ads
Wednesday, July 27, 2016

July 27, 2016
14
Kemarin pagi, pukul 09.00, semua karyawan di tempat saya bekerja dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan dari Direktur sekaligus owner perusahaan.

Sekira seratusan karyawan mendengarkan dengan khusyuk setiap arahan, nasihat, dan motivasi dari beliau. Sesekali tergelak pula tawa kami mendengar humor khas beliau.

Dari semua kalimat yang beliau sampaikan, satu yang membuat saya terkesan, yakni saat beliau mengulik masalah karyawan yang masih doyan minuman keras dan sejenisnya.

“Aku tahu di antara kalian ada yang masih suka mabuk. Mungkin juga ada yang masih suka pil haram. Gaji kalian tidak akan berkah jika digunakan untuk hal-hal mubazir seperti itu. Syukuri yang ada! Segeralah bertobat,” ucap beliau dengan suara keras dan tegas.

“Aku beri waktu sampai akhir tahun, kalau tidak mau berhenti mengonsumsi minuman keras, aku yang akan memberhentikan kalian dari perusahaan ini. Kalian pilih tetap kerja, atau aku keluarkan?!” lanjut beliau.

Mendengar kalimat sakti ini seketika saya teringat ucapan indah dan sangat dalam maknanya, yang dilontarkan oleh Fudhail bin ‘Iyadh.

لَوْ أَعْلَمُ أَنَّ لِيْ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً لَصَرَّفْتُهَا لِلسُّلْطَانِ


"Seandainya aku tahu bahwa aku memiliki doa yang mustajab, maka akan aku gunakan untuk mendoakan penguasa.” Demikian kata Fudhail bin 'Iyadh.

Mengapa harus mendoakan penguasa atau orang yang berkuasa?
Karena, setiap titah kebaikan darinya bisa menjadikan baik semua orang. Sebaliknya, setiap titah keburukan darinya bisa membuat buruk pula semua orang. Dia mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi kebaikan dan keburukan semua orang yang berada di bawah kekuasaannya.

Berbeda dengan kita yang tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, kebaikan dan keburukan kita tidak banyak berpengaruh bagi orang lain. Saya bisa saja berceramah ke sana kemari dengan mengutip sekian banyak dalil tentang dosa dan bahaya minuman keras. Tetapi, karena tidak punya kekuasaan apa pun, ceramah saya tetaplah tinggal ceramah. Hanya didengar sebentar lalu dilupakan. Tak ada kekuasaan apa pun bagi saya untuk memaksa mereka meninggalkan minuman haram itu.

Begitulah, sudah semestinya kita senantiasa mendoakan para penguasa dan pemimpin, di tingkat atau level apa pun, agar mereka senantiasa diberi kesehatan, panjang umur, hati yang jernih, adil, dan terus memerintahkan kebaikan serta melarang keburukan kepada rakyatnya/bawahannya.




14 comments:

Unknown said...

Amin.. semoga saja seperti itu ya kang.. kalau saya sih alhamdulilahb belumm pernah merasakan apa itu minuman atau obat yang memabukan. jangankan minuman, rokok pun saya tidak menghisapnya :)

Kang Nurul Iman said...

Kalau saya mah paling anti kang sama namanya minuman keras apalagi sama pil haram karena hanya bisa merugikan dan mengundang penyakit saja tidak ada manfaat yang bisa didapat.

Admin said...

memang kenyataannya bnyk jg ya om rakyat/golongan kecil mendo'akan orng besar, penguasa, pemerintah, presiden, bos galak agar mreka bisa memerintah/memberikan yg baik/kebaikan untuk kita. saya jg sring mndo'akan bos biar gak galak"..:D

Irham Sya'roni said...

Bagus itu, Mas Effendi. Pokoknya jangan sampai mencicipi deh. Sudah dosa, merusak jiwa dan raga pula.

Irham Sya'roni said...

Betul banget itu, Kang Nurul. Semoga tetap istiqamah, ya, Kang...

Irham Sya'roni said...

Xixixi.... doanya keren banget kalau itu, Hayy. :)

Mr. G said...

Coba kalau semua bos dan pemimpin seperti bosnya Kang Sya,roni, pasti akan banyak hal baik yang tercipta di Negeri ini ya kang.

Semoga, Amiin...

Irham Sya'roni said...

Bener banget, Mas Isrofi. Semoga semua pemimpin dari tingkat pusat sampai daerah, bahkan sampai tingkat rumah tangga, bisa dan mau aktif menyebarkan kebaikan, ya, Mas...

Uswah said...

Setiap pemimpin bertanggung jawab terhadap yg dipimpinnya, ngeri2 sedap jadi pemimpin. Kadang memimpin diri sendiri saja susahnya minta ampun, masih kalah sama hawa nafsu dan hawa2 lainnya, semoga pemimpin kita senantiasa bijaksana..

Irham Sya'roni said...

Menjadi pemimpin memang tidak ringan, ya, Mbak. Tapi, menjadi keniscayaan setiap kelompok manusia pasti ada pemimpinnya. Jika tak ada yang memimpin, bisa kacau dan hancurlah kelompok itu. Sebagai pemimpin, haruslah amanah dan menebarkan kebaikan serta kedamaian. Semoga pemimpin-pemimpin kita bisa mewujudkannya. Aamiin... :)

Herva Yulyanti said...

MEnjadi pemimpin bebannya besar y kang, ga aware sama bawahan diblg pemimpin cuek, ga bisa ambil keputusan diblg pemimpin yg plin plan, ga bisa kasih arahan diblg pemimpin ga becus, bawahnnya bandel sampe bawahnnya berulah pasti ujung2nya yang kena pemimpinnya. Setuju banget ulasannya kang maka doakan penguasa agar mampu memimpin anak buahnya :) TFS

Maman Achman said...

Semoga kita memiliki pemimpin yang baik, yang bisa mengayomi dan membimbing kita ke jalan yang benar, dengan demikian kita akan dengan senang hati mendoakan pemimpin kita ya pak...

Irham Sya'roni said...

Begitulah pemimpin, Mbak Herva. Karena itu, sudah semestinya kita mendoakannya agar selalu baik dan menebarkan kebaikan kepada bawahan. :)

Irham Sya'roni said...

Aamiin... bener banget, Kang Maman. :)