Lama juga Pak Ruby menunggu bus yang menuju rumahnya. Berdiri sendirian di tepi jalan, Pak Ruby tak henti-hentinya mengarahkan pandangannya ke ujung jalan di sebelah sana. Berharap bus yang dinantikan segera tiba. Tetapi, tampaknya bus tersebut belum datang juga.
Debu jalanan dan asap kendaraan bermotor tak menyurutkan pak Ruby untuk tetap bertahan di tempatnya. Ya, karena itu merupakan satu-satunya bus yang akan membawa pak Ruby kembali berjumpa dengan keluarganya –anak-anak dan istri tercinta– setelah lelah seharian bekerja.
“Semoga busnya segera tiba!” gumam pak Ruby, berharap.
Benar juga, tak lama setelah itu, bus yang dinanti pun tiba. Dari jauh bus tersebut tampak oleng ke kiri, yang menandakan bahwa bus tersebut sangat sesak dengan penumpang.
“Ayo…ayo….cepat naik….cepaaaaat!” teriak sang kondektur.
Dengan langkah tergopoh-gopoh, Pak Ruby segera meloncat dan mencoba merangsek masuk ke bus itu karena takut ketinggalan. Namun, baru satu kaki yang diinjakkan, ternyata bus tersebut telah melaju. Pak Ruby sedikit kehilangan keseimbangan tubuhnya. Untung ada bapak-bapak yang dengan cepat menyambar tangan Pak Ruby sehingga ia tidak terjatuh.
Pak Ruby selamat. Sayang, sandal kaki kirinya terlepas. Jatuh di jalan. Padahal, bus telah melaju dan tak mungkin berhenti hanya gara-gara sandal. Sedih juga ia kehilangan sandal itu. Karena sandal itu adalah sandal kesayangannya. Boleh dibilang, sandal itu adalah yang termahal dan terbaik yang pernah ia miliki.
Sejenak pak Ruby terdiam. Namun, tak lama setelah itu, ia lepaskan sandal kanannya yang tersisa dan melemparkannya ke jalan, ke arah sandal kirinya yang tadi terlepas dan jatuh.
Seorang pemuda yang berdiri di dekatnya keheranan dan bertanya, “Lho Pak, sandal satunya lagi kok malah dibuang? Eman-eman, kan? Apalagi itu sandal yang sangat bagus.”
Dengan senyum ramah Pak Ruby menjawab, “Ya, semoga ada orang yang menemukannya dan bisa memanfaatkannya. Kalau hanya sebelah saja, kan tidak mungkin bisa dimanfaatkani. Aku tidak bisa pakai, begitu juga orang yang menemukannya. Makanya saya lemparkan satunya lagi agar bermanfaat bagi yang menemukan.”
***
Cobalah sesekali kita merenung bahwa dalam dua kategori penting kehidupan, yaitu kepemilikan dan kemanfaatan, mana yang cenderung kita tonjolkan? Mana yang terbaik di antara keduanya? Tentu kemanfaatan, bukan? Asas manfaat inilah yang perlu kita utamakan.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling
banyak memberi manfaat kepada orang lain.”
(H.R. Bukhari)
28 comments:
hehe..
iya juga yah bang...
hemm...
Klo2 si bus gak kenceng jalannya bisa diambil...
smoga kita bisa ambil hikmah dan manfaatnya bener tuh hadistnya.. *_**
dlu...waktu kecil..aku juga prnah gtuh naik becak ktnggalan..giliran udh nyampe baru nyengir tadi sandalnya ktggalan.
dasarnya akunya yg aneh. hahaha...
subhanallah ,..
ilustrasi yang sederhana tapi penuh berjuta makna, trims mas Irham
Annur EL- Kareem @ Daripada kita pulang bawa satu sendal, kan ga bakalan bisa dipakai. Begitu juga yg nemu sendal kita yg cuma satu, pasti jg ga bakalan bs dipake. Hehehe... bener begitu kan Nur? Makasih jg atas crta "becak"-nya. ^_^
Muro'i El-Barezy @ terima kasih, mas Muro'i. Semoga cerita sederhana ini bisa dipetik pelajarannya buat kita ya. amin
wah, gak yakin saya bisa kaya pak ruby. ikhlas gitu demi memberi manfaat bagi orang lain
Millati Indah @ Setidaknya kita akan terus berlatih dan berusaha agar ikhlas berbagi manfaat seperti dia ya, Sobat. Insya Allah, Allah akan membantu memudahkannya. amin
saya pernah mengalami hal ini, waktu mau pulang ke Semarang saya berlari-lari mengejar bus... ee sandal saya lepas.. buang aja yang satunya.. akhirnya sampe semarang tanpa alas kaki, tapi ini tidak masalah kan di bus....
tapi saya g tahu apakah sandal saya tersebut bermanfaat atau tidak karena sandal jepit
Mas Huda @ Wah, kok ya bisa kebetulan ceritanya sama ya. Ttg sendal jepit jenengan, kalau dua-2nya ditemukan oleh orang yang sama, insya Allah bermanfaat Mas. Dan, insya Allah menjadi amal baik jenengan. amin
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling
banyak memberi manfaat kepada orang lain.”
(H.R. Bukhari)
Kata-kata ini pernah saya lontarkan di Fb seorang ulama yang menulis Perihal Agama, yang membahas Hablum Minallah.
Kemudian apa reaksi pembaca terhadap saya "Menghujat dan Memaki" Comment saya. ribuan mencaci, untung sang ulama mengulas perihal Hadits itu di comment postingannya juga.
Ada 2 hal yang patut kita Ingat dengan yang namanya Urusan.
1. Hablum Minallah
2. Hablum Minannas
Ah sudahlah Comment koq kayak Posting.
Nice Artikel Teman, I like It.
Blogspot Pemula @ Benar sekali, Sobat, Hablum Minallah dan Hablum Minannas adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus ada dalam diri kita.
Btw, kenapa mereka (para pembaca) menghujat dan memaki Anda, mas? Apakah ada yg salah menurut mereka, Mas?
Two thumbs up buat pak Ruby :)
sebuah cerita yang sarat makna nih mas irham, makasih udah sharing di sini, betapa kadang kita suka melupakan hal-hal seperti ini ya.
Seagate @ Wah, makasih banget atas dua jempol yg dilayangkan Mas Seagate buat Pak Ruby. :-)
Mami Zidane @ Makasih kembali Mami. Semoga ada kebaikan dan pelajaran yg bisa kita petik dari sepenggal cerita ringan ini ya, Mi.
Kunjungan malam mas
Maaf baru berkunjung mas
hehehe benar mas, kalau cuma sebelah khan gak bisa dipakai
Tapi kecenderungan manusia sering sekali rakus dan selalu ingin memiliki, Gak mau kehilangan harta yang dimiliki
Riski_ris@ selamat berkunjung kembali mbak riris? Gmn ujiannya di kampus? Semoga lancar dan meraih hasil yg trbaik. Smoga jg qt bisa berbagi manfaat dgn sesama ya. Amin
ya, jujur saya jg msh memntingkan sikap untuk memiiliki dari pada memberi manfaat buat orang lain. Bagus ceritanya dan penyampaianya kene banget mass...
Salam kenal ya, dan izin follow nih :)
Yayack Faqih @ Dengan terus berusaha dan berusaha, semoga Allah memberikan kebaikan hati kepada kita ya Kawan sehingga kita dimudahkan untuk memberi manfaat kpd org lain. Amin
Salam kenal juga, dan saya follow ya
nice kawan.
follow back ya..
http://orbittechno.blogspot.com
Yugo Prasetyo @ Terima kasih atas kunjungannya, Sobat.
Hari ini bisa belajar dari sepasang sandal...
Terima kasih sahabat telah berbagi pencerahannya ini
Blog Keperawatan @ Alhamdulillah, sendalnya Pak Ruby bisa jadi guru pada hari ini. Terima kasih atas kunjungannya, Sobat.
ya Allah aku terharu bacanya. nice posting bang sgt berinspiratif..salam kenal yah bang :)
Aiinizza Wynata @ Terima kasih atas apresiasinya. Semoga kita bisa mengambil dan mengamalkan pesan mulia dari kisah di atas. Salam kenal juga, Nizza.
wah kita diajarkan bijak sana dari pelajaran ini, sunggu pelanjaran yang sederhana namun sarat makna.
kapan orang indonesia bisa berpikir seperti itu semua ya?
cerita anak kost @ Semoga kesederhaan ceritanya tidak mengurangi semangat kita untuk selalu berbagi manfaat dan kebaikan dgn sesama ya, mas.
Peduli AlamKu @ kita berdoa semoga semua orang Indonesia mempunyai jiwa yg sama dgn Pak Ruby, ya Kawan. Setidaknya kita mulai dari diri kita sendiri.
Post a Comment