Alkisah, pada masa Malik bin Dinar, ada anak saudagar kaya raya
yang selalu berpenampilan mewah dan berlebih. Suatu ketika, dia berjalan di
depan Malik bin Dinar dengan lagak sombong dan membanggakan kemewahannya.
Melihat tingkah buruk pemuda itu, Malik bin Dinar menegurnya, “Hai
pemuda, seandainya kamu tidak sombong seperti itu, tentu lebih baik bagimu.”
Mendengar teguran itu, si pemuda menjawab kesal, “Tak usah ikut
campur! Kamu kan tidak mengenalku.”
Malik bin Dinar menjawab, “Demi Allah, sungguh aku mengenal siapa
kamu. (1) Kamu adalah makhluk yang awalnya hanya tercipta dari air mani yang
menjijikkan. (2) Akhir hidupmu hanyalah bangkai yang busuk. (3) Dan di antara
kedua masa itu, kamu hanyalah makhluk yang membawa kotoran berjalan ke sana
kemari.”
Mendapat jawaban itu, seketika si pemuda menjadi malu. Serasa
tertampar mukanya. Kepalanya tertunduk runtuh bersama dengan runtuhnya
kesombongannya.
4 comments:
Tausiah yang sangat menyentuh, mengingatkan siapa diri kita yang sebenarnya, makasih ilmunya mas Irham:)
@Muro'i El-Barezy sama-sama Mas. Semoga kita senantiasa bertawashow bil-haqq.
Kunjungan sore sobat
tambah lagi sobat,"lagipula semua yang kamu miliki bukan milikmu, semua milik-Nya karena semua harta adalah titipan-Nya"
hehehe
@rizki_risMakasih kunjungannya Sobat. Benar sekali, semua ini hanyalah titipan Allah yg suatu waktu (kapan pun) bisa saja diminta kembali oleh-Nya. Siipp
Post a Comment