ads
Friday, November 20, 2015

November 20, 2015
6
Setiap berangkat kerja, selalu saya jumpai lelaki berkursi roda ini di perempatan lampu merah itu. Bukan untuk mengemis atau meminta-minta, melainkan mencari nafkah dengan menjual koran. Mungkin secara pendapatan, meminta-minta adalah cara instan untuk mendapatkan banyak uang. Tetapi, lelaki itu lebih memilih cara bermartabat untuk mendapatkan rezeki. *Allahu yardhahu... Semoga Allah meridhainya.

Seketika ingatanku kembali kepada kisah Rasulullah saat berjumpa dengan seorang tukang batu. Beberapa bagian kulit si tukang batu itu melepuh karena terbakar sinar matahari. Tangannya pun kapalan.

“Mengapa tanganmu jadi seperti ini?” tanya Rasulullah.

“Duhai kekasih Allah, setiap hari pekerjaan saya membelah batu. Batu itu saya jual ke pasar untuk menafkahi keluarga. Sebab itulah tangan saya menjadi kapalan seperti ini,” jawab si tukang batu.

Rasulullah terharu mendengarnya, lalu cepat-cepat memegang tangan si tukang batu. Beliau mencium tangan yang sudah teramat kapalan itu seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak akan disentuh oleh api neraka.”

Sahih apa yang dikatakan oleh beliau, bahwa “Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dalam kesempatan yang lain, beliau juga ditanya oleh sahabat:

أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ

“Mata pencaharian apakah yang paling baik?”

Beliau menjawab:

عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ


“Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad)

Foto: Dokumen Pribadi


6 comments:

Mas Huda said...

semoga saya juga bisa mengamalkan apa yang kanjeng nabi ajarkan

Muhammad Lutfi Hakim said...

Kadang saya "iri" melihat orang-orang penyintas seperti itu. Karena saya sendiri belum bisa menghasilkan uang dari hasil keringat sendiri :(

Mod said...

luar biasa...
jadi motivasi di hari senin ini.. :)

salam,
Ryan Jason

Irham Sya'roni said...

Semoga saya pun demikian. Aamiin...

Irham Sya'roni said...

Sebaliknya, lelaki berkursi roda itu bisa jadi "iri" kepada Ust. Lutfi karena bisa berbagi ilmu kepada para santri. Dan, Tuhan tentu tidak akan membiarkan hamba-Nya yang berilmu mati kelaparan karena ta'lim dan ta'allum. :) *Begitulah kita diposisikan oleh-Nya di atas maqam masing-masing. ;)

Irham Sya'roni said...

Salam kembali, Mas Arga Kusuma.