Saat malam Sabtu terdengar lamat-lamat gema takbir dari kejauhan, si Kakak dan si Adek cepat-cepat menagih janji kepadaku. "Ba, itu sudah ada takbir. Ayuk, kita shalat terus berangkat lihat lomba takbir."
"Itu takbir di masjid, Kak. Bukan lomba. Yang ada lomba malam ini di dekat kantor Baba, Kak. Tapi jauh banget."
Tersirat kekecewaan mereka. Untuk mengobatinya, aku buka youtube lalu kucarikan video-video lomba takbir. Alhamdulillah, kekecewaan mereka sedikit hilang. Setidaknya untuk saat itu.
Malam Ahad terdengar gema takbir bersahutan di mana-mana. Si Kakak dan si Adek kembali menagih janjiku. Sebetulnya di Desa Wijirejo ada lomba takbir. Tapi, karena saya lihat mereka sudah sangat kelelahan dan mengantuk setelah siangnya saya ajak silaturahim ke banyak saudara, akhirnya acara malam Ahad itu adalah tidur. Mereka pulas sekali, terlihat tanda-tanda kecapean mereka.
Tadi malam, mereka kembali menagih janji. Aku tahu malam itu ada lomba takbir di Sendangsari Pajangan, tetapi karena berbarengan dengan jadwal rapat RT, terpaksa aku prioritaskan rapat RT. "Maaf, ya, Kakak-Adek, Baba malam ini harus rapat RT. Insya Allah besok malam ada lomba takbir di Bantul kota. Lebih seru dan bagus lho!" hiburku kepada mereka. Mereka pun bisa menerima.
Cuma masalahnya, nanti malam beneran ada lomba takbir di Bantul kota (Jamasba) apa tidak? Saya belum mendapatkan informasinya yang valid. Biasanya sih ada. :-)
"Makanya, jangan suka mengumbar janji, Dul, seperti DPR dan para pemimpin pemerintahan yang suka menjanjikan ini-itu saat mereka berkampanye," celetuk Mbah Sabdo tadi pagi.
"Iya, Mbah, itu yang saya takutkan. Saat saya menghujat para wakil rakyat dan para pemimpin pemerintahan sebagai manusia-manusia pembohong, tidak amanah, dan suka ingkar janji, eee... saat itu pula saya justru mengajarkan kepada anak saya bagaimana membual secara indah dan mengingkari janji secara mudah, juga bagaimana bersilat lidah."
*) Semoga nanti malam benar-benar ada lomba takbir di Jamasba. Jika tidak, aku akan minta maaf kepada si Kakak dan si Adek. Akan aku jelaskan juga kepada mereka bagaimana akhirnya rencana melihat lomba takbir menjadi gatot alias gagal total.
Sumber Gambar
13 comments:
Nice artikel sob...
kadang kita sering lupa bahwa ingkar janji itu juga suka kita lakukan. mulai sekarang jangan ya :D
Anak anak punya daya ingat yang kuat. Sekali aja orang tua menawarkan JANJi, anak anak biasanya akan menagih janji janji yang sudah kita berikan kepada mereka
Terima kasih
Alhamdulillah, akhirnya, pada malam tasyrik terakhir bisa menepati janji kepada anak-anak, Pak. :) Betapa senang mereka!
Benar, Pak. Yang lebih tidak kita harapkan lagi adalah anak-anak akan tumbuh menjadi seorang yang tidak hanya gemar berjanji, tetapi juga doyan mengingkari. Na'udzubillah min dzalik. Semoga anak-cucu kita dijauhkan dari sifat buruk itu, ya, Pak.
Apalagi anak-anak itu daya ingatnya kuat sekali. Kalau dijanjikan sesuatu, diingat-ingat terus.
Nah, itu dia! Betul banget, Mbak. Saya sudah membuktikannya. Hehe
Lalu, apakah malamnya ada lomba takbiran di Bantul? Jamasba itu nama desa/kecamatan, ya?
Tidak ada, Mas. Biasanya sih setiap tahun ada (pada malam tanggal 13 Dzulhijjah), tetapi mulai tahun diubah menjadi 2 tahun sekali. Untungnya, pada malam berikutnya di desa tetangga ada takbir keliling, jadi bisa mengobati kekecewaan anak-anak. :)
Jamasba itu nama masjid besar di kompleks Kantor Bupati. Akronim dari Jamaah Masjid Bantul. :)
Oh, saya kira nama apa.
akhirnya nonton lomba takbirnya engga jadijadi ,,hahaha banyak halangan
Akhirnya bisa nonton di tempat lain. hehe
Post a Comment