ads
Wednesday, October 23, 2013

October 23, 2013
6

Sekilas Tentang Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat setelah Utsman bin Affan. Ia merupakan sepupu Nabi Muhammad saw. Usia Ali 32 tahun lebih muda dari Nabi. Dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan remaja. Dalam catatan sejarah, dialah satu-satunya manusia yang dilahirkan di dalam Ka'bah. Saat lahir, ibundanya (Fathimah binti Asad) memberinya nama Asad atau Haidar. Namun, ayahnya memberi nama lain, yaitu Ali, nama khas yang sebelumnya belum pernah ada di kalangan Arab. Dari kedua nama itu, nama Ali-lah yang kemudian terkenal.
Sejak kecil Ali diasuh oleh Rasulullah sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berwawasan luas. Pantaslah bila kemudian Ali disebut sebagai Babul Ilmi, yang berarti pintu ilmu pengetahuan. Mungkin karena itulah jumlah maqalah (ucapan atau nasihat) Ali dalam kitab-kitab klasik melebihi tiga khalifah sebelumnya, selain tentunya karena faktor adanya kelompok syi’ah yang menisbatkan kesetiaan mereka kepada Ali.
Salah satu kitab yang secara khusus membukukan maqalah-maqalah Ali bin Abi Thalib adalah Nahjul Balaghah, disusun oleh Sayid Syarif Radhi. Terlepas dari pandangan para ulama dan khalayak tentang kitab ini, nasihat-nasihat Ali bin Abi Thalib yang menyuntikkan semangat beramal shalih patut kita tadaburkan lalu amalkan.
Suami dari Fatimah, putri Rasulullah, ini meninggal dunia pada usia 63 tahun. Ia meninggal di bawah tikaman seorang pemberontak bernama Abdullah bin Muljam.

Testimoni Rasulullah Terhadap Ali
Rasulullah saw bersabda, “Ali adalah bagian dariku, dan aku bagian darinya.”
(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Habsyi bin Janadah)

Beliau saw juga bersabda, “Aku adalah kota ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya.”
(Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim)

Dalam hadits lain disebutkan, “Barangsiapa mencintai Ali, berarti dia mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku, berarti dia mencintai Allah. Barangsiapa membenci Ali, berarti dia membenciku. Barangsiapa membenciku, berarti dia membenci Allah.”
(Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dari Ummu Salamah)

Nasihat-Nasihat Ali bin Abi Thalib
Ada banyak sekali nasihat yang diwariskan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1.       Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu. (Dalam Nasha’ih al-‘Ibad, An-Nawawi Al-Bantani)

2.      Jadilah manusia paling baik di sisi Allah. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain. (Dalam Nasha’ih al-‘Ibad, An-Nawawi Al-Bantani)

3.      Dari lidah dapat diketahui kebodohan dan kecerdasan seseorang. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)

4.      Kesabaran adalah pemusnah bencana, sedangkan kegelisahan adalah pembantu penderitaan. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)

5.      Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu dapat menjagamu, sedangkan terhadap harta engkaulah yang harus menjaganya. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)

6.      Tidak ada yang mengetahui keutamaan orang berilmu selain orang yang memiliki keutamaan. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)

7.      Janganlah engkau melakukan suatu kebaikan karena riya’, dan jangan pula meninggalkannya karena malu. (Dalam Adab Ad-Dunya wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)

8.     Sebenarnya semua manusia itu sedang tidur. Mereka akan bangun apabila mereka telah mati. (Dalam Laysa min Qaul An-Nabiy, Muhammad Fuad Syakir)

9.      Hari ini adalah saat untuk beramal dan tidak ada hisab, sedangkan besok (di akhirat) adalah saat untuk dihisab dan tidak ada lagi (kesempatan untuk) beramal. (Dalam Laysa min Qaul An-Nabiy, Muhammad Fuad Syakir)

10.  Kebahagiaan seorang lelaki itu terdapat dalam lima hal:
a.      Memiliki istri yang menyenangkan hati.
b.      Memiliki anak-anak yang baik.
c.       Memiliki saudara-saudara yang bertakwa.
d.      Memiliki tetangga yang shalih.
e.      Memiliki rezeki yang berasal dari negerinya (tidak jauh dari keluarga).
(Dalam Nida’ Ar-Rahman li Ahli Al-Iman, Syaikh Muhammad Abdul Athi Buhairi)

11.   Bila sesuatu yang kau inginkan tidak tercapai maka senangilah apa yang ada. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

12.  Memuji berlebihan berarti menjilat, kikir memuji berarti bodoh atau dengki. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

13.  Lidah orang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang tolol berada di belakang lidahnya. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

14.  Bersikaplah lembut kepada orang yang bersikap kasar kepadamu, pasti ia akan bersikap lembut kepadamu. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

15.   Siapa banyak bicara, banyak salahnya. Siapa banyak berpikir, terbukalah tabir. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

16.   Barangsiapa yang hidupnya hanya disibukkan dengan urusan perut, harga dirinya seperti apa yang keluar dari perut. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

17.   Tarikan napas seseorang itu sejatinya adalah langkah orang tersebut menuju ajal. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

18.  Sahabatmu yang sesungguhnya adalah orang yang mau melarangmu (dari berbuat dosa), sedangkan musuhmu yang sesungguhnya adalah orang yang membujukmu (untuk berbuat dosa). (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

19.  Sikap diam yang akibatnya baik itu lebih baik daripada berbicara yang akibatnya tercela. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

20. Sikap diammu sehingga kamu diminta berbicara itu lebih baik daripada kamu banyak bicara sehingga kamu diminta diam. (Dalam Hikamu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dr. Muhammad Ramdhan Yusuf)

*) Dalam riwayat lain, satu-satunya manusia yang lahir di dalam Ka'bah adalah Hakim bin Hizam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uza bin Qushay.

6 comments:

mahbub ikhsan said...

subkhanallah ......sejuk terasa di hati ustad.....sakam sukaturrahmi...

Irham Sya'roni said...

Betul, Mas, nasihat-nasihat beliau memang sangat dalam, sejuk, dan menyentuh hati. Semoga melecut semangat kita untuk meneladaninya ya. Salam silaturahim jg, Mas.

Rahma said...

dalem nasehat2nya..

Irham Sya'roni said...

Iya, Mbak. Semoga kita diberi kemudahan untuk meneladaninya ya. Aamiin

Belajar Search Engine said...

blog ini tentang relegi ya mas

Irham Sya'roni said...

Iya, Mas.