ads
Friday, November 8, 2013

November 08, 2013
2

Sahabat Rasulullah yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah:

1. Abu Hurairah 5374 hadits.

2. Ibnu Umar 2630 hadits.

3. Anas bin Malik 2286 hadits.

4. Aisyah 2210 hadits.

5. Ibnu ‘Abbas 1660 hadits.

6. Jabir bin ‘Abdullah 1540 hadits.

7. Abu Sa'id Al-Khudri 1170 hadits.

8. Ibnu Mas'ud 848 hadits.

9. Ibnu 'Amr bin Ash 700 hadits.

10. Abu Dzarr Al- Ghifari 281 hadits.

11. Abu Darda' 179 hadits.

 
Sumber
Kitab: Talqih Fuhum Ahl Al-Atsar fi Uyun Al-Tarikh Wal Siyar.
Penulis: Jamaluddin Abul Faraj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Ibnu al-Jauzi al-Hambali al-Qurasyi al-Baghdadi, yang karib dipanggil Ibnu al-Jauzi.[1]

Siapa Ibnu al-Jauzi?
Ibnu al-Jauzi lahir di Baghdad pada tahun 509 atau 510 H. Dia ahli sejarah dan hadits pada zamannya. Dia sangat produktif menulis. Dia meninggal dunia pada malam Jumat, 13 Ramadan 597 H di kediamannya, di Baghdad, dan dikuburkan di pintu Harb, dekat kuburan Imam Ahmad ibn Hanbal—rahimahu Allah.[2]

Pada muqadimah dalam beberapa karyanya, dikatakan bahwa beliau mulai menulis kitab pada tahun 527 H, saat berumur 17 tahun. Juga sebagaimana dinukilkan dari dirinya sendiri, pada bagian akhir Kitab Tarikh Baghdad karya Ibn an-Najar, “Aku tidak bisa memastikan tahun kelahiranku, hanya saja ayahku meninggal pada tahun 514 H. Sementara ibuku mengatakan bahwa umurku pada saat itu adalah 3 tahun.” Berdasarkan tulisan itu, muncullah pendapat lain bahwa tahun kelahirannya adalah 511 H atau 1117 M.

Sejak masa kanak-kanaknya, Ibn al-Jauzi hidup dengan wara', taqwa, dan zuhud. Beliau juga tidak suka berkumpul dengan orang banyak, karena khawatir waktunya terbuang sia-sia dan menghindari terjadinya kesalahan. Dengan demikian, dia telah menjaga diri, ruh, dan waktunya.

Ibn Rajab meriwayatkan dari al-Qathi'i dalam kitab tariknya, bahwa telah terbukti karya tulis yang dibuat oleh Ibn al-Jauzi dengan tulisan tangannya mencapai kira-kira 199 judul buku.

Di antara karyanya, antara lain:
Talqih Fuhum Ahl al-atsar fi Mukhtashar al-Sayr wa al-Akhbar, al-Adzkiya' wa Akhbaruhum, al-Mawdhu'at, Manaqib Umar ibn 'Abd al-Aziz, Ruh al-Arwah, Syudzur al-Uqud fi Tarikh al-Uhud (manuskrip), Zad al-Masir fi Tafsir, al-Muntazhim fi Tarikh al-Muluk wa al-Umam (enam jilid), al-Dzahab al-Masbuk fi Sayr al-Muluk (manuskrip), al-Humuqa wa al-Mughfilin, al-Wafa fi Fadhail al-Musthafa, Manaqib Umar ibn al-Khaththab, Manaqib Ahmad ibn Hanbal, Gharib al-Hadits, al-Tahqiq. Dan banyak lagi karya lain beliau dalam berbagai disiplin ilmu.[3]

2 comments:

Yayack Faqih said...

Terimakasih mas utk bahan bacaanya,,, jujur, sebenernya sya msh awam utk soal ini tapi minimal sekarang sya bsa tahu setelahnya mampir disini. semangat kang utk dakwahnya mudah2 apa yg sudah tersampaikan bsa bermanfaat buat banyak orang...

Irham Sya'roni said...

Aamiin... terima kasih kembali, Mas. Apa yg saya posting di sini sebagai ganti catatanku di buku tulis kok. Jadi, sekadar untuk mengingatkan saya sendiri. Jika ternyta bermanfaat untuk orang lain, alhamdulillah wasy-syukru lillah.