ads
Saturday, August 1, 2015

August 01, 2015
2
Sebelum bobok malam, anak-anakku biasa dibimbing oleh ibunda mereka membaca ayat kursi, surah-surah pilihan, dan kalimat-kalimat thayyibah. Di tengah bimbingan itu biasanya mereka lalu menguap, mengantuk berat, lalu tertidur. Akan tetapi, kondisi sedikit berubah dalam beberapa minggu terakhir ini. Si Adik, Anneswa Mahdeatul Haqq—yang karib kami panggil Ewa—, menjadi susah tidur kalau belum diputarkan lagu Mawlaya Qad Namat ‘Uyun. Entah bagaimana ceritanya, lagu yang dinyanyikan oleh Muhammed Obaid an-Nu’aimi ini menjadi favoritnya menjelang tidur.[1]


Manakala diperdengarkan lagu itu, si kecil Ewa selalu menirukannya sebisanya, walaupun saya yakin bahwa 90% bait yang ia ucapkan adalah salah. Hehe... Namanya juga anak-anak sehingga asbun (asal bunyi) saja. J Karena itulah saya tergerak mencarikan lirik yang benar untuknya. Setelah searching ke sana kemari, akhirnya saya temukan lirik berikut.

Untuk memahami maksudnya, saya sertakan pula terjemahan bebasnya, walaupun tentu tidak sempurna. Bahkan, karena ketumpulan akal saya, beberapa bait sulit sekali saya terjemahkan. Semoga Anda berkenan membantu membenahi dan menyempurnakannya.

***

#
مَوْلَايَ قَدْ نَامَتْ عُيُوْن وَتَيَقَّظَتْ أَيْضاً عُيُوْن
نَامَتْ عُيُوْنُ الْخَائِنِيْن وَعَيْنُ نَجْمِكَ لَا تَخُوْن  2x
Duhai Tuanku, banyak mata telah terpejam,
sementara mata lainnya telah terbangun.
Mata para pengkhianat (orang-orang yang melanggar amanah) telah tidur,
tetapi mata bintang-Mu tidak akan pernah tidak jujur.

تَرْنُوْ إِلَيْنَا وَهِيَ سَاهِيَةٌ عَنِ الدُّنْيَا الْخَؤُوْن
أَتُرَاهُ أَذْهَلَهَا جَلَالُ اللهِ أَمْ مَرُّ الْقُرُوْن 2x  
Bintang itu menatap lekat ke arah kami,
ia cemooh dunia yang kerap tak dapat dipercaya.
Menurutmu, apakah keagungan Allah ataukah berlalunya abad yang menjadikan dunia begitu menakjubkan?

Kembali ke #

أَمْ أَنَّ مَنْ فَوْقَ الثَّرَى لَا يَسْمَعُوْنَ وَلَا يَعُوْن
وَيْحُ نَفْسِيْ أَفَلَمْ تَرَ وَهِيَ تَرْسُفُ فِيْ سُجُوْن2x  [2]
Ataukah mereka yang berada di atas bumi tidak mendengar dan memperhatikan?
Celakalah diriku! Tidakkah tampak bahwa diriku berjalan seperti orang yang dibelenggu dalam bui?

Kembali ke #








[1] Muhammed Obaid an-Nu’aimi adalah seorang pelantun lagu dari Uni Emirat Arab. Julukan yang disandangkan kepadanya adalah ‘sang Suara Jiwa’.
[2] Dalam lirik yang lain tertulis تَرْصُفُ فِيْ سُجُوْد  , tetapi—menurut saya—yang lebih tepat adalah تَرْسُفُ فِيْ سُجُوْن

2 comments:

Adi Pradana said...

Nice share, bisa saya coba untuk anak saya...

Irham Sya'roni said...

Iya, Mas, terima kasih.