Segala puji bagi Allah swt yang telah mewajibkan shalat kepada para hamba-Nya yang beriman dan menjadikannya tiang bagi agama. Shalawat dan salam semoga teruntaikan kepada Rasulullah saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan semua orang yang setia menjadi pengikutnya dalam kebaikan dan keimanan hingga hari Kiamat.
Allah telah memerintahkan kita menjaga (menegakkan) shalat secara sungguh-sungguh, sebagaimana firman-Nya: “Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthâ. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 238)
Dalam hadits Nabi saw juga disebutan, bahwa: “Amal seseorang yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat. Bila shalatnya baik, maka seluruh amalannya juga baik. Bila shalatnya buruk, maka buruk pula seluruh amalnya.” (H.R. Thabrani)
Berangkat dari perintah Allah dan Rasul-Nya tersebut, maka anggaplah buku ini sebagai bentuk ber-amar ma’ruf nahi munkar dengan membumikan ajaran shalat. Dengan segala keterbatasan dan ke-dha’if-an, buku ini diupayakan tersuguhkan kepada pembaca dengan penyampaian yang bijak, moderat, dan tidak terbelenggu pada fanatisme madzhab. Dengan harapan, kita bisa semakin arif, dewasa, dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan. Sehingga, tersimpullah secara kukuh tali persaudaraan umat Islam, tanpa dicederai oleh gesekan-gesekan “perbedaan”.
Lebih dari itu, tidak saja beramar ma’ruf dalam shalat, buku ini juga sengaja ditujukan kepada pembaca untuk senantiasa berada dalam jalan atau rel Allah swt. Harapannya setelah ibadah shalat kita benar, ditambah lagi dengan amalan-amalan sepanjang tahun untuk dapat lebih menggapai kesempurnaan pribadi seorang muslim. Bagi kita amalan-amalan tersebut adalah “suplemen”. Rasulullah saja yang notabene paling benar shalatnya, masih juga melaksanakan amalan-amalan tersebut, apalagi kita? Seharusnya menyamai atau lebih dari Rasulullah.
Jadi, tujuan buku yang Anda pegang ini adalah pertama, menegakkan shalat terlebih dahulu, karena ini adalah ibadah terpenting dalam ajaran Islam. Kedua, menambah amalan-amalan (ibadah) di luar shalat sepanjang tahun. Amalan-amalan tersebut dapat berupa, puasa, sedekah, dan sebagainya menurut keutamaan bulan-bulan dalam kelender Hijriyah. Semoga dengan begitu kita benar-benar menjadi muslim yang kaffah, senantiasa berjalan di atas jalan Allah, dan semoga senantiasa mendapatkan ridha dari Allah swt, hidup bahagia dunia dan akhirat. Amin.
(*)
Itulah setetes prakata penulis dalam bukunya yang berjudul Jangan Asal Shalat. Di dalam buku berwarna hitam tersebut, dikupas kajian-kajian praktis penunaian ibadah shalat. Kajian dimulai dengan pembahasan tentang thaharah/tatacara berwudhu, mandi, dan tayamum. Kemudian dilanjutkan dengan uraian tentang fiqih shalat, tatacara shalat, khusyuk dalam shalat, serta doa dan dzikir setelah shalat. Dituturkan pula shalat saat kondisi sulit semisal sedang sakit, sedang dalam perjalanan/di atas kendaraan, juga shalat saat dicekam ketakutan seperti ketika di tengah medan peperangan.
Tidak kalah penting adalah shalat berjamaah. Kajian ini dibahas secara menyeluruh dalam satu bab khusus. Begitu pula shalat Jum’at dan shalat Jamak-Qashar, dikupas dalam bab khusus. Setelah tuntas mengkaji tema-tema tersebut, buku tersebut memberikan panduan pula secara praktis beragam shalat sunnah: shalat sunnah Wudhu, shalat Tahiyyatul Masjid, shalat Rawatib (qabliyah dan ba’diyah), shalat Dhuha, shalat Tahajud, shalat Hajat, shalat Istikharah, shalat Tasbih, shalat Witir, shalat Tarawih, shalat Hari Raya (’Id), shalat Istisqa’, shalat Gerhana, dan lain-lain.
Tidak ketinggalan terdapat ulasan pula tentang shalat Jenazah, shalat Ghaib, shalat Qadha’, juga kupasan tentang macam-macam sujud, yakni sujud Sahwi, sujud Tilawah, dan sujud Syukur.
Sobat blogger, buku ini sebetulnya merupakan ”kloningan” dari 3 buku sebelumnya yang berjudul Panduan Lengkap Ibadah Shalat. Mungkin karena menurut pihak owner penerbit buku tersebut berkali-kali cetak ulang maka terus saja dicetak dan diterbitkan. Agar sedikit tampil beda maka dilakukanlah penyegaran terhadap sampulnya, walaupun secara isi dan redaksi tidak jauh beda.
Dalam terbitannya yang pertama, buku ini diberi judul Panduan Lengkap Ibadah Shalat. Mungkin karena tuntutan tren saat itu, desain sampulnya rada-rada ngepop dikit. Mungkin juga karena faktor kompetitor maka diberilah bonus CD audio-visual di dalam buku tersebut.
Terbitan Pertama |
Lagi-lagi penerbit tentu mempunyai pertimbangan tersendiri untuk memasarkan bukunya. Termasuk terhadap buku ini. Maka disegarkanlah sampul bukunya dengan mengubah gaya yang awalnya rada-rada ngepop menjadi coklat klasik. Mengapa coklat? Kata penerbitnya sih itu warna hoki bagi produk-produk mereka. (Hmmm.... ada-ada saja!) Secara isi, redaksi, dan bonus, terbitan kedua ini tidak mengalami perubahan berarti. Bonus CD audio-visual tetap diberikan kepada pembaca.
Terbitan Kedua |
Kata sang owner, masyarakat pembaca terus meminta buku ini ditambah oplah cetaknya. Akhirnya sang owner memutuskan kembali menerbitkan buku ini, tetapi dengan kaver atau sampul yang berbeda. Jika dalam dua cetakan sebelumnya tidak hard cover maka kali ini buku tersebut diterbitkan dengan kemasan hard cover dan dengan ukuran yang lebih besar. Sampulnya pun lebih simpel dengan warna dasar putih. Hanya saja bonus CD sudah tidak ada lagi di cetakan ketiga ini.
Terbitan Ketiga |
Untuk kesekian kalinya, lagi-lagi owner penerbit yang mempunyai otoritas penuh terkait dengan kebijakan penerbitan buku tersebut. Entah semata-mata didasari motivasi keuntungan bagi perusahaan atau karena motivasi lain, maka untuk keempat kalinya buku tentang shalat tersebut dicetak lagi. Akan tetapi, kali ini ada sedikit penambahan isi yang dilakukan oleh redaksi, yakni ditambah dengan panduan amalan-amalan Islami selama 12 bulan. Begitu pula judulnya diubah dari Panduan Lengkap Ibadah Shalat menjadi Jangan Asal Shalat.
Ada seorang teman pernah mengeluarkan komentar terkait judul tersebut. Menurutnya judulnya terkesan ”angkuh” dan ”sok”. Memang secara pribadi saya merasakan agak gimana gitu dengan judul itu. Tapi, untuk kesekian kalinya, lagi-lagi pihak penerbit memiliki otoritas penuh untuk mengubahnya. Sebagai penulis buku tersebut, dengan kerendahan hati serta pengakuan kedhaifan diri, sedikit pun dalam benak saya tidak terlintas perasaan buruk itu; ”angkuh”, ”sok”,”merasa paling benar”, dan sebagainya. Hanya Allah-lah Dzat yang berhak menyandang ’keangkuhan’ diri. Dia-lah Al-Mutakabbir. Bahkan dalam setiap shalat kita, selalu kita ikrarkan dalam bacaan takbir kita: Allahu akbar!
Terbitan Keempat |
Apa pun motivasi pihak penerbit, semoga buku tersebut tetap menjadi investasi amal (pahala) bagi penulis dan siapa pun yang terlibat dalam proses penerbitannya. Sesedikit apa pun ilmu yang saya tuangkan dalam buku tersebut, semoga bermanfaat di dunia dan akhirat. Bermanfaat bagi penulis juga para pembaca. Amin.
28 comments:
Ada gambar2 posisi sholat yang benar? Misal posisi sujud.
buku yang wajib kita miliki gan, kita kadang merasa bahwa sholat kita sudah benar, pdahal belum tentu:}
terima kasih infonya
sangat bermanfaat sekali
bagus yaa, saya berniat ingin beli nih
Millati Indah @ ada, Mbak. Bahkan di Terbitan pertama dan kedua ada videonya (VCD),tetapi untuk terbitan ketiga dan keempat hanya gambar tnpa video.
Muro'i El-Barezy @ iya, Mas, jika kita teliti secara seksama trnyta dlm ibadah shalat kita msh byk terselip ketidksmpurnaan atau bhkan ketidakbenaran.
Darmawan Saputra @ Terima kasih kembali, Mas.
Febriansyah Haq (Just Copy and Leave It!!!) @ semoga kemanfaatannya menybar pula kpd kita ya, Mas.
Rizal Rahman @ insya Allah di Gramedia terdekat sdh ada, Mas.
Mudah2an kalau lagi ke gramed, tidak lupa untuk membeli buku ini.
Dinnar @ Amiin, semoga bermanfaat ya, mas.
ini penulisnya Akh Irham sendiri ya? Subhanallah sudah cetakan ke 4, semoga menjadi amal yang tak terputus
NF @ iya, Mbak, tp untuk menghormati atau ta'zhi, sy kpd ibunda maka saya pakai nama beliau. Rif'ah itu ibunda sy, kalau shilawy itu desa saya (selo).
menambah wawasan saya ne sob...
Gopar @ Semoga bermanfaat ya, Mas Gopar. amin
subhanallah =)
Insya allah bermanfaat =)
Uzay @ Amiin.. ya Rabb. Semoga semakin menebarkan kebermanfaatan untuk kita semua.
Karena shalat adalah layaknya jalan tol, menghubungkan langsung suatu tempat di sini, terhadap tempat lain di sana. Shalat, jalan tol yang menghubungkan kita dengan sang Pencipta Alam. Akankah kita melewatkan kesempatan ini dengan asal-asalan?
Postingan bagus mas.
Mengingatkan.. :)
shalat wajib hukumnya dan harus ditegakkan dengan benar..hadir disini menyimak sambil berbagi kisah bisnis yang barokah
subhanallah..buku ini memang wajib dan layak beli sobat
Ooooh, subhanallaah akh Irham sampe dicetak 4kali, wooww..
Mudah2an, bagaimanapun edisinya, dengan atau tanpa CD, sesuai dengan harapan anta yah, bisa membantu para pembacanya menyempurnakan shalatnya :)
Arya Poetra @ Memang selayaknya begitu, Mas. Dalam beribadah, dua kunci pokok yg musti kita pegang dan amalkan, yakni kelurusan hati/ikhlas lillah dan dilakukan sesuai tuntunan Nabi. Tidak asal2an.
Rezeki Barokah @ Sebagai sebuah kewajiban, tentu kita sangat berharap bisa menunaikannya secara benar dan sempurna ya, Kawan. Tdk asal2an. makasih atas kunjungannya. salam barokah...
BlogS of Hariyanto @ Semoga sesingkat dan sesederhana apa pun wujudnya, semoga buku ini bermanfaat ya, Mas.
diniehz @ Makasih atas doanya. Saya turut mengamini, semoga buku tersebut bisa jadi sarana penyempurna shalat kita. Setdknya agar shalat qt lbh baik lagi kualitasnya. amin
Ayow.. waktunya sholat... :)
Akh Joko @ Mari, Mas. Hayya 'alash-sholah.
Post a Comment