, 16 Desember 2007.
0 comments:
Post a Comment