ads
Thursday, January 26, 2012

January 26, 2012
4
“Ba, Wulan sudah datang,” ucap istriku dari ruang tamu.

Aku yang baru saja selesai memperbaiki kompor gas di dapur segera menghambur keluar. Aku lihat Wulan sudah berdiri di depan rumah sambil menggendong jagoan kecilnya, Agna. Tapi maaf, jangan tanyakan siapa nama lengkapnya, ya. Saya sudah mulai tua untuk mengingat banyak hal, termasuk mengingat nama. Apalagi rangkaian nama anak-anak zaman sekarang sedemikian panjangnya. Berat mengingatnya. Mungkin termasuk nama anak saya ya yang terbilang panjang? Hehehe… (Muhammad Ar-Rusyda Babel Haqq dan Anneswa Mahdeatul Haqq).

Monggo… monggo…, silakan masuk,” ucapku, mempersilakan sahabatku dari Prambanan itu agar memasuki rumah. Belum ada kursi di dalamnya. Hanya ada selembar tikar yang saya beli menjelang lebaran lalu. Dengan kondisi demikian, terpaksa kami menjamu mereka secara lesehan di lantai.

“Bagaimana kondisi Agna, Lan?” tanya istriku.

“Kata dokter, dahaknya sudah sampai paru-paru,” jawab Wulan dengan raut muka yang masih mengguratkan kepanikan. “Hampir setiap bulan, ada saja penyakit yang menyerang Agna. Belum lama sembuh dari diare, sekarang gantian tumpuka dahak yang harus dikeluarkan secara paksa dari dekat paru-parunya,” lanjut Wulan.

Istriku tersenyum dan mencoba menenangkan Wulan dengan mengisahkan bagaimana Babel dulu juga sering sakit, mulai dari flu, pilek, demam, hingga diare.

Pernah juga Babel mengalami batuk yang disertai penumpukan dahak seperti yang diderita Agna saat ini hingga keluar suara nggroookkk nggrrooookkk setiap kali bernapas. Atas petunjuk dokter, saat itu Babel kecil yang baru berusia sekitar 3 bulan harus menjalani terapi di PKU Muhammadiyah Bantul. Kalau tidak salah ingat, sampai 5 kali terapi itu dilakukan, tetapi belum juga memperlihatkan perubahan yang berarti. Batuk, sesak napas, dan dahak yang rasanya terus menumpuk.

Akhirnya, kami putuskan untuk berikhtiar (berusaha) melakukan terapi pijat tradisional ke Bapak Wartono, tetangga desa kami. Beliau hanyalah guru SD yang atas kehendak Allah diberi anugerah dapat memahami titik-titik pijat dari tubuh manusia. Juga diberi anugerah mengetahui khasiat tumbuhan-tumbuhan herbal untuk penyembuhan.

Alhamdulillah, dua kali melakukan terapi di sana, pernapasan Babel kembali normal. Tidak ada lagi dahak yang menumpuk di tenggorokan atau di area dekat paru-paru. Sepertinya dahak-dahak itu keluar melalui anus bersamaan dengan buang air besar, juga melalui mulut saat ia batuk.

“Berobatlah, maka sesungguhnya Allah tidak meletakkan penyakit kecuali Allah menyediakan baginya obat, kecuali satu penyakit, yaitu tua.”  (H.R. Abu Daud)
Li Kulli Dain Dawa’un Fa Idza Ushiiba Dawa’ud Dai Bara’a Bi Idznillaahi Ta’ala
"Bagi setiap penyakit itu ada obatnya maka apabila tepat pengobatan penyakit itu, akan sembuhlah dengan izin Allah swt."

***

Untuk keperluan terapi ke rumah Bapak Wartono itulah Wulan datang ke sini. Karena sudah larut malam, tidaklah etis bertamu ke rumah beliau. Maka diputuskan Wulan menginap di rumahku untuk menunggu esok pagi.

Suasana yang benar-benar indah dan damai. Benarlah apa yang dipetuahkan para sesepuh bahwa persaudaraan itu indah. Benar pula apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturrahim.” (Muttafaq ‘alaih)

Saya dapat rezeki berupa buah-buahan oleh-oleh dari Wulan, sementara Wulan dapat rezeki berupa ilmu nge-blog dari saya. Hehehe… Just kidding alias becanda! Teramat kecil jika rezeki hanya kita artikan barang atau materi, karena ada rezeki non-materi atau immateri yang banyaknya tidak bisa kita ukur, bahkan seringkali tidak kita sadari. Kesehatan, kebahagiaan, kedamaian, nasihat-nasihat kebaikan, kukuhnya persaudaraan, dan sebagainya adalah sedikit dari wujud rezeki nonmateri atau immateri itu.

***Makasih oleh-olehnya ya, Mbak Wulan. Semoga Allah memberi balasan yang terbaik buat Anda sekeluarga. Semoga pula Agna lekas sembuh dan bisa ceria seperti sedia kala. Dan semoga persaudaraan kita diridhai oleh Allah swt dan senantiasa mendapat bimbingan darinya.


Kebon Sengon, 26 Januari 2012


Pesan Nabi:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturrahim.” (Muttafaq ‘alaih)

"Tidak bisa masuk surga orang yang memutuskan (silaturrahim)." (Muttafaq ‘alaih)

"Sesungguhnya silaturrahim adalah rasa cinta di dalam keluarga, menambah harta, dan memperpanjang umur." (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)

4 comments:

Annur Shah said...

subhanallah, senang yah. nanti kapan2 mamir kerumahnya pasti dijamu dgn baik. hihi..

wah kalo punya dedek gtuh yah.. harus hati2 sama si babyi..

mungkin saja saat hamil sang ibu krang ekstra dgn maknan sehgga si baby serng sakit2an itu sih kata ibuku. Tapi Insya Alloh ada penyakitnya bener...

salam kenal abi... anaknya namanya panjang bgd ih.. aku juja pelupa klo sepajng itu hehe...
tapi namnya indah.. wlpn ga tw artinya...

Irham said...

@Annur EL- Kareem Silakan mampir dan silaturahim ke sini. Pasti dijamu sebaik mungkin. Tamu kan harus dihormati dan dimuliakan.

Begitulah rasanya punya baby, besok kamu jg bakalan ngrasain sendiri perjuangan dan kemuliaan seorang ibu.

Salam kenal juga Annur El-Kareem. Oya mau tahu arti nama kedua anak saya?
(1)
Muhammad : orang yang terpuji, Nabi Muhammad

Ar-Rusyda : petunjuk, bimbingan

Babel : pintu

Haqq : kebenaran

(2)
Anneswa : wanita, perempuan

Mahdeatul : yang mendapatkan petunjuk/hidayah

Haqq : kebenaran

Annur Shah said...

subhanallah... namanya bagus bgd...
mudahan merek jadi anak yg sholeh an shoelah aminn...

Irham Sya'roni said...

@Annur EL- Kareem Kembali terimakasih atas doanya. Dengan penuh semangat, aku pasti mengamini. Amin ya Rabb wa ya mujibas-sa'ilin.