ads
Thursday, August 25, 2016

August 25, 2016
14

Berawal dari momentum 17-an kemarin, beberapa hari ini saya jadi doyan banget mengutak-atik foto dan video melalui Movie Maker. Ceritanya begini...

Beberapa hari menjelang 17 Agutus, saya dan teman-teman mendadak terpikir membuat konsep baru untuk acara malam tirakatan. Acara yang biasanya diisi dengan doa dan tahlil untuk para pahlawan, sambutan-sambutan, pembagian hadiah lomba, pentas seni, dan pengajian, malam tirakatan kemarin kita ubah. Pengajiannya kita ganti dengan pemutaran film perjuangan; Pangeran dari Gua Selarong atau Janur Kuning. Dua-duanya berlatar kota yang sama, yaitu Jogjakarta.

Malam-malam tirakatn sebelumnya, biasanya ada sesi sambutan dari veteran yang pernah mengalami masa penjajahan dan perjuangan. Akan tetapi, karena beliau sudah meninggal, sesi ini kita ganti dengan sambutan sesepuh kampung.

Beberapa nama dimunculkan untuk mengisi acara ini. Akan tetapi, karena sesepuhnya tidak hanya satu, akhirnya muncullah ide meminta semua sesepuh dan tokoh kampung untuk memberikan sambutan.

Tapi, kalau semua naik ke panggung, bisa ribet acaranya. Aha.., akhirnya, muncul ide untuk membuat video wawancara atau sambutan mereka. Video masing-masing lalu dikompilasi menjadi satu dengan durasi yang sesingkat mungkin.

Aksi pun dengan cepat kami lakukan. Apalagi waktu malam tirakatan, malam 17 Agustus, tinggal tiga hari lagi. Satu hari untuk menemui masing-masing sesepuh dan tokoh kampung. Satu hari lagi untuk menyunting video dan mengompilasikannya dalam satu file.

Aksi segera kami lakukan. Beberapa teman GEMMA (Gerakan Muda-Mudi Ngeblak RT 05) segera kami kumpulkan. Kami lakukan pembagian tugas untuk melakukan reportase dan wawancara dengan para sesepuh kampung.

“Wah, benar-benar pekerjaan baru bagi kami, Mas,” ucap mereka. “Kami tidak ahli jadi wartawan.”

“Tidak apa-apa,” jawabku. “Justru ini bisa jadi media buat kalian untuk memetik banyak pelajaran. Belajar dewasa, belajar berhargai orang tua, belajar berani bertanya, belajar mengolah kata dalam wawancara, dan masih banyak lagi pelajaran lainnya.”

“Tapi, kita tidak punya kamera yang berkualitas bagus, Mas,” sahut mereka ragu.

“Waktu sangat mendesak. Kualitas gambar tidak perlu kita risaukan. Kalian berani berkreasi, itu sudah cukup menjadi kebahagiaan dan kebanggaan,” kataku membesarkan hati mereka. “Yang penting berkarya dan berkreasi. Ke depan kalian bisa membenahi dan terus menyempurnakan.”

Sepakat, akhirnya masing-masing bebas menggunakan kamera HP seadanya. Seburam apa pun hasil pengambilan gambar mereka, tetap kita hargai. Hasil rekaman bukanlah tujuan utama. Tetapi, keberanian mereka berkreasi dan kebersamaan semua orang di kampung, itu jauh lebih berharga.

Sehari tugas mereka mewawancarai sesepuh telah selesai. Giliran hari kedua, saya bertugas menyunting rekaman audio-visual mereka, yang rata-rata berdurasi cukup lama (sekira 10-30 menit), harus saya pangkas sedemikian rupa sehingga hanya terpakai 1 sampai 2 menit saja per wawancara. Selebihnya harus saya potong dan buang.

Pekerjaan yang sebetulnya gampang bagi mereka yang terbiasa menyunting video. Tetapi, bagi saya yang sama sekali tidak paham tentang dunia pervideoan, terpaksa harus berguru kepada Simbah Google. Program paling sederhana yang saya pilih adalah Movie Maker.

Ini hasil wawancara teman-teman GEMMA dengan para sesepuh kampung yang kami tayangkan di hadapan seluruh warga RT 05 saat malam tirakatan.


Sekali lagi, bagaimana pun hasil rekaman mereka harus kita hargai. Bahkan, yang tak jelas suara dan gambarnya pun harus kita apresiasi dan terus semangati. Semoga lain waktu punya inventaris berupa kamera yang berkualitas tinggi.

Rasa penasaran saya terhadap Movie Maker ternyata belum usai. Selepas mengutak-atik video untuk malam tirakatan, saya terus mencoba mengutak-atik tools dalam Movie Maker. Sebagai bahan percobaan, saya kumpulkan video dan foto kedua anak saya: Babel dan Ewa.

Begini hasilnya...





InsyaAllah, besok diutak-atik lagi agar rasa penasaran saya terlunasi. Hehe...
Atau mungkin teman-teman blogger merekomendasikan program selain Movie Maker...? Senang sekali jika saya bisa mengutak-atiknya. J
***

Video lainnya:
https://www.youtube.com/watch?v=_zMHkmp6oU8
https://www.youtube.com/watch?v=mz_tOrQ7rPg
https://www.youtube.com/watch?v=syZ5Uq6UQdI
https://www.youtube.com/watch?v=i0D5zyQGDQM

14 comments:

Unknown said...

wah saya belum bisa nih untuk membuat video kang harus belajar lagi :-) Kang irham sudah buat 3 video ? itu video yang kedua bagus kang saya suka :-)

Admin said...

Ommm...kereennn bgttt hasil editannyaaa..
video menari si ewa bkin terhibur, lucu bgt unyu" gerakannya. byk bgt gerakannya, msh kecil udh lincah dan terlatih menari ya om. kak babel jg latihan beladirinya manteb.. ih gemesinn..

Irham Sya'roni said...

Semua orang pasti bisa kok, Mas. Ini kan cuma dasar banget. Asal ada kamera saja...

Irham Sya'roni said...

Ngaco deh kamu, Hayy... Itu kan materi dasar banget. Semua orang pasti bisa, asal ada kamera.
Ewa memang suka bikin kreasi gerakan sendiri. Padahal bpk ibunya gak bisa. :))
Doakan, besok November Babel ikut pertandingan. :)

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Weeee, ceritanya ini sama, Kangmas. Malam tirakatan kemarin di RT tempat tinggalku juga menampilkan wawancara kepada beberapa warga. Ada yg berpendapat tentang kemerdekaan, ada yang nyanyi, ada yang baca puisi. Ada yang serius; ada yang lucu :)

eksak said...

Coba pake corel video, Pak biar lebih jreng ...

Irham Sya'roni said...

Meriah dan penuh warna, ya, Kangmas. :)
Eh, kemarin ke ruangan saya ngirim jahe ya, Kangmas. Aduh, maaf, kebetulan saya ada urusan dan masuk siang. Jadi, gak bisa menyambut kehadiran panjenengan. :)

Irham Sya'roni said...

Nah, ini... saya senang dan berterima kasih sekali kalau ada teman yang merekomendasikan program lain.
Jujur, Mas, corel biasa aku belum bisa ngoperasikan, apalagi corel video. Tapi, saya benar2 tertantang dan penasaran untuk mengutak-atiknya.
Program corel video itu bisa didapat di mana, ya, Mas Eksak?

Unknown said...

Pake software Adobe Premiere juga bisa Mas. Video sikecilnya bagus Mas

Ummi Nadliroh said...

Kreatif, Pak... Di Tayu malah tidak ada apa2. Tahlilan saja di kecamatan.

Maman Achman said...

Assalamualaikum, apa kabar pak? maaf baru berkunjung lagi.
Saya juga suka membuat video dengan movie maker karena cukup mudah pengoperasiannya, kalau aplikasi yang lain blm nyoba.

Irham Sya'roni said...

Adobe Premiere bisa diunduh gratis dr internet, Mbak?

Irham Sya'roni said...

Di setiap RT saat malam 17-nya gak ada acara, ya, Mbak?

Irham Sya'roni said...

Wa'alaikumussalam wr wb. Alhamdulillah, kabar baik, Mas. Cuma kemarin agak sibuk saja dengan pekerjaan, sehingga baru sekarang bisa buka blog lagi.