Saudara-saudaraku, umumnya kaum
muslimin dan khususnya para ahli Qur’an, setelah saya lakukan penelitian, saya
dapati kesimpulan bahwa sampai saat ini masih banyak orang yang lupa atau
bahkan sama sekali belum paham beragam bacaan rumit dalam al-Qur’an. Melihat
kondisi ini, saya tergerak dan terdorong untuk menyusun suatu kitab/buku yang
ringkas berisi beragam bacaan rumit dalam al-Qur’an yang harus diketahui oleh
para pembaca al-Qur’an.
Atas dasar itulah, saya menilai
bahwa kitab/buku kecil ini sangat dibutuhkan oleh para guru ngaji
(ustadz-ustadzah), para imam masjid dan mushalla, para muballigh, para pembaca
al-Qur’an, terlebih lagi para qari’ dan penghafal al-Qur’an yang biasa
melantunkan ayat-ayat al-Qur’an di mimbar terbuka. Semoga mereka berkenan
mengkaji dan mengamalkan isi buku kecil ini.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala melimpahkan
kemanfaatan dan keberkahan terhadap buku kecil ini, serta menghapus
kesalahan-kesalahan kita yang telah lalu.
Apabila Saudara menemukan kekeliruan
dalam buku kecil ini, baik yang saya sengaja maupun tidak, saya berharap
Saudara mau mengingatkan dan meluruskan saya. Demikian, dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh
Penyusun
Catatan saya:
Sekali lagi, saya masih memendam tanda tanya terhadap kitab Risalatul Qurra' wal-Huffazh ini; disusun atau dicetak pada tahun berapa. Pasalnya, mulai sampul depan sampai sampul belakang tidak saya temukan satu pun angka yang menunjukkan tahun penyusunan atau pencetakannya. Begitu pula dalam halaman muqaddimah tidak tertera satu angka pun di sana. Terlepas dari misteri tersebut, kitab kecil ini sungguh sangat bermanfaat. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal jariyah bagi penyusun dan siapa saja yang terlibat dalam penerbitannya. Aamiin
2 comments:
itulah ciri khas produk ulama lokal tempo dulu, Mas Ustadz, kebanyakan tanpa dibubuhi tarikh, setidaknya buat kesejarahannya. mungkin waktu itu mikirnya yang penting keberkahan isinya. banyak kitab masa kecilku waktu ngaji juga setelah dewasa aku buka tanpa tahun kejelasan pembuatannya. toh, abadi dipakai sampai sekarang. ^_^
Benar sekali, Mas. Pada masa dulu tidak sedikit yang tidak bertarikh. Tetapi, banyak pula yang dibubuhi tahun pembuatannya. Alhamdulillah dan ajib sekali, semua karya mereka bermanfaat dan berkah sampai detik ini.
Post a Comment