ads
Friday, January 13, 2012

January 13, 2012
2
Sejarah dunia mencatat betapa perempuan seringkali diperlakukan secara nista. Kalangan elit Yunani Kuno menempatkan perempuan sebagai makhluk tahanan yang ‘disekap’ dalam istana. Kalangan bawahnya memperlakukan perempuan sebagai barang dagangan yang diperjualbelikan.

Masyarakat Hindu pada abad ke-7 Masehi sering menjadikan perempuan sebagai sesajen bagi para dewa. Hak hidup perempuan yang bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya; istri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar.

Dalam tradisi Nasrani pun nasib perempuan sangat menyedihkan. Dalam sebuah konsili yang diadakan pada abad ke-5 Masehi dinyatakan bahwa perempuan tidak memiliki ruh yang suci. Pada abad ke-6, sebuah konsili menyimpulkan bahwa perempuan adalah manusia yang diciptakan semata-mata untuk melayani lelaki.
Tradisi Arab jahiliyah menghalalkan dibunuhnya seorang bayi, hanya karena ia terlahir sebagai perempuan. Jika seorang istri ditinggal mati suaminya, maka ia tidak bisa menjadi pewaris melainkan benda yang diwariskan.

Ilustrasi memilukan di atas menggambarkan kepada kita betapa perempuan selalu menjadi korban kekerasan dari masa ke masa. Alhamdulillah, Islam datang dengan membawa panji kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Islam sangat menghormati dan menghargai hak-hak perempuan.

Allah menakdirkan perempuan sebagai partner laki-laki. Keduanya akan menikah dan membuahkan anak. Perempuan dan anak ditakdirkan juga sebagai penyejuk hati manusia. Betapa bahagianya sebuah keluarga yang di dalamnya terdapat suami yang amanah, istri yang shalihah, serta anak-anak yang taat dan berbakti.

Sepenggal Kisah Inspiratif
Yusuf dan Zulaikha

Yusuf kecil yang dulu dijerembabkan ke dalam sumur tua, kini telah tumbuh dewasa dengan ketampanan luar biasa. Ketampanan Yusuf membuat istri Qithfir Aziz yang bernama Zulaikha terpikat padanya. Suatu hari, Zulaikha menyuruh Yusuf masuk ke dalam kamarnya, lalu Zulaikha menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Saat itu, hanya ada mereka berdua di dalam kamar. Hanya ada dua pilihan yang harus mereka ambil: menuruti nafu setan atau mempertahankan benteng iman.

 “Yusuf, mendekatlah kemari! Aku sangat menyukaimu,” bujuk Zulaikha.

Godaan Zulaikha termentahkan, karena benteng iman Nabi Yusuf amat kuat dan kokoh. Yusuf tidak menghiraukan bujukan dan rayuan istri Qithfir Aziz tersebut. Bahkan, dalam setiap percakapan antara mereka, Yusuf selalu menundukkan kepala agar tidak melihat wajah wanita di depannya. Yusuf berkata, “Aku menghormatimu sebagai ibuku, takutlah kepada Allah yang Maha Melihat.”

“Aku tak peduli! Turuti saja kemauanku sekarang!” Zulaikha semakin tak kuat menahan dorongan nafsunya.
Yusuf kembali berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya suamimu adalah tuanku yang telah memperlakukan aku dengan baik.”

Sebagai manusia biasa yang dikaruniai nafsu oleh Allah, sebenarnya Nabi Yusuf saat itu hendak tergoda oleh bujuk rayu Zulaikha. Namun, Allah segera memberi hidayah kepada Yusuf dan meluruskan pandangannya hanya pada benteng iman. Karena itulah, Yusuf bergegas membalikkan badannya dan berlari meninggalkan kamar Zulaikha.

Untaian Mutiara Kata
1.    Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah. (Sabda Nabi saw.)

2.    Perempuan itu dinikahi karena empat perkara: Pertama, karena hartanya. Kedua, karena keturunannya. Ketiga, karena kecantikannya. Keempat, karena agamanya. Dan yang lebih utama adalah perempuan yang beragama, niscaya engkau akan beruntung. (Sabda Nabi saw.)

3.    Tiada seorang Muslim yang melihat wanita lalu dia memejamkan matanya, melainkan Allah swt. akan memberinya kelezatan beribadah di hatinya. (Sabda Nabi saw.)

4.    Semua orang mencintai wanita, tetapi mereka berkata: “Mencintai wanita adalah awal dari sebuah derita.” Bukan wanita yang membuat derita, tetapi mencintai wanita yang tidak mencintaimulah yang akan menciptakan derita bagimu. (Imam Syafi’i)

5.    Pilihlah pasangan (pemuda) yang bertakwa kepada Allah, karena jika ia mencintai seorang wanita, dia akan memuliakannya, dan apabila dia tidak mencintainya, maka dia tidak akan menzaliminya. (Hasan Al-Bashri)

6.    Istri yang mengeraskan suara melebihi suara suaminya, maka dia akan mendapat laknat dari segala sesuatu yang disinari matahari. (Sabda Nabi saw.)

7.    Sesungguhnya apabila seorang suami memandang istrinya, lalu istrinya membalas pandangan tersebut dengan penuh kasih dan cinta, maka Allah akan memandang mereka dengan pandangan kasih mesra. Dan, jika si suami membelai tangan istrinya, maka dosa mereka jatuh berguguran di celah-celah jari tangan mereka. (Sabda Nabi saw.)

8.    Bila seseorang tertusuk jarum kecil atau jarum besar dari besi, maka itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Sabda Nabi saw.)

9.    Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya. (Pepatah Arab)

10.Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas, dan lelaki diuji dengan wanita. (Pepatah Arab)

11.Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan. (Pepatah Arab)

12.Dalam kepala kaum wanita ada kekurangan, tetapi dalam hati mereka ada kelebihan. (Pepatah Arab)

2 comments:

Anonymous said...

Subhanallah... Begitu bahagianya seorang wanita yang memiliki suami mulia, bijaksana seprti Anda (bukan bermaksud apa2), krn tulisan seseorang mencerminkan kepribadiannya :)

Irham Sya'roni said...

Terima kasih, semoga menjadi bahan renungan dan motivasi bagi kita semua termasuk saya agar snantiasa menghargai kemuliaan wanita.