Salah satu tekad kita saat Ramadhan tiba adalah
mengkhatamkan al-Qur’an 30 juz. Merupakan kebahagiaan dan kebanggaan apabila
kita berhasil mencapai target khatam ini. Karena, sebagaimana kita tahu,
Ramadhan selain disebut syahrush-syiyam (bulan puasa) juga disebut syahrul-qur’an
(bulan al-Qur’an). Pada bulan inilah terjadi peristiwa nuzulul qur’an (turunnya
al-Qur’an pertama kali kepada Kanjeng Nabi). Pada bulan ini pula beliau,
Kanjeng Nabi, selalu men-dawam-kan (merutinkan) bertadarus al-Qur’an bersama
Malaikat Jibril. Nah, tidak mengherankan apabila “ambisi” mengkhatamkan al-Qur’an
pada bulan ini muncul secara massal dari hati hampir seluruh umat Islam.
“Ramadhan tahun kemarin aku tidak berhasil
mengkhatamkan al-Qur’an. Tetapi, Ramadhan kali ini aku harus berhasil
mengkhatamkannya!” setidaknya begitulah tekad dari 99,99% umat Islam di seluruh
dunia.
Bagi mereka yang sudah terbiasa dan lancar membaca
al-Qur’an, bisa jadi tidak hanya sekali atau dua kali khatam. Akan tetapi, bagi
mereka yang tidak sanggup mengkhatamkan lebih dari sekali, cukuplah satu kali
khatam selama Ramadhan. Cukuplah 1 juz dalam 1 hari, insyaAllah dalam 1 bulan
akan khataman. Benar-benar anugerah dan kenikmatan yang patut disyukuri.
Apakah 1 juz tersebut harus kita baca dalam sekali duduk?
Bagi Anda yang tidak terbiasa membaca al-Qur’an 1 juz atau beberapa juz dalam
sekali duduk, merampungkan tilawah dalam sekali duduk tentu tidaklah ringan. Oleh
karena itu, Anda bisa membacanya secara bertahap alias diangsur/dicicil. Misalnya,
membaca 1 lembar, kemudian istirahat dan beraktivitas seperti sedia kala. Begitu
seterusnya sehingga tercapai 1 juz dalam sehari. Atau, bisa juga membaca ¼ juz,
kemudian istirahat dan beraktivitas seperti biasa. Begitu seterusnya sampai sempurna
1 juz dalam sehari.
Untuk memudahkan penghitungan, Anda bisa
menggunakan al-Qur’an al-Qur’an “pojok”, yakni al-Qur’an yang berjumlah 10
lembar (20 halaman) setiap juznya, setiap pojok atas halaman selalu menjadi pembuka
ayat, dan pojok bawah halaman selalu menjadi penutup ayat. Di antara al-Qur’an
yang masuk dalam kategori ini adalah al-Qur’an cetakan Kudus dan cetakan Madinah.
Dalam al-Qur’an “pojok”, setiap juz telah dibagi
menjadi 20 halaman. Dengan demikian, setiap 5 halaman berarti ¼ juz, 10 halaman
berarti ½ juz, 15 halaman berarti ¾ juz, dan 20 halaman berarti 1 juz.
Berikut contoh teknis hitungan tilawah kita selama
Ramadhan untuk 1 kali khatam.
Hari pertama:
2 juz
-
Setelah Shubuh ½
juz
-
Setelah Zhuhur ½
juz
-
Setelah Ashar ¼
juz
-
Setelah Maghrib
¼ juz
-
Setelah Tarawih
½ juz
Mengapa 2 juz atau lebih dari 1 juz? Karena untuk
mengantisipasi jumlah hari dalam Ramadhan bukan 30, melainkan 29. Karena itulah
pada hari pertama sebaiknya ditargetkan membaca al-Qur’an lebih dari 1 juz.
Hari ke-2 sampai ke-29:
setiap hari cukup 1 juz.
-
Setelah Shubuh ¼
juz
-
Setelah Zhuhur ¼
juz
-
Setelah Ashar ¼
juz
-
Setelah Maghrib
atau setelah Isya’ ¼ juz.
(Anda boleh memilih salah satu
waktu atau memilih keduanya, sesuai kondisi dan kesibukan Anda pada
waktu tersebut.)
Apakah rencana ini pasti berhasil?
Semua rencana ini hanya akan menjadi rencana belaka
jika tidak dibarengi dengan tekad yang kuat dan kontinuitas (keistiqamahan kita
menjalankan rencana tersebut). Selama kita istiqamah, kontinu, dan didasari oleh
tekad yang kuat, insyaAllah agenda mengkhatamkan al-Qur’an akan tercapai.
Tak perlu sungkan dan malu membaca al-Qur’an di mana pun berada; di kantor, pasar,
kampus, atau tempat umum. Jika kita istiqamah, insyaAllah khatam dan berkah. Syukur-syukur
bisa lebih dari sekali khataman dalam satu bulan. Alhamdulillah banget, kan?
Namun, jangan sampai demi bisa khatam lebih dari
sekali lantas mengabaikan tajwidnya, ketartilannya, dan merenungkan maknanya.
Lebih baik sekali khatam tetapi dengan bacaan yang baik dan benar sesuai aturan
tajwid, tartil, dan sesekali dibarengi dengan mencoba merenungkan maknanya.
Selamat menunaikan ibadah puasa dan memulai
tadarus/tilawah al-Qur’an. Semoga Allah memberi kemudahan kepada kita dalam
membaca al-Qur’an, memahami maknanya, dan mengamalkan isinya. Aamiin…
Peringatan!
Jika Anda sedang memikul tanggung jawab atau kewajiban semisal sebagai karyawan, jangan sekali-kali target khatam al-Qur'an ini lantas menjadi alasan bagi Anda untuk mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban. Anda bisa memanfaatkan waktu istirahat atau saat senggang di luar jam kerja untuk melanjutkan tilawah al-Qur'an. Jangan sibuk membaca al-Qur'an terlalu lama yang sehingga membuat kewajiban (pekerjaan) Anda terbengkalai. Yang penting, pandai mengatur waktu, istiqamah, dan tetap amanah, insyaAllah berkah.
10 comments:
semoga kita bisa mencapainya ya pa ustadz...jazakumullah sharingnya
Aamiin... saling memotivasi, ya, Pak Guru Kang Muroi. Semoga makin berkah.
InsyaAllah selalu berusaha Om, kebetulah tahun ini ujiannya cukup berat, karena setelah sholat tarawih ada latihan reog di kampung :D walaupun tidak ikut menjadi peserta, namun karena dituakan di kampung jadinya ya ikut memantau supaya stabilitas kampung tetap terkondisi dengan baik :D
Alhamdulillah, semoga puasa kita, tadarus dan tilawah kita, serta amal-amal kita di Ramadhan ini semakin meningkat daripada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Aamiin
Semoga bisa:) Kalo wanita biasanya tantangannya saat kedatangan tamu rutin. Tapi asal tekad kuat, Insya Allah tetep bisa.
Benar, Mbak, selama dilandasi tekad kuat dan istiqamah, insyaAllah bisa. Selamat menunaikan ibadah puasa...
Jujur kang...saya belum pernah khatam 30 juz setiap Ramadhan.
Karena sebagai buruh, waktu kerja di shif secara begiliran siang dan malam. Terkadang tidak sempat terkadang juga sudah keburu ngantuk karena kecapekan. Memang sich ini bukan jadi alasan. tapi mau bagaimana lagi. Jadi tadarusannya tidak bisa maksimal. Tapi Insya Allah tetap berusaha supaya bisa Khatam. amin
Tetap dan terus berusaha, Mas. Semoga ada peningkatan prestasi pada bulan ini. Walaupun berat, tapi tetap layak kita usahakan. Andai tidak bisa khatam pada Ramadhan, bisa dilanjutkan selepas Ramadhan sampai benar-benar khatam.
Semoga dimudahkan oleh Allah, ya, Mas.. Aamiin..
Dengan membaca al-qur'an membuat hati terasa aman dan damai ya kang apalagi di bulan suci ramadhan.
Bener banget, Mas. Tantangan terberat kita adalah mengistiqamahkannya; tidak hanya pada bulan Ramadhan, tapi juga di luar Ramadhan. Semoga Allah memudahkan, ya, Mas...
Post a Comment