Judul buku : Ramadhan Sepenuh Hati
Penulis : Abdul Aziz Musthafa Kamil
Penerjemah : Iffah Fatihuddin, Lc
Penerbit : Aqwam, Solo
Cetakan : I, Agustus 2008
Tebal : xii + 216 halaman
Penulis : Abdul Aziz Musthafa Kamil
Penerjemah : Iffah Fatihuddin, Lc
Penerbit : Aqwam, Solo
Cetakan : I, Agustus 2008
Tebal : xii + 216 halaman
Ramadhan adalah bulan pernuh berkah. Di dalamnya terdapat beribu hikmah yang dijanjikan Allah bagi mereka yang beriman. Nabi pernah bersabda, “Seandainya manusia mengetahui tentang bulan Ramadhan, niscaya umatku akan berharap agar setahun penuh menjadi bulan Ramadhan.”
Betapa tidak, segala ibadah yang dilaksanakan di bulan ini dilipatgandakan dibandingkan jika dilakukan di luar Ramadhan. Puasa, zakat, infak, sedekah, shalat malam, tadarus Al-Qur’an, dan sederet ibadah lainnya, begitu ringan dihiaskan dan dilipatgandakan pahalanya di bulan suci ini.
Namun sayang, Ramadhan seringkali dimaknai tak lebih dari sekadar ritual fisik belaka, tanpa menyentuh dimensi ruhani dan maknawi secara hakiki. Memang, selama berpuasa jasad melakukan ritual menahan lapar, haus, dan hasrat seksual sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, sudahkan telinga, mata, mulut, hati, dan perasaan ‘dipuasakan’?
Rasulullah kerap mewanti-wanti umatnya, bahwa “Sekian banyak orang yang berpuasa, tetapi mereka tidak mendapatkan apa pun dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga.” Apa pasal? Karena, puasanya dikotori dengan umpatan dan cacian, kebohongan dan keculasan, adu domba, merendahkan sesama, dan ketidakpedulian terhadap saudara yang membutuhkan.
Ramadhan adalah momentum tepat untuk menyuguhkan sikap God-sentristik, yaitu kemampuan untuk menjadikan semua urusan berpangkal dan berujung pada Tuhan; karena Tuhanlah manusia melakukan sesuatu, dan untuk Tuhan pula manusia melakukan sesuatu itu.
Buku ini mencoba mengetuk kesadaran tentang spirit ketaatan dan semangat ibadah pada bulan Ramadhan yang mulia, agar di dalam diri tumbuh sebuah ‘rangsangan’ ketaatan yang terus-menerus terpupuk hingga menjadi sebuah ‘tabiat’ pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadhan akan terasa nikmat dan ‘sepenuh hati’.
Buku ini menyajikan 5 gizi utama, yaitu: pertama, manajemen waktu saat Ramadhan; kedua, kiat-kiat menjaga pendengaran, penglihatan, lisan, dan hati selama Ramadhan; ketiga, keutamaan dan tips-tips meraih Lailatul Qadar; keempat, bagaimana beriktikaf sesuai sunnah Nabi; dan kelima, bagaimana agar tetap istiqamah pasca-Ramadhan.
------------------------------------
Tulisan ini dipublikasikan di Harian Suara Merdeka pada Ahad, 7 September 2008.
0 comments:
Post a Comment