ads
Tuesday, October 29, 2013

October 29, 2013

Alkisah, seorang lelaki mengadu kepada Nabi Sulaiman a.s., “Wahai Nabi Allah, ada seseorang yang telah mencuri angsaku!”
“Tahukah engkau siapa yang mencurinya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Tidak tahu, Nabi.”
“Baiklah, kalau begitu serulah semua orang untuk shalat berjamaah bersamaku.”
Berkumpullah semua orang menunaikan shalat berjamaah bersama Nabi Sulaiman. Seusai shalat, Nabi Sulaiman menyampaikah khotbah singkat kepada jamaah.
Di tengah-tengah khotbahnya, Nabi Sulaiman berkata, “Salah seorang di antara kalian telah mencuri angsa tetangganya kemudian masuk masjid ini dengan bulu angsa yang masih menempel di kepalanya!”
Tiba-tiba seorang lelaki mengusap-usap kepalanya untuk menepis bulu angsa yang menempel di kepalanya. Padahal, tidak ada sehelai bulu pun yang melekat di kepalanya.
Melihat gelagat orang tersebut, Nabi Sulaiman berseru, “Tangkap dia! Dialah pencuri angsa itu!”
Begitulah taktik Nabi Sulaiman untuk mengungkap pencuri angsa yang sebenarnya. Bagi yang merasa mencuri tentu akan terkecoh dan gusar mendengar ucapan Nabi Sulaiman. Akhirnya, tampaklah gelagatnya yang mencurigakan sehingga mudah diketahui bahwa dialah pelakunya.


~*~
Tafakur

Seseorang yang berbuat salah, jiwanya tentu tidak akan tenang. Di mana pun dia berada, ada rasa berdosa yang menggelayuti dirinya. Sementara orang yang jiwanya tidak tenang, ia mudah gusar dan penuh curiga. Nah, agar hati kita tenang, kita harus berusaha sekuat mungkin menjauhi salah dan dosa.

0 comments: