1. Pengertian Shalat Hari Raya
Shalat Hari Raya disebut juga Shalat ‘Id. Shalat Hari Raya ada
dua, yaitu Shalat Idul Fitri dan Shalat Idul Adha. Shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan pada
tanggal 1 Syawal, sedangkan Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah dua
rakaat yang dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijah.
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke
Madinah, sedang penduduknya mempunyai dua hari raya yang mereka gunakan untuk
mengadakan permainan dan bersenang-senang. Maka beliau bersabda, ‘Apa kedua
hari ini?’ Mereka menjawab, ‘Hari yang kami gunakan untuk bersenang-senang di
masa jahiliyah.’ Beliau kemudian bersabda, ‘Allah telah mengganti kedua hari
raya tuan-tuan ini dengan dua hari raya yang lebih baik, yaitu hari raya Adha
dan hari raya Fitri.’” (H.R. Abu Dawud)
2. Hukum Shalat Hari Raya
Mayoritas ulama termasuk ulama Malikiyah dan Syafi’iyah berpendapat
bahwa hukum shalat Hari Raya adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Tetapi, menurut ulama Hanafiyah, shalat Hari Raya adalah fardhu ‘ain
bagi setiap orang yang sudah berkewajiban menunaikan shalat Jum’at. Sementara
menurut ulama Hanabilah, hukum shalat Hari Raya adalah fardhu kifayah atas setiap
orang yang telah wajib menunaikan shalat Jum’at.
Fardhu ‘ain ialah kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim
sebagai suatu kewajiban individual sehingga jika ada seseorang yang tidak
mengerjakannya maka ia berdosa. Adapun fardhu kifayah ialah
kewajiban yang dibebankan kepada muslim, namun apabila hanya ada satu orang
yang mengerjakannya maka gugurlah kewajiban atas yang lain (karena telah
terwakilkan).
3. Waktu dan Bilangan Rakaat Shalat Hari Raya
Shalat Hari Raya dikerjakan dengan dua rakaat. Adapun waktu
pelaksanaannya adalah sejak matahari naik setinggi satu atau dua penggalah
(kira-kira pukul 06.30 WIB) hingga matahari tergelincir (menjelang Zhuhur).
Diceritakan dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi mengerjakan
shalat pada hari raya dua rakaat, dan tidak shalat apa pun sebelum atau sesudahnya.”
(H.R. Jama’ah)
Dalam riwayat yang lain disebutkan, “Nabi mengerjakan shalat Idul Fitri
bersama kami saat matahari setinggi dua penggalah (dua tombak), dan shalat
Idul Adha ketika tinggi matahari kira-kira satu tombak.” (H.R. Ahmad)
2 comments:
pertama....
Bacaan takbirnya Ba ??
Lanjut di Bag-2, Mi.
Post a Comment