ads
Monday, July 6, 2015

July 06, 2015
14
Ada-ada saja ulah manusia di jagat maya ini! Contohnya FP (fanpage) atas nama Pipik Dian Irawati, istri almarhum Uje, di bawah ini.


Apa yang Anda pikirkan saat membaca FP tersebut? Mungkin ada di antara Anda yang seketika terpikat untuk menyukai FP seorang public figure nan cantik itu. Ada kebanggaan sekaligus kebahagiaan bisa menyukainya, seraya berharap bisa mencerap nasihat atau tausiyah keagamaan yang dia sampaikan setiap waktu.

Benarkah FP tersebut adalah milik ibu muda yang kerap disapa ‘Umi Pipik’, atau setidaknya dikendalikan oleh official team sang umi cantik itu? Wallahu a’lam. Namun, terus terang saya meragukan bahwa FP itu benar-benar milik Umi Pipik. Keraguan saya didasari beberapa alasan berikut.
1.    Setelah saya masukkan kata “pipik” ke dalam kotak pencarian di facebook, ternyata muncul buanyak sekali FP yang merujuk kepada istri almarhum Uje tersebut, baik dengan nama Umi Pipik maupun Pipik Dian Irawati.


Dari sekian banyak akun tersebut, tidak mungkin semuanya adalah akun resmi Umi Pipik. Tentu banyak yang bo’ongan alias palsu, atau bahkan bisa jadi semuanya adalah palsu.

2.   Mencermati gambar yang saya screenshot atau screen capture di atas, rasanya tidak mungkin seorang Pipik membuat tulisan/status yang sangat tidak bermutu dan sarat pembodohan terhadap masyarakat. Rasanya tidak mungkin pula seorang Pipik menjadi pengemis jempol (Like) dari para facebooker, apalagi dengan cara yang menyesatkan seperti itu.


Perhatikan lagi status FP di atas! Ternyata ada 336.408 orang yang rela mengeklik Like dan 63.005 orang yang ikhlas meninggalkan jejak komentar demi menyatakan sayang mereka kepada Allah. Mungkin mereka takut jika tidak mengeklik Like atau tidak berkomentar sesuai perintah “Umi Pipik”, ntar dicap tidak sayang Allah. Bisa gawat dan kualat dunia-akhirat, kan? J

Saking geramnya dengan status pembodohan tersebut, saya sempat menulis guyonan singkat di facebook, dengan tokoh fiktif/imajinatif bernama Kang Dul dan Mbah Sabdo. Berikut petikannya.

“Mungkin memang ada firman terbaru dari Allah yang menyebutkan bahwa salah satu tanda cinta kita kepada-Nya adalah dengan nge-like dan komen, Mbah,” cetus Kang Dul. “Coba dicari di surat dan ayat berapa gitu, Mbah.”

“Firman terbaru gundulmu kui[1]!” sahut Mbah Sabdo, geram.


Jika itu bukan akun Umi Pipik, berarti kita dibohongi dan ditipu dong?
Iya, Anda telah ditipu dan dibohongi.

Lantas untuk apa akun hoax tersebut menipu/membohongi kita?
Jujur, saya tidak begitu paham tentang aneka permainan di facebook yang mendorong banyak orang untuk melakukan pembohongan seperti itu. Cuma, kata teman saya, itu adalah bagian dari viral marketing, kerjaannya orang-orang yang suka bermain FB AdSense. Jangan tanya saya, apa itu viral marketing dan FB AdSense, karena saya benar-benar awam tentang hal begituan. Bisa memanfaat FB untuk silaturahim dengan teman-teman saja itu sudah saya syukuri kok. Hehe... 

Kembali kepada masalah akun hoax tersebut, sebetulnya si pemegang akun itu mau berbuat/bermain apa pun dengan FB-nya, itu adalah hak dia. Hanya saja, menjadi geram manakala dilakukan dengan cara-cara yang membodohkan masyarakat. Cara-cara seperti ini, berdasarkan pengamatan sekilas saya, sepertinya semakin menjamur. Ada yang menenteng agama untuk memaksa orang lain mengeklik Like atau meninggalkan jejak komentar. Ada pula yang menjual penderitaan orang lain, dengan menulis status yang cenderung mengintimidasi seperti ini: “Jika Anda seorang muslim yang punya hati, sempatkan dua detik untuk mengeklik Like dan menulis Aamiin.” Nah, serem banget, kan? :-)

Contoh lainnya seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.



Sama sekali saya tidak mengenal figur dalam akun tersebut. Yang jelas, satu juta lebih jempol dan seratus ribu lebih komentar "SubhanALLAH" terjejak di sana. Coba perhatikan status yang tertulis di atas gambar.
                  
                Orang Islam pasti Like & Komen SubhanALLAH.

Mafhum mukhalafah (pemahaman terbalik) dari status tersebut adalah “orang yang tidak Islam pasti tidak mengeklik Like dan tidak pula komen subhanALLAH”. Gampangnya, jika saya tidak mengeklik Like dan tidak pula menulis subhanALLAH di kolom komentar, berarti saya tidak Islam.

Woowww, serem banget, ya?!

Masalah ini hampir sama dengan SMS yang kadang nyasar di HP kita, dengan isi pesan semisal berikut.

Ada imam Ahmad, penjaga makam rosul, bla..bla..bla..# tlg sebarkan ke 10 nomor, jika tidak mk akan mendptkn bencana apalah apalah...

Duuhhh...ada-ada saja kelakuan manusia di jagat maya ini!

Wallahu a’lam



[1] Kui (bhsa Jawa): itu.

14 comments:

Muhammad Lutfi Hakim said...

Memang, salah satu risiko menjadi public figure adalah munculnya oknum-oknum yang mengatasnamakannya dengan membuat status hoax seperti di atas. Ikut prihatin saya, Pak. Semoga FP itu bukan milik asli Umi Pipik.

Irham Sya'roni said...

Benar, Mas. Dulu pernah ada juga FP hoax atas nama Quraish Shihab. Banyak orang yang mengikuti/menyukainya. Sayangnya, isinya tidak mencerminkan sosok Quraish Shihab. Untung beliau mendapat informasi adanya akun hoax itu. Akhirnya, beliau umumkan bahwa akun resminya adalah yang ini, sementara yang itu adalah hoax dan sarat fitnah.

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Padahal, bohong akan tetap bernilai bohong ya, Kangmas, meski di dunia maya. Membuat akun atas nama orang lain, dalam bukti di atas sampai segitu banyaknya, entah siapa saja yang membuatnya, inilah bukti nyata betapa semrawutnya dunia maya ini. Termasuk share semacam hikmah kehidupan, misalnya bla-bla-bla, Tuhan menjawab bla-bla-bla, dan seterusnya. Padahal, jawaban Tuhan itu tidak pernah ditemukan di al-Qur'an atau dalam dawuh Nabi Saw. Nah, bahkan nama Tuhan pun dibawa-bawa dan dikarang telah mengatakan demikian, demikian.

Rulita.park said...

kalo aku sih males like like fanpage belum tentu itu official akun nya dia, hehe. iya sms juga, bbm juga yg suruh broadcast2 gak jelas mengatasnamakan islam -,- aku malu ah nge broadcast terus di tanya ntar sama org, "emang beneran? trus aku cuman bisa jawab "gatau dapet dari bc juga " -______- jadi malah gajelas dari mana asal usulnya ckck. kasian public figure yang bersangkutan. moga di beri hidayah yang suka bikin fanpage palsu.

Mas Huda said...

sepertinya memang untuk FB Adsense, kayaknya sederhananya meminta orang untuk masuk ke link yang disebarkan... biar webnya banyak yang mengunjungi terus dapet penghasilan dari iklan deh

beyourselfwoman said...

Ibu-ibu niiii.... teman2ku ya jangan gampang kepo dg beginian. Sering tu diambil mentah2 trus disebarin dg heroik, nggak ngecek2 dulu kebenarannya. :)

Irham Sya'roni said...

Benar, Kangmas, betapa semrawutnya jagat maya ini. Dan kesemrawutan dunia maya hanya bisa diatasi dengan menata diri dan hati; hanya menebarkan kebaikan, tidak berdusta dan menipu, dsb.

Irham Sya'roni said...

Hehehe... sama, Mbak. Saya juga suka mengabaikan kiriman-kiriman yang begituan, baik melalui sms, bbm, fb, atau lainnya.

Irham Sya'roni said...

Oooo... gitu, ya, Mas. Baru paham akul. Soalnya, di setiap status fb "Umi Pipik" itu selalu dipungkasi dg kalimat "yg belum add fb umi silakan add ini.." sambil mencantumkan akun pipik dian irawati. Setelah aku klik, ternyata setiap status itu mengarahkan ke banyak akun yg berbeda-beda, walaupun dengan nama yg sama "Pipik Dian Irawati".

Irham Sya'roni said...

Nah, siapa yg suka nyebarin begituan, angkat tangaaann?? :)) Padahal dibohongi akun hoax yg berburu like dan komen untuk bisnisnya, ya, Mbak.:)

Jiah Al Jafara said...

Kasusnya senasib sama sms atau kertas2 yg nulis sebarkan.... Kalau tdk disebarkan akan dpt musibah dll... Islam kok gitu

Irham Sya'roni said...

Iya, Mbak, sekarang tidak hanya lewat SMS atau BBM, tapi merambah juga di FB dll. :)

Unknown said...

terkadang ada juga saya like,, tetapi banyak yang saya abaikan,,,

Irham Sya'roni said...

Like, komen, dan share memang hak setiap orang, ya, Mas. Begitu pula meminta like dan sejenisnya itu jg hak si pemilik akun. :)