Dosa, Penoreh Noda Hitam di Hati

“Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan dosa, terbentuklah noda hitam di dalam hatinya. Jika ia melepaskan dosa, beristighfar dan bertaubat, bersihlah hatinya. Ketika mengulangi dosa lagi, bertambahlah noda hitamnya sehingga menguasai hatinya.” (H.R. Tirmidzi)

Maksiat dan dosa mempunyai pengaruh yang sangat dahsyat dalam kehidupan umat manusia. Bahayanya bukan hanya berpengaruh di dunia tetapi sampai dibawa ke akhirat. Disebabkan dosa, penduduk dunia pada masa Nabi Nuh dihancurkan oleh banjir bandang. Karena maksiat, kaum ‘Aad diporak-porandakan oleh angin puting beliung. Karena ingkar kepada Allah, kaum Tsamud ditimpa suara sangat keras memekakkan telinga sehingga memutuskan urat-urat jantung mereka. Karena perbuatan keji kaum Luth, bumi dibolak-balikkan dan semua makhluk hancur.

Dosa berperan aktif mencemari hati dan berpengaruh negatif kepada manusia yang pada klimaksnya dapat menyebabkan manusia memisahkan diri dari agamanya. Dosa merupakan akibat dari kemaksiatan-kemaksiatan yang kita lakukan, yaitu semua aktivitas pengingkaran terhadap perintah Allah swt, seperti meninggalkan shalat, memfitnah, tidak berpuasa, berani kepada orangtua, tidak menjaga kehormatan diri, melalaikan amanah, dan sebagainya.

Dosa dapat berupa dosa kecil atau besar. Dosa bisa juga muncul dari tangan, mata, kaki, perut, kemaluan, dan anggota tubuh lainnya. Bahkan, dosa bisa saja muncul dari hati kotor yang selalu disesaki iri, dengki, takabur, riya’, dan seterusnya.

Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.s. At-Tahrîm [66]: 6)