ads
Thursday, March 8, 2012

March 08, 2012
Mertua Suka Bergosip Ria
Sifat yang satu ini umum dimiliki kaum wanita. Rasanya, tidak enak kalau dalam sehari tidak membicarakan orang lain, menceritakan keburukan ataupun kekurangan seseorang kepada orang lain yang belum tentu kebenarannya. Biasanya, gosip selalu penuh dengan bumbu-bumbu, atau bahkan bualan. Terkadang, sadar atau tidak, gosip berkembang menjadi ajang menjelek-jelekkan anggota keluarga atau orang lain.

Pemecahan masalah

Memiliki mertua yang hobi bergosip ria memang kadang membuat perasaan gerah dan panas. Apalagi jika yang menjadi bahan gosip adalah Anda, si menantu. Kiat yang tepat adalah menghadapinya dengan kepala dingin, tahan emosi, dan hindari agar tidak mengeluarkan kata-kata kasar.

Telusuri akar permasalahannya. Bila sudah jelas, ajaklah mertua, beserta suami sebagai penengah, untuk berbicara mengapa gosip itu bisa menjalar. Di saat inilah, Anda punya kesempatan untuk menyampaikan segala isi hati kepada mertua. Bersikaplah seperti halnya kita menyampaikan keluh kesah kepada orangtua sendiri, dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung perasaan.

Mertua Suka Menilai

Sifat ini bisa membuat seseorang menjadi gugup dan salah tingkah. Bagaimana tidak, segala sesuatunya ia amati, dari soal cara berpakaian sampai cara makan. Seakan-akan ia menjadi dewan juri yang berhak memberi penilaian terhadap penampilan kita. Kalau semua dinilai dari sisi negatif, bisa malah payah.

Pemecahan masalah

Bila selama ini kita merasa sang mertua selalu mengawasi dan memberikan penilaian, cobalah untuk bersikap wajar dan jangan dibuat-buat. Menjadi diri sendiri jauh lebih baik ketimbang berpura-pura menjadi orang lain. Berpikir positif. Mungkin saja mertua bersikap demikian karena ingin tahu bagaimana sosok pribadi menantunya. 

Yang terpenting, hal ini jangan dijadikan beban, apalagi jika sikap mertua tidak sampai mengganggu kenyamanan Anda. Bila Anda menanggapinya dengan santai, hidup bersama mertua pun akan terasa lebih nyaman.

Mertua Perfeksionis

Namanya juga sempurna, segala sesuatunya harus serba lengkap, tak boleh ada yang kurang atau yang dirasa janggal. Seorang perfeksionis umumnya egois karena maunya hanya mementingkan kepuasannya sendiri, tanpa memikirkan perasaan atau akibatnya bagi orang lain.

Pemecahan masalah

Sama seperti menghadapi tipe mertua yang lain, kiat menghadapi mertua perfeksionis adalah sabar dan tidak emosional. Carilah waktu dan suasana yang santai sebelum kita melontarkan isi hati kepadanya. Lihatlah suasana hatinya, apakah sedang bahagia atau emosi. Bila bahagia, inilah saat yang tepat.

Cobalah berbicara dari hati ke hati. Katakan bahwa Anda sudah berusaha berbuat yang terbaik dalam kehidupan berumah tangga. Namun, jelaskan pula bahwa Anda pun memiliki keterbatasan. Tak ada salahnya Anda meminta masukan darinya, apa yang harus Anda perbaiki. Siapa tahu, itu justru akan mebuat mertua terbuka hatinya dan membawa perubahan yang positif.

0 comments: